tapi tidak ada pemandangan lain selain yang dia lihat saat ini.
"bahkan sikapku tidak membuatnya membenciku, sebenarnya apa yang di pkirannya?" lagi2 chanyeol heran dengan sikap hyura kepadanya dan memang sebelum dia keluar kamar mandi hyura lah yang menyiapkan pakaian dalam dan pakaian yang akan nanti gunakan setelah mandi, benar2 kini hyura adalah istrinya."hyura" panggil chanyeol dingin, "apa?", "tangkaplah", 'hap' hyura menangkap sebuah selimut yang di lempar chanyeol kepadanya tadi chanyeol merasa iba karena hyura di balkon sedari tadi mengusap2 lengannya sendiri karena kedinginan, "oh, apa ini?" hyura bingung, "kau bodoh? pakailah itu jika kau terus ingin berdiri disana!" chanyeol dingin dan menuju ke kamarnya karena tidak tega melihat hyura seperti ini. senyuman manis tersungging di bibir mungil hyura karena menurutnya chanyeol kini memperhatikannya, "dia perhatian kepadaku, semoga saja kau bisa terus seperti ini" batin hyura lalu memakai selimut yang chanyeol kasih padanya tadi, "hangat, terimakasih chanyeol" hyura tersenyum senang, entah pikiran apa ini tapi setidaknya sandiwara cinta ini tidak hambar seperti yang di bayangkan hyura dulu.
hari semakin malam pintu menuji balkon sudah di tutup rapat tapi tidak ada hyura di dalam chanyeol keluar kamar karena sedari tadi chanyeol di kamarnya untuk bermain game di ponselnya. "dia kemana?" tanya chanyeol bingung, chanyeol mencari hyura di semua sudut resortnya tapi hyura tidak ada, setelah chanyeol kembali membuka pintu menuju balkon betapa terkejutnya chanyeol karena hyura kini tertidur di kursi yang ada di balkon resortnya, "apa yang kau lakukan?" tanya chanyeol untuk membangunkan hyura tapi tidak saking terlelapnya hyura hingga kepalanya akan terjatuh, dengan sigap tangannya chanyeol menadah kepala hyura, "kenapa kau malah tidur disini?" chanyeol membatin, "harusnya kini kita melewatkan malam dengan sebuah cinta tapi tidak kita menikah tanpa cinta, jadi aku bingung apa yang harus kulakukan padamu bahkan untuk 28hari kedepan kita hanya berdua saja disini" chanyeol sedikit kasihan kepada hyura sambil memperhatikan wajah hyura yang sedang terlelap cantik.
"mungkin kini kau sedang belajar menerima keadaan sebagai seorang istri, tapi jujur saja aku bingung apa yang harus ku lakukan untuk mengimbangimu memperlakukanku, aku lelaki normal bahkan jantungku berdebar saat melihatmu tertidur seperti ini, ingin rasanya ku meraba tubuhmu dan melakukan apa yang seharusnya di lakukan para pasangan lainnya, tapi...
tapi aku takut karena pernikahan ini hanyalah sebuah sandiwara kehidupan, butuh komitmen khusus untuk ini, hyura maaf jika aku harus bersikap kasar dan dingin kepadamu" chanyeol terus saja merenungkan perbuatannya kepada hyura sambil membopong hyurq kedalam kamar, tapi beberapa menit saat chanyeol menidurkan hyura, hyura malah terbangun.
"oh... maaf aku sudah membuatmu harus menggendongku kesini tapi aku tidur di luar saja, kau tidurlah dengan nyenyak disini" hyura terbangun lalu berniat untuk meninggalkan kamar."diluar? seperti tadi?", "ahh.. tadi aku ketiduran saja, tidak aku tidak tidur di balkon, aku hanya tidur di sofa ruang tamu" jawab hyura sambil membuka pintu kmarnya, "sofa? heee... kau wanita mana mungkin ku biarkan kau tidur di sofa" chanyeol kembali dengan sikap dinginnya, "tidak apa, sofanya layak untuk tempat tidur ko, kemarin saja saat aku menunggumu pulang aku tertidur disana" ucap hyura lalu meninggalkan chanyeol di kamar sendirian.
"kemarin dia menungguku pulang? dan tidur di sofa? bahkan dia belum pernah memakai ranjang ini untuk tidurnya?" tanya2 chanyeol sambil menatap pintu kamarnya dengan tatap sayu dan menyesal karena sudah membuat seorang wanita terus tersiksa karena pernikahan ini....
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts [End] [Complete]
FanfictionCinta, menyakitkan Tak cinta, lebih menyakitkan "aku harus menikahi gadis yang tak kucintai! namun perlahan cinta tumbuh karena dia yang polos dan sangat pasrah dengan keadaan ini" chanyeol