"aku?" chanyeol bingung,
"hmmm" hyura menjawab dengan muka polosnya, "tapi..." belum sempat chanyeol melanjutkan kata2nya wajah hyura terlihat seperti di tekuk, "baiklah, akan ku bicarakan dengan dokter" chanyeol pasrah karena tidak tega melihat wajah hyura yang cantik ini ngambek.
kedua orang tua chanyeol hanya bisa tertawa melihat tingkah laku sepasang suami istri yang masih muda ini membicarakan sesuatu yang harusnya di bicarakan dengan serius.
-
esok pun tiba hari dimana hyura di pulangkan meski sakitnya belum pulih sepenuhnya tapi dokter bilang jika itu yang terbaik untuk hyura itu tidak masalah karena pikiran yang tidak tenang juga akan menjadi masalah untuk dia cepat pulih akan lama.
dengan bantuan kursi roda yang terhubung dengan alat penyangga infus hyura di bawa keluar dari rumah sakit, walau hyura bisa berjalan normal tapi baru beberapa meter berjalan dia merasa pusing lagi jadi harus memakai kursi roda, saat ingin menaiki taksi pun hyura harus di bopong dari kursi roda, ya chanyeol melakukan itu dan seharusnya dia melakukan itu pada istrinya lebih awal sebelum hyura harus mengalami pingsan 3jam. tapi apalah daya mungkin itulah masa pahit yang hyura rasakam sebelum chanyeol menganggapnya sebagai istri sahnya.
ibu dan ayah chanyeol juga semalaman di rumah sakit bersama chanyeol untuk menemani hyura yang terbaring tak berdaya.
-
chanyeol dan hyura ada di dalam taksi yang berbeda dengan kedua orang tua chanyeol, hyura masih dalam pelukan chanyeol karena ini permintaan chanyeol agar suhu badan hyura tetap hangat, "chanyeol" ucap hyura membuka pembicaraan, "hmm?", "kenapa ayah dan ibu kesini, apa kau memberitahukan mereka jika aku sakit?" tanya hyura lirih karena sebenarnya dia merasa dingin, "kau kedinginan eoh?" chanyeol tau jika istrinya merasa belum hangat, dia pun langsung memeluk hyura lebih dalam lagi, "chanyeol jawab" hyura sedikit kecewa karena chanyeol mengalihkan pertanyaan, "iya sayang, ayah dan ibu mempunyai firasat buruk pada kita dan mereka langsung kesini" ucap chanyeol lembut, "benarkah? apa ayah tau kalo kau bersama wanita itu?" hyura menanyakan tentang sara lagi,"ssstt... jangan lanjutkan nanti kau mlah pusing, ayah tau dia sayang karena dia pernah ku kenalkan pada ayah, sudah jangan tanya lagi" ucap chanyeol sambil menggosok lengan hyura agar tetap hangat.
-
di taksi lain ayah chanyeol sedang sibuk menelpon seseorang, dan yang di telpon ayah chanyeol adalah ayah sara, ayah chanyeol menyuruh ayah sara untuk menjauhkan sara dalam kehidupan chanyeol dan hyura. "tolong, jauhkan dia dari putra saya, putra sata kini sdang bahagia, tapi bukan bersama sara" ucap ayah chanyeol lalu mematikan telponnya. "sayang sudah, jangan terlalu di pikirkan yang penting chanyeol dan hyura selalu bersama dan memperkokoh cinta mereka" ucap ibu chanyeol agar amarah suaminya mereda.
tapi tiba2 taksi yang di pakai chanyeol berhenti karena taksi chanyeol dan hyura ada di depan taksi yang di gunakan ayah dan ibu hyura.
"kenapa taksinya menepi?" tanya ayah chanyeol bingung.
ayah chanyeol pun turun untuk melihat keadaan apakah hyura sakit lagi.
tapi ternyata tidak hyura ingin beli baju, ya karena taksi ini melintas beberapa pedagang kaki lima yang menjual baju dan sovenir khas bali. "kenapa chanyeol? apa hyura sakit lagi?" tanya ayah chanyeol lewat jendela yang di buka karena hyura ingin memilih baju, "tidak ayah, hyura ingin baju bali maaf membuatmu panik" ucap chanyeol, "ohh seperti itu ya sudah ayah masuk mobil lagi" ayah chanyeol meninggalkan hyura dan chanyeol yang sedang asik melihat2 baju bali meski hanya lewat jendela yang terbuka hyura bisa melihat baju2 itu dan memilih model dan warnanya walau hanya dengan menunjuk karena nanti chanyeol yang akan turun dan membeli baju tersebut.
-
"chanyeol bagaimana jika kaos itu!" hyura menuding kaos bali tapi kopelan dan kaos itu seperti tengtop karena tidak mempunyai lengan entah itu kaos untuk laki2 ataupun perempuan, "itu? kau ingin aku pakai itu?" chanyeol bertanya memastikan, "bukan 'aku', tapi 'kita' aku ingin kita pakai kaos itu, bukannya kau sudah janji padaku untuk berkeliling bali eoh?" hyura menjawab dengan wajahnya yang sangat dekat dengan chanyeol, "ahh ya... kita, baiklah akan ku belikan untukmu tapi kau pakai celana apa?" chanyeol bertanya lagi mungkin hyura akan membeli sebuah celana juga untuk dia pakai saat berkeliling di bali nanti.
"itu! celana itu" hyura menunjuk celana seperti hotpants tapi di penuhi renda2 ala bali, "baiklah... tunggu di sini sebentar yaa aku turun" perintah chanyeol lalu turun dari taksi untuk membeli baju dan celana yang hyura inginkan.....
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts [End] [Complete]
Fiksi PenggemarCinta, menyakitkan Tak cinta, lebih menyakitkan "aku harus menikahi gadis yang tak kucintai! namun perlahan cinta tumbuh karena dia yang polos dan sangat pasrah dengan keadaan ini" chanyeol