PART 45

350 21 0
                                    


B.I pergi meninggalkan hyura dan berniat untuk mengambil mobilnya dan mengantarkan hyura pulang.
-
beberapa menit kemudian sebuah mobil sedan cantik berhenti di hadapan hyura, B.I keluar dari mobil itu. "hyura, akan ku antar kau pulang" B.I dengan lembut, "tapi...", "masuklah... tidak apa" B.I, "tapi hanbin ini aku takut....", "aku lebih takut jika nanti kau pulang sendirian, kau gadis. ini sudah cukup malam tidak baik jika kau pulang sendirian" B.I dengan sopannya pada hyura, "baiklah" hyura menurut karena tidak ada lagi cara untuk pulang, entah kenapa suaminya mematikan telponnya.
-
selama perjalanan B.I dan hyura hanya diam saja, hingga B.I pun membuka pembicaraan, "kau masih muda tapi karyamu sangatlah bagus bahkan kau sudah memiliki perusahaan sendiri, kau hebat" B.I memuji hyura, "aahh... karena orang tuaku jadi aku bisa seperti ini" hyura menjawab dengan malu2, "kau benar, oh ya ini lewat mana?" B.I menanyakan jalan menuju rumah hyura tapi tidak bukan rumah hyura tapi lebih tepatnya lagi rumah keluarga chanyeol.
"disana belok kanan" hyura menunjukan arah, "stop ini rumahku" hyura menyuruh mobil B.I berhenti sesampainya di sana ternyata bersamaan dengan chanyeol yang akan keluar rumah.
B.I membukakan pintu untuk hyura, chanyeol melihat itu semua, tapi hanya bisa mengepalkan tangannya saja, senyuman terpancar jelas dari wajah hyura untuk B.I yang sudah membukakan pintu untuknya. "dia pulang malam, dan diantar dengan lelaki, senyuman manis terpancar jelas pasti mereka habis berkencan" batin chanyeol yang melihat hyura dan B.I dari kejauhan.
-
"hanbin, terimakasih, sampai jumpa besok pagi" hyura sopan sambil membungkukkan badannya lambaian tangan di berikan B.I untuk hyura dan itu sangat membuat chanyeol sulit bernafas. mobil B.I menjauh dengan cepat chanyeol masuk ke dalam rumahnya tampa memperhatikan hyura lagi.
-
"apa harus dia tersenyum seperti itu pada lelaki?" chanyeol membatin sambil menaiki anak tangga menuju kamarnya dengan hyura.
beberapa menit kemudian hyura masuk ke dalam kamar juga, "selamat malam oppa, oppa aku sangat merindukanmu" ucap hyura manja sambil memeluk chanyeol dari belakang karena chanyeol sedang berdiri di dekat jendela dan tidak menyambut kepulangan hyura.
-
"rindu? benarkah?" chanyeol dingin tanpa membalas pelukan hyura, hyura tau ini keadaan seperti waktu saat pertama kali dia berada di resort bersama chanyeol, dingin tanpa nada mesra. "oppa kau kenapa? apa kau sakit?" tanya hyura sambil meraba pipi chanyeol dari belakang, chanyeol hanya menghidari tangan hyura yang sedang meraba pipinya.
"aku tidak apa2" chanyeol dingin sambil pergi menghindari hyura dan langsung berbaring di ranjang panas mereka, "oppa kau sudah makan malam? aku belum, oppa temani aku makan malam ya?" hyura lagi mengajak bicara suaminya, "aku sudah makan, makan saja sendiri aku lelah" chanyeol singkat sambil mencoba menutup mata, "oppa wae? oh ya... aku tadi pulang bersama clientku karena kau tidak menjemputku oppa" hyura menceritakan yang baru saja terjadi, "menjemputmu? kenapa harus aku? kau kan bisa pulang pakai taksi atau bus" chanyeol mulai sedikit sensi, "hanya saja aku ingin kau yang menjemputku oppa" hyura kini menjawab dengan nada sedikit berat seperti ingin menangis, "pulang sendiri jangan seperti anak kecil" chanyeol ketus, "baiklah oppa" hyura menuruti apa perkataan sang suami, "oppa ponselmu mana?" hyura bertanya lagi dan menurut chanyeol itu membuat istirahatnya terganggu, "diamlah!" chanyeol dengan sedikit berteriak, hyura meneteskan airmatanya "dia kembali seperti dulu" hyura membatin.
hyura hanya bisa menangis dalam diamnya lagi dan melupakan untuk makan malam karena sikap chanyeol.
hyura mandi lalu tertidur di samping chanyeol dengan jarak yang sangat banyak, hyura tak tau apa yang membuat suaminya kembali dingin padanya, karena yang dia tau hingga tadi pagi chanyeol masih mau menghubunginya.
"ku harap besok semua masalah ini selesai karena jujur ini menyakitkan tidur bersama tapi rasanya seperti tidur sendirian" hyura membatin hingga airmatanya terus mengalir sedari tadi.
-
chanyeol mendengar tangisan hyura tapi apalah daya menurut chanyeol itu hanyalah tangisan bohong.
"kerja apa bersama banyak pria? hhhh.... dasar wanita tak tau malu, apa ini sebabnya dia tak mau jika orang lain tau tentang pernikahannya? hhhhh...." chanyeol membatin.....

It Hurts [End] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang