PART 54

391 19 0
                                    

chanyeol kembali menangis bersimpuh di pinggir ranjang pesakitan hyura, dia tidak tau kenapa sikap kasarnya selalu membuat orang yang di cintainya terluka bahkan ini adalah luka paling parah yang mungkin hyura rasakan sekarang.
"dia mengandung, bahkan saat dia mengandung anakku dia tidak tau, hyura maaf.... ku mohon sadarlah, untuk yang terakhir kalinya ku janji padamu aku tidak akan bersikap kasar bahkan sampai membuatmu menangis, aku janji hyura" chanyeol menangis sejadi2nya karena bukan hanya hyura yang dia sakiti tapi dia juga menyakiti calon anaknya.
-
B.I masih trus memikirkan setiap kejadian hari ini dan hari2 yang dia pernah dia lalui bersama hyura, saat pertama kali bertemu di ruang koreografi, saat mengantarkan hyura pulang ke rumahnya bahkan sampai sekarang, "tidak prnah ku lihat hyura bersama lelaki lain selain aku, tapi... tapi kenapa dia hamil? dan lelaki tadi? kenapa malah dia yang dia panggil saat hyura pingsan? oh tuhan.... aku harus bersikap apa?" B.I semakin memikirkan kisah cintanya bersama hyura.
-
tak lama tangan hyura yang dari tadi chanyeol genggam sedikit demi sedikit mulai bergerak, jari2nya dia gerakan ke atas kebawah, chanyeol yang merasakan pun menghentikan tangisannya dan mencoba memberikan bisikan2 sayang pada hyura seperti dulu.
"hyura.... oppa disini, bangunlah, maafkan oppa sayang.... oppa sudah membuatmu seperti ini lagi, oppa janji akan melindungimu sampai mati, dan oppa janji ini bukan hanya sekedar omong kosong, oppa akan buktikan padamu hyura" chanyeol sambil mengecup pipi hyura dengan bibir yang basah karena linangan airmatanya.
hyura mulai mengucapkan kata2 lagi, "op...oppa chanyeol" hyura lirih tapi bisa di dengar chanyeol, "oppa disini sayang, bangunlah. tatap oppa. peluklah oppa seperti dulu" chanyeol menjawabi ocehan hyura yang masih setengah sadar.
tak lama setelah itu mata hyura sedikit demi sedikit terbuka, pandangannya dia edarkan di sekelilingnya hingga mata sipitnya menemukan wajah yang selama ini ingin ia ciumi dan peluk dengan erat.
-
"chanyeol oppa" hyura lirih lalu dengan cepat mendekap tubuh besar chanyeol dengan mesra. dokter dan suster yang masih mengawasipun sedikit malu karena melihat adegan seperti ini, mereka pun tersenyum dan memutuskan untuk meninggalkan ruangan yang sekarang di penuhi dengan kebahagiaan.
-
di luar ruang.
"dokter! bagaimana keadaan hyura?" tanya B.I panik saat dokter keluar dari ruangan, "dia sudah sadar, tapi lebih baik anda jangan masuk karena di dalam mereka berdua sedang berbahagia menyambut calon anak mereka" ucap dokter, "anak mereka? jadi selama ini...?" B.I semakin bingun dengan batin yang semakin kalut.
dokter tau jika lelaki yang di hadapannya sedang bingung karena lelaki ini yang membawa hyura kesini tapi bukan dia yang ingin hyura temui melainkan lelaki lain.
"saya permisi" dokter singkat sambil menggeleng2kan kepala melihat pasiennya sedang di landa cinta segitiga yang mengorbankan calon anak yang tidak tau apa2.
-
"oppa... aku dimana? kenapa kau membawaku kesini?" hyura melepaskan pelukannya lalu bertanya, "sssttt... jangan banyak tanya yang jelas kalian tidak apa2" chanyeol, "kalian? memangnya siapa lagi yang terluka selain aku? aahh.... tadi aku sedang pergi bersama hanbin, apa hanbin juga terluka?" hyura dengan polos tidak tau jika kini dirinya sedang mengandung dan keinginan sang calon anak adalah ingin selalu di manja oleh sang ayah yaitu chanyeol karena beberapa minggu ini ingin bertemu dan memeluk chanyeol tapi kenyataannya itu tidak bisa, selama ini hyura hanya melampiaskan keinginannya pada ponselnya yang berwallpaper chanyeol.
dan selama ini pula keinginam hyura hanya di anggap hanya keinginan biasa bukan keinginan sang calon anak atau apapun karena ketidaktahuan hyura tentang ibu hamil dan semacamnya.....

It Hurts [End] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang