PART 58

382 14 0
                                    

ayah hyura terdiam dia bingung harus mengatakan apa pada chanyeol, "ayahh... beri chanyeol kesempatan kedua karena aku... aku ingin dia selalu memanjakanku setiap harinya, ayah... ini keinginan cucumu, tolong ayah...." hyura sambil menangis memohon pada sang ayah.
ayah hyura melirik anak perempuannya ini dan menghela nafas panjang, "kau janji? tidak akan melukainya lagi?" ayah hyura bertanya untuk meyakinkan chanyeol, chanyeol mendongakkan kepalanya melihat wajah ayah hyura, "aku janji, ayah... apapun yang terjadi, aku tak akan membuatnya menangis bahkan jika aku membuatnya menangis, kau boleh membunuhku ayah..." janji chanyeol benar2 mantap.
ayah hyura menghela nafas lagi lalu mengangguk pelan, "nikahilah dia, chanyeol" hanya kata2 itu yang terucap di mulut sang ayah, hyura pun berdecak kagum mendengar jawaban sang ayah yang akhirnya menyetujui lamaran chanyeol untuk pertama kalinya.
-
"ayah! terimakasih ayah!" chanyeol berkali2 mencium kaki ayah hyura dan mengucap kata syukur karena hanya menunggu hari dimana hyura dan chanyeol akan menikah lagi dengan mengundang semua kerabatnya.
-
chanyeol dan hyura kini berada di kamar hyura, chanyeol belum bisa pulang karena hyura pun belum boleh di bawanya pulang, chanyeol sudah menghubungi ayah dan ibunya untuk meminta restu dan juga bersedia membuatkan sebuah pesta besar untuk pernikahannya lusa, awalnya ayah chanyeol ragu karena dia tidak yakin jika anaknya akan berubah,tapi setelah mendengar jika hyura kini tengah mengandung anak chanyeol nampak raut wajah bahagia terpampang jelas dari wajah ayah chanyeol.
tanpa basa basi pula beliau mempersiapkan pesta yang chanyeol minta, dengan memesan ribuan undangan ayah chanyeol ingin jika kali ini pernikahan anaknya benar2 menjadi pernikahan terakhir agar mereka bisa sehidup semati nantinya.
-
B.I hanya bisa menerima nasib dia tidak ingin sekalipun menjawab telpon dari hyura, pesan daru hyura hanya dia hapus tanpa di baca isinya apa.
hyura takut jika dia benar2 kehilangan sahabat baiknya yang selama ini membuatnya bisa melewati masa2 rumitnya bersama chanyeol, "oppaa...." hyura seperti merajuk, "apa? kiss?" chanyeol bertanya dengan nada gombalnya, "kissnya nanti, kau selalu nakal jika aku ngidam" hyura sewot manja di dada bidang chanyeol yang sedang dia gunakan untuk bersandar, "nakal? tidak... ko" chanyeol membantah, "aku ini hanya minta kiss, bukan minta untuk kau raba bagian tubuhku yang lain, tapi kau selalu melakukan itu!" hyura sambil mencubit perut chanyeol pelan, "kau ini lagi hamil tapi entah kenapa aku melihatmu semakin seksi saja, jadi... ya maaf, hehehe" chanyeol dengan wajah tanpa dosanya, "seksi apanya? gendut kaya gini di bilang seksi? kau meledekku oppa?" hyura ngambek, "bukan meledek.... itu memang kenyataan semua tubuhmu tampak lebih besar termasuk *sensor* jadi aku semakin gemas padamu sayang" chanyeol jujur sambil mencium pucuk kepala hyura dengan mesra.
"sudahlah, kau ini selalu seperti itu, kenapa nafsumu besar sekali oppa? eoh?!" hyura tidak tahan dengan ocehan mesum calon suaminya ini, "nafsuku besar? benarkah? tapi anehnya kau selalu bisa memuaskan semia nafsuku, bukan kah ini kita sama?" chanyeol kembali meledek hyura, "cukup! jangan teruskan, aku tak tau apa saja yang ada di dalam otakmu saat bersama denganku" hyura menghentikan ledekan suaminya, "otakku saat bersamamu... hanya 1 bagaimana cara membuat bayi lagi, karena kita hanya melakukannya 1 kali saja..." chanyeol mesum lagi, "1 kali? 2 kali oppa! kau ini lupa yak?!" hyura protes sambil menatap wajah calon suaminya yang super gombal ini, "hoel! kau selalu ingat yak? apa jangan2 setiap malam kau selalu memikirkan hal itu? kau mau lagi? iyakan?" chanyeol menyimpulkan dengan wajah mesumnya, "kau ini!" tatap hyura dengan tatapan tajam sambil mencubit perut chanyeol kali ini dengan sedikit lebih keras.
"aaa.... appo..." chanyeol manja, "jangan bicara yang mesum nanti dia dengar tau!" hyura sambil mengelus perutnya yang sedikit buncit, "ahh... benar, jangan sampai dia dengar gombalan2ku bisa2 dia lebih profesional dari aku" chanyeol pede.
hyura hanya bisa tertawa geli saat chanyeol mengatakan hal aneh apalagi kini tangan besar chanyeol sedang meraba perut hyura, "geli oppa!" hyura dengan wajah lucunya yang menahan tawa.
-
"oppaa... aku ingin menemui B.I, ku ingin menjelaskan hubungan kita sebenarnya karena... ku takut dia terlalu mengekspresikan rasa sakitnya terlalu frontal karena dia baru saja debut menjadi artis oppa" hyura to the point mengatakan tujuan perkataannya tadi...

It Hurts [End] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang