PART 29

522 39 2
                                    


karena ada harapan untuk hyura cepat sadar, perlahan semua jari hyura bergerak kecuali jari2 yang masih memegang tangan chanyeol.
mata hyura sedikit bergerak2 seperti ingin membuka mata tapi karena airmatanya sedikit mengering mungkin saat membuka mata akan terasa sulit, lagi2 chanyeol coba merangsang mata hyura agar cepat membuka mata dengan menciumnya lagi, bibir hyura sedikit bergerak tapi tak terlihat karena selang oksigen masih terpasang. ciuman chanyeol membuat hyura ingin tau siapa yang mencium kedua matanya, "hyura?" chanyeol memanggil nama hyura dengan lembut. hyura pun segera membuka mata indahnya, "chan...chanyeol?" panggil hyura heran saat melihat kini wajah chanyeol ada di hadapannya, tangan hyura mencoba membuka selang oksigennya agar dia bisa bicara dengan leluasa, chanyeol membantu hyura untuk melepas selang itu.
hyura pun melepas genggamannya di tangan chanyeol setelah melihat apa yang dia pegang tidaklah seharusnya, tapi tangan chanyeol mencegah tangan hyura melepas genggamannya.
"chanyeol? kenapa aku disini?" hyura polos, tapi chanyeol kini hanya menatap teduh wajah cantik hyura, hyura pun menatap wajah chanyeol, "chanyeol? kau marah padaku? maaf chanyeol aku... aku sudah merepotkanmu" ucap hyura sedikit takut dan nadanya menyesal tapi chanyeol tidak bergeming sedikit pun hanya menggeleng2kan kepalanya tanpa melepas pandangannya dari wajah hyura yang masih terlihat sangat pucat.
melihat reaksi chanyeol yang diam membuat hyura ingin bangun dari tidurnya, "apa yang kau lakukan? kau masih sakit hyura?" chanyeol angkat bicara, "kita pulang saja ya? pacarmu pasti lapar aku... aku tadi belum membuatkan sarapan untuknya" jawab hyura yang kini sedikit duduk padahal jika dia bangun kepalanya sangat sakit.
hyura hanya bisa memperlihatkan senyum manisnya saat terbangun agar chanyeol tidak khawatir, chanyeol yang mendengar jawaban hyura pun sedikit sakit hati karena hyura benar2 terlalu bodoh, "aku suamimu tapi kenapa kau masih berlaku baik pada sara? hyura hentikan senyumanmu aku tau kau sakit hati melihatku bermesraan dengannya" ucap chanyeol dengan mata yang berkaca2, "tidak chanyeol, aku memang istrimu dan sudah kewajibanku membuatmu bahagia dan menuruti apa yang kau inginkan, jika kau bahagia bersamanya kenapa aku harus marah?" ucap hyura lembut sambil menahan sakit di kepalanya juga di hatinya saat hyura mengatakan kebohongan pada chanyeol.

chanyeol risih dengan apa yang di katakan hyura karena mata hyura berkata lain, 'cup' chanyeol mncium bibir hyura agar tidak berbohong, "jangan berbohong hyura, aku tau kau tidak bahagia melihatku bersama sara" ucap chanyeol berat dan matanya sedikit berkaca2. "tidak chanyeol, aku...", 'cup' lagi2 chanyeol mencium hyura tapi kini cukup lama, hyura hanya diam saja tidak tau apa yang harus dia katakan tapi saat ciumannya akan berakhir tiba2 darah seketika mengalir dari hidung hyura, "hyura? kau.... kau berdarah" chanyeol panik sambil mengelap hidung hyura dengan tisu yang ada di meja, chanyeol pun menekan tombol emergency, agar dokter dan suster cepat datang. "mana yang sakit katakan hyura" chanyeol sedikit panik dan kini mencoba kembali menidurkan hyura, "tidak ada chanyeol aku tidak apa2" hyura masih dengan hidung sedikit mengeluarkan darah.
dokter datang sedikit berlarian, "apa? apa yang terjadi?" tanya dokter pada chanyeol, "hidungnya berdarah, aku tak tau apa yang dia rasakan, padahal dia baru saja sadar" chanyeol menjelaskan, dokter dan susterpun kembali memeriksa hyura, dan kini hyura di suntik entah itu untuk apa. "tuan, istri anda tadi sangat pusing tapi dia memaksakan diri untuk menahannya, sebaiknya anda tanyakan rasa sakitnya ada dimana saja karena sebenarnya kondisinya masih sangat lemah" ucap dokter itu singkat lalu meninggalkan chanyeol dan hyura lagi.

"kau bohong" ucap chanyeol pada hyura yang masih tersadar, "tidak chanyeol aku...", 'cup' chanyeol mencium hyura ke 3x nya dengan lembut tanpa ada paksaan atau sikap kasar, "aku suamimu, mulai sekarang aku minta kejujuran darimu, entah itu sakit atau tidak, entah itu senang atau sedih. ku mohon jadikan aku seorang suami seperti yang kau inginkan dan jadikan aku suami yang seharusnya" chanyeol, "hmmm, tapi pacarmu masih di resort kau harus menemuinya, kasihan dia chanyeol" hyura khawatir dengan sara dan sedikit mengalihkan pembicaraan, "ssttt.... dia hanyalah masalalu ku, dan kau adalah masa depanku, hyura jangan bicara tentang apa yang sudah membuatmu sakit hati dan sekarang kita coba untuk menjadi sepasang kekasih, bagaimana?" tanya chanyeol dengan wajah serius......

It Hurts [End] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang