PART 40

506 21 1
                                    

agar jalan menuju pintu keluar kamar mandi.
-
"apa semua suami seperti dia?" hyura berkomentar tentang tingkah laku chanyeol, saat chanyeol masih mandi hyura menyiapkan secangkir teh untuk chanyeol, hyura juga menyiapkan sarapan kecil untuknya tapi tiba2 telpon milik hyura berdering, "hallo" hyura singkat, "ibu hyura ada masalah di perusahaan, kapan ibu pulang berlibur?", "masalah? apa itu?" hyura kepo, "ada sebuah agensi entertaiment yang ingin menggunakan perusahaan kita untuk mendesain semua baju salah satu boygrup yang akan debut" asistent hyura menjelaskan, "boygrup? itu mudah karena style pria daripada wanita lebih mudah style pria" hyura menjelaskan, "itulah masalahnya ibu harus segera pulang untuk mengerjakan desainan mereka, mereka juga ingin ibu menyesuaikan karakter mereka masing2 untuk baju yang ibu desain, jadi ibu harus bertemu dengan semua member boygrup tersebut" asistentnya menjelaskan, "baiklah akan ku pikirkan nanti" hyura singkat. hyura langsung mematikan telponnya dan kembali memasak sarapan untuk chanyeol.
hyura sibuk dengan kegiatannya di dapur tapi pikirannya juga bingung karena pekerjaan hyura sudah menumpuk di korea apalagi sebuah project besar2an di perusahaannya untuk menentukan sebuah desain baju dan menyesuaikan karakter dari setiap member kini sedang menanti ke pulangannya.
-
tiba2 tangan besar lagi2 menyentuh pinggang hyura dari belakang dan melanjutkannya hingga memeluk tubuh hyura sempurna, "oppa, aku sedang masak nanti kau kena minyak panas" hyura memerintahkan sang suami, "tidak mau, aku ingin terus seperti ini dengamu" chanyeol manja, "oppa... kau ini, ya sudah tapi diam saja oke?" hyura, chanyeol pun hanya mangut2 di bahu hyura.
hyura memotong bawang perlahan2, "dia selalu fokus pada sebuah pekerjaan yang dia kerjakan" batin chanyeol memperhatikan wajah hyura yang sama sekali tidak melirik dirinya, ke kanan ke kiri ke depan ke belakang chanyeol tidak melepas pelukannya sama sekali padahal hyura sedikit kesulitan jika di peluk chanyeol terus, "oppaa... jebbal kau dud..." 'cup' belum sempat hyura memerintahkan chanyeol untuk duduk di meja makan chanyeol malah mencium bibir ranum hyura. "oppa! duduklah, makan dulu, ini sudah makan" jihan melepas ciuman chanyeol dan kembali memerintahkan suaminya yang genit ini.
chanyeol hanya bisa diam dan menuruti istrinya yang masih polos ini, chanyeol makan tapi masih memoerhatikan wajah hyura tanpa melihat nasi di mangkuknya, hyura melirik chanyeol yang juga masih melamun dengan sigap hyura memasukan telur mata sapi kedalam mulut chanyeol dengan tiba2.
-
"kau ini!" chanyeol mengoceh dengan mulut yang di penuhi telur, "makan oppa, jangan melihatku seperti itu" hyura polos sambil melanjutkan makannya, "kau lapar ya?" chanyeol yang melihat hyura sedang melahap sarapannya dengan cepat hingga pipinya sdikit menggembung.
"kau membuatku capai pagi ini, sepertinya kaloriku terkuras habis saat membuat cucu tadi" hyura polos.
"ahahaha, apa kau mengisi tenagamu lagi untuk membuat cucu lagi?" chanyeol terkekeh geli mendengar jawaban istrinya yang sangat polos itu.
"apa perlu berkali2 agar cucu itu tumbuh disini?" hyura sambil meraba perutnya, "itulah yang aku dengar dari teman2ku yang sudah menikah" chanyeol berbohong, "baiklah jika itu akan mempercepat proses kehamilanku" hyura pasrah dan melanjutkan makannya, "asik! kenapa dia sepolos ini? hahaha tapi tak apalah yang penting nafsuku terpenuhi, dan tenagaku pun harus di tambah jika seperti itu" chanyeol lalu melahap masakan hyura dengan lahap.
jika di lihat mereka seperti sedang berlomba makan.
-
beberapa menit berlalu hyura mencuci piring dan membersihkan seisi resort, lagi2 chanyeol mengikuti kemana hyura pergi hingga saat peluh hyura keluar chanyeol lah yang mengelap peluh hyura, hyura hanya bisa tersenyum karena kini mempunyai suami yang di idam2kannya selama ini.
hari kembali siang dan lagi2 hyura memegang wajan dan panci untuk membuat makan siang, "sayang... kapan itunya?" chanyeol yang mulai tidak tahan, "oppa, ini kan waktunya makan siang, nanti saja ya..." hyura dengan lembut, "sayang bahkan kita sedang bulan madu, kenapa kau selalu menyentuh sesuatu yang di dapur? kapan menyentuhku eoh?" chanyeol ngambek, 'cup' hyura mencium pipi chanyeol, "aku menciummu, bukan mencium panci ini, nanti malam kan bisa" hyura melanjutkan memasaknya, "sayang aku penginnya sekarang biar perutmu cepat membesar" chanyeol tidak sabar.
dan 'cup' lagi2 hyura mencium pipi chanyeol agar suaminya ini tidak cemberut, "setelah makan siang" hyura berjanji pada chanyeol, "jinjja?!" chanyeol girang, "iya..." hyura melanjutkan memasaknya.
-
tapi tiba2 mereka di kejutkan dengan telpon di ponsel hyura...

It Hurts [End] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang