PART 41

453 25 2
                                    

tapi tiba2 mereka di kejutkan dengan telpon di ponsel hyura, "hallo" hyura mengangkatnya dengan cepat, "ibu hyura kapan ibu pulang jebbal ini menyangkut perusahaan kita dan karyawan yang masuk dan hanya memakan gaji buta" ternyata asistennya menelpon lagi, "mungkin lusa, aku ada di luar negeri jadi tidak mungkin aku pergi ke korea secepat itu" hyura sambil memasak, "baiklah bu kami tunggu kabar ibu lagi" asistent kantor hyura langsung mematikan telponnya.
-
tangan besar kembali memeluk  hyura dari belakang, "kantormu ada masalah?" chanyeol coba bertanya, "iya oppa" hyura jujur, "lusa? kau menjanjikan kepada mereka untuk pulang ke korea sedangkan harusnya kita masih ada waktu 1minggu lagi disini, apakah ini tidak adil menurutku?" chanyeol sedikit marah tapi tidak dia ekspresikan seperti dulu, "mainhae oppa, terpaksa kasihan para pegawaiku, oppa juga memegang kendali perusahaan kan? oppa juga tau nasib para karyawan juga ada di tangan oppa" hyura menjawabnya dengan nada lembut karena kini mereka sedang berhadapan di depan kompor yang menyala, "aku tau itu sulit, tapi apakah perusahaanku bisa membantu perusahaanmu eoh? aku takut kau terlalu stres memikirkannya sendirian" chanyeol dengan nada lembutnya sambil mematikan kompor itu karena chanyeol tau jika sayurnya sudah matang.
"oh sayurnya sudah matang ya" hyura melepas rangkulannya yang tadi ada di leher chanyeol dan berbalik badan untuk mengangkat sayurnya dan di hidangkannya di meja makan, "ayo oppa kita makan, bukannya tadi kau mau bikin cucu lagi?" hyura membujuk suaminya dengan janjinya yang tadi tertunda.
dengan langkah gontai chanyeol memghampiri meja makan sebenarnya chanyeol msih ingin menikmati indahnya bulan madu karena baru hari ini mereka melakukan hubungan seperti itu dan lusa hyura ingin pulang ke korea dan mungkin waktu untuk berduaan semakin berkurang karena pasti mereka masing2 di sibukan oleh pekerjaan apalagi perusahaan mereka yang berbeda membuat waktu untuk bersama sangatlah sulit, tapi apalah daya mereka masih mempunyai tanggung jawab memberi kehidupan bagi karyawan2 mereka.
-
makan siang selesai dan seperti yang hyura janjikan pada chanyeol,
mereka melakukan apa yang tadi pagi mereka lakukan. *tidak perlu di tulis kalian tau apa yang ingin aku tulis :v * terdengar dari kamar panas mereka apalagi hyura yang masih sulit melalukan itu jadi berkali chanyeol mengajari hyura agar hyura melakukan itu dengan benar.
tapi kini hanya 2jam saja karena hyura sudah tidak kuat lagi dia kini seperti setengah pingsan di dada bidang chanyeol, "sudah ya oppa... hhhh" hyura dengan nafas yang tersengal2 dan peluh yang bercucuran deras, "sudah sayang" 'cup' chanyeol sambil mencium kening hyura yang di penuhi kringat.
hyura tertidur di pelukan chanyeol, tapi chanyeol tidak tidur karena dia sedikit kecewa karena tinggal beberapa hari lagi disini dan menikmati masa2 ini bersama hyura, "bahkan baru 1x kita mengelilingi pulau ini bersama, tapi lusa kita harus pulang dan menurutku tidak ada kenangan indah yang ada di pikiranmu sekarang hyura karena aku.... aku belum melakukan hal indah2 yang membuatmu terkagum2" batin chanyeol dengan mata yang sedikit berkaca.
-
"karena di korea nanti identitas kita bukanlah suami istri lagi, kita hanya sepasang kekasih karena kau menginginkan itu" chanyeol sambil menatap wajah hyura, "tapi ku yakin kau masih bisa menjadi seorang istri yang seharusnya" 'cup' chanyeol lagi2 takut jika hyuranya berubah setelah kembali ke korea pekerjaan yang menyibukan ada di pikiran, dan tidak bisa menemani chanyeol lagi.
-
beberapa hari kemudian,
hari dimana kepulangan mereka yang tidak terduga.
ayah dan ibu mereka juga menyayangkan jika mereka pulang tapi apalah daya ini keadaan di luar kendali mereka.
3jam sudah mereka berada di dalam pesawat dan hanya 3jam inilah hyura dan chanyeol bermesraan di publik, karena setelah sampai di korea nanti hanya tempat privasi saja yang harus mereka kunjungi jika mereka ingin bermesraan ria.
"oppa, ku harap kau memaklumi keadaan karena aku.... aku belum siap jika pernikahanku di ungkapkan secara publik, terpaksa kita hanya bisa menjadi sepasang kekasih saja jika berada di publik" hyura dengan nada menyesal karena sedari tadi setelah memasuki bandara korea dan hingga di dalam mobil yang menjemput mereka chanyeol trus diam tanpa mengatakan sesuatu kepada hyura.
"aku tau sayang, dan aku... aku akan coba mengerti keadaan itu dan mencoba terlihat biasa saja saat berdekatan denganmu" chanyeol dengan lembut sambil tersenyum kecil menahan sesak di dadanya karena mulai hari ini akan membiarkan hyura bersama lelaki2 yang tidak dia kenal, walau itu sebuah pekerjaan tapi itu sulit untuk chanyeol....

It Hurts [End] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang