PART 37

485 29 2
                                    

matahari kembali membuat ranjang panas ini benar2 panas karena jendela kamar mereka terbuka lebar, hyura membuka matanya, senyumannya langsung tersungging saat melihat wajah chanyeol kini tepat di hadapannya, "manis sekali wjah ini" ucap hyura sambil meraba dahi dan turun ke mata menyusuri hidung mancung chanyeol lalu berhenti di bibir merah chanyeol, "ku harap janji kemarin akan selalu kau ingat chanyeol" hyura sambil mencium bibir chanyeol sekilas, tapi tidak sebenarnya chanyeol sudah terbangun karena merasakan tangan lentik meraba wajahnya dan seketika saat hyura mencium bibir chanyeol, chanyeol langsung merengkuh badan hyura agar tetap mencium bibirnya.
mata hyura pun membulat seketika karena perlakuan chanyeol yang tiba2, lumat lumat dan lumat itulah yang sedang chanyeol lakukan "bibir ini manis" batin chanyeol berkomentar hingga tak henti2nya dia melumat bibir mungil milik hyura, hyura hanya bisa mengimbangi permainan chanyeol agar dirinya bisa terus bernafas walau sedikit.
-
ciuman panas itu berhenti seketika saat hyura mencubit perut chanyeol karena menurutnya ciuman ini terlalu lama, "aa... sakit sayang, kau kenapa eoh?" chanyeol sambil meringis kesakitan karena hyura mencubitnya, "genit! aku masih sakit tau! malah cium2 gitu" hyura sambil memanyunkan bibirnya, "yang mulai bukan aku lhooo..." chanyeol meledek hyura, "iihh.. aku kan cuma mau cium sekilas doang bukan kaya tadi, nafsu banget kayaknya" hyura masih memanyunkan bibirnya, "aku kan lelaki normal, wajar dong wlee" ucap chanyeol kini menjulurkan lidahnya dan benar2 membuat hyura kesal, "tapi jangan kaya gitu, nakal tau namanya" hyura polos, "ko nakal? itu bukan nakal tapi...." chanyeol memotong pembicaraan lagi agar hyura penasaran lagi, "tapi apa?" hyura benar2 penasaran karena chanyeol, "tapi roman-tis" chanyeol menjawabnya dengan bisikan di telinga hyura dan lagi2 hembusan nafas chanyeol yang mengenai tengkuk lehernya membuat hyura 'seerrr' darahnya kembali naik dan *nafsu* lagi.
-
"kau ini sudahlah" hyura menahan nafsunya dan mulai ingin turun dari ranjang dan mencoba untuk berjalan agar kepalanya tidak terasa pusing, "kau mau kemana?" tanya chanyeol sambil dengan sigap membantu hyura berdiri, dengan tangan yang masih di infus hyura berjalan sedikit dengan bertopang pada penyangga infus dan juga di bantu chanyeol, "aku ingin ke kamar mandi, kau jangan ikut dong" ucap hyura, "akan ku antar, jalan pelan2" chanyeol yang kini membantu hyuea berjalan, "chanyeol... kau di sana saja aku kan mau ke kamar mandi" ucap hyura lagi sambil mendorong tubuh kekar chanyeol agar tidak membantunya berjalan lagi,
"sayang, bahkan jika kau minta aku memandikanmu aku siap, kau kan istriku, tak apa jika aku ikut melihat dan mengantarkanmu kedalam" chanyeol mencoba bijak, "tapi chanyeol aku.... aku malu" hyura dengan wajahnya sedikit memerah.
"heee... sayang jangan malu sama suamimu sendiri, cobalah nanti juga akan terbiasa" chanyeol membujuk hyura, "tapi chanyeol aku...", "sssttt.... ayo nanti kau ngompol" chanyeol kembali mengajak hyura untuk cepat ke kamar mandi....

It Hurts [End] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang