sambil merangkul chanyeol
mesra di hadapan hyura, istri sah chanyeol.
"tak apa hyura, dia suamimu bagaimna pun juga dia pasti butuh kesenangan, tak apa jika chanyeol menyembunyikan semua identitas pernikahannya toh itu adalah ideku" hyura membatin, badan hyura semakin melemah, badannya semakin panas. chanyeol melirik hyura yang masih di depan pintu masuk, "kenapa wajahnya sangat pucat? apa dia sakit?" chanyeol membatin, "oppa! dia namanya siapa? knapa dia lamban sekali?" tanya sara manja yang kini duduk di sofa sambil memeluk chanyeol manja, "namanya hyura" ucap chanyeol singkat, "ooh... hyura, yak! hyura! cepat buatkan kami teh dan sarapan! laper tau!" ucap sara membentak hyura tapi masih di pelukan chanyeol."maaf, sebentar ya...." ucap hyura lirih sambil berjalan menuju dapur, di dapur hyura sedikit mengintip apa saja yang chanyeol lakukan dengan wanita yang di bawanya tadi yang mengaku sebagai pcarnya, hyura melihat chanyeol yang sedang menciumi sekitar wajah sara dengan mesra, mereka terlihat seperti suami istru dan hyura disini mungkin bisa di katakan hanya seorang asistent rumah tangga di resort chanyeol. hyura ingin pingsan tapi lagi2 hyura mencoba bertahan karena hyura tidak ingin merepotkan chanyeol, niat hyura membawa teh untuk chanyeol dan sara hanya sia2.
'brakk' teh yang di buat hyura terjatuh bersamaan dengan tubuh mungil hyura. chanyeol dan sara pun menghentikan kegiatannya karena terkejut mendengar suara di dapur. niat chanyeol menghampiri suara itu tapi lagi2, "oppa, biarlah dia paling menjatuhkan sesuatu, oppa aku mau lihat isi kamarmu, boleh ya ya ya?" ucap sara manja sambil menahan chanyeol untuk mengecek keadaan hyura di dapur.
chanyeol bingung apa yang harus dia lakukan memilih hyura atau sara yang kini menggodanya lagi, tanpa dosa pun chanyeol lagi2 memilih sara. "aahh... baiklah kau mau melihat kamarku atau melihat aku?" tanya chanyeol mesra, "hahaha kau ini" sara tertawa gembira karena lagi2 chanyeol membopong sara seperti bayi dan membawanya ke kamar hyura dan chanyeol.
hyura tergeletak tak berdaya tanpa ada yang tau jika kini hyura pingsan di dapur.3jam kemudian chanyeol keluar dari kamarnya dengan keadaan tenlanjang dada, tapi tidak dengan sara, sara tertidur di kamarnya karena kecapaian. "tidak ada teh, atau pun sarapan, kenapa dia belum membuat itu semua? ini kan sudah 3jam lebih sejak tadi sara menyuruhnya?" chanyeol bingung karena perintah sara tidak di kerjakan hyura, chanyeol pergi ke dapur untuk mengambil minuman tapi betapa terkejutnya chanyeol setelah melihat hyura tergeletak tak berdaya dengan tumpahan teh dan pecahan cangkir yang berceceran dimana2.
"hyura! hyura! kau kenapa eoh?! hyura ku mohon bangunlah" chanyeol panik, chanyeol mengecek suhu badan hyura. "ommo! badannya panas sekali" chanyeol semakin panik, chanyeol mengambil jaketnya dan mengambil sebuah selimut untuk menutupi tubuh hyura yang memakai pakaian sedikit terbuka. chanyeol membopong tubuh mungil hyura keluar dari resort, chanyeol meminta pada satpam yang ada di sekitar resortnya untuk mengantarkan dia ke rumah sakit yang ada di bali. satpam itupun menurut, satpam itu memesan taksi untuk chanyeol dan hyura, dalam perjalanan menuju rumah sakit chanyeol memeluk erat tubuh hyura sambil meneteskan airamata,,"maaf hyura, maaf, ku mohon bangunlah aku tak ingin kau kenapa2, hyura ku mohon" ucap chanyeol berkali dan mengecup mesra wajah hyura yang sedang lemah tak berdaya, airmata chanyeol pun sesekali menetes di wajah cantik hyura yang pucat pasi.
sesampainya di rumah sakit chanyeol berteriak seperti orang kesurupan mencari suster agar cepat menangani keadaan hyura bahkan chanyeol berteriak memanggil suster menggunakan bahasa korea karena kini dirinya terlalu panik dengan keadaan hyura....
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts [End] [Complete]
FanfictionCinta, menyakitkan Tak cinta, lebih menyakitkan "aku harus menikahi gadis yang tak kucintai! namun perlahan cinta tumbuh karena dia yang polos dan sangat pasrah dengan keadaan ini" chanyeol