walau itu sebuah pekerjaan tapi itu sulit untuk chanyeol.
-
"hai ibu ayah..." hyura memeluk ibu dan ayahnya yang sudah dia tinggalkan beberapa minggu itu, "sayang kau baik2 saja disana eoh? apa chanyeol menyakitimu?" ibu hyura kepo tapi ternyata keluarga chanyeol membungkam kejadian yang menimpa hyura di bali, tentang sakit hyura dan tentang perselingkuhan chanyeol karena mereka takut jika nanti permasalahan dalam keluarga mereka semakin rumit.
"tidak ibu, aku baik2 saja" hyura ikut menutupi masalahnya yang terjadi saat di bali, "lalu bagaimana? apa sudah positif?" tanya ibu chanyeol, "positif? hamil maksud ibu?" hyura polos, mereka semua hanya mengangguk mantap tapi hyura hanya menatap chanyeol karena baru 2hari terakhir kemarin hyura melakukan 'itu' dengan chanyeol pasti masih lama menunggu proses kehamilan, "belum bu" jawab chanyeol sambil merangkul tubuh hyura karena dia tau hyura bingung ingin menjawab apa.
"ahh... padahal sudah beberapa minggu kalian disana harusnya sih sudah ada janin walau baru 2minggu pasti janin itu akan terbaca oleh alat pengecek kehamilan" ucap menyesal ibu hyura, "ibu.... pasti akan ada kabar secepatnya sabar saja" hyura menenangkan ibunya agar tidak putus asa dan terus menunggu kabar dari hyura, "aku dan chanyeol akan berusaha" hyura tersenyum dan mereka semua tertawa karena jawaban polos hyura yang menurut mereka mengarah ke hal 'itu'.
"aigoo.... changeol apa hyura sangat agresif padamu?" ibu hyura bertanya pada chanyeol, "ibu! jangan tanya seperti itu!" hyura merasa malu dan langsung menghentikan pertanyaan konyol sang ibu.
-
setelah perbincangan itu hyura dan chanyeol memasuki kamar yang dulu di tempati hanya chanyeol seorang tapi sekarang kamarnya sudah menjadi kamar untuk pasangan suami istri.
dan saat itu juga hyura langsung di sibukan dengan pekerjaan kantornya yang sudah di kirimkan asistentnya lewat email, hyura pun bingung karena harus mendesain pakaian berdasarkan karakter si pemakai, "tidak ada jalan lain aku harus bertemu dengan mereka secara langsung" batin hyura yang sedang memikirkan permintaan clientnya, dengan cepat hyura langsung menelpon asistentnya "hallo, buat pertemuan pribadi dengan semua member karena saya harus mengenali mereka dengan karakter mereka secara detail" perintah hyura, "oh, seperti itu, baik bu akan saya tanya pada agensinya" asistentnya menyanggupi, "tapi hanya saya dan mereka saja mungkin akan lama karena ini 7 member, tolong secepatnya agar saya juga bisa memproses desainan saya" ucap hyura lalu menutup telponnya.
kesibukan yang hyura lalui di kamar panasnya hanya bisa di lihat chanyeol dari tempat tidur, jujur kesibukan hyura di depan chanyeol membuat chanyeol marah karena hyura tidak memperhatikannya tidak seperti di resort kemarin.
tapi hyura tau jika sesuatu ada yang tertinggal, ya hyura tau jika dirinya belum melayani chanyeol yang mungkin sedang kelelahan karena perjalanan jauh mereka, hyura pun keluar dari kamar tanpa seizin chanyeol, "dia pergi? tanpa melihat ke arahku sedikitpun, kenapa ini begitu sakit menurutku?" chanyeol sambil menidurkan badannya karena kesal dengan sikap hyura.
-
tapi tak lama setelah itu hyura kembali membawakan susu untuk chanyeol, "oppa... mianhae, aku sibuk tapi akan ku lakukan kewajibanku walau itu mungkin terlambat" ucap hyura lembut sambil menghampiri chanyeol, chanyeol tidak menduga jika sang istri ternyata masih trus membuatkan sebuah minuman untuknya, "kau lelahkan sayang?" chanyeol perhatian lagi pada hyura, "tidak oppa" hyura berbohong padahal jujur saja dia ingin merasakan empuknya ranjang yang biasa chanyeol tiduri sekarang tapi apalah daya file2 yang dikirimkan asistentnya sangatlah menumpuk, "ku bantu ya mengerjakan file2mu, bagaimana eoh?" chanyeol menawarkan jasa, "eehh... oppa, ku tau kau sangat lelah hari ini tidurlah, ganti pakaianmu ya" ucap hyura dengan wajah yanh sangat dekat dengan wajah chanyeol dan kedua tangannya meraba dada chanyeol untuk membantu chanyeol membuka kancing kemeja yang tadi dia pakai saat perjalanan pulang.
-
dan tak lama 'cup', lagi2 chanyeol menyempatkan bibirnya untuk merasakan bibir hyura yang menurutnya manis itu, 20 detik kemudian hyura memaksa chanyeol melepas ciumannya karena kini kancing kemeja chanyeol sudah terlepas semua, "semoga kemesraan ini tidak akan berakhir" batin chanyeol yang melihat hyura menghampiri lemari mengambil kaos untuk chanyeol pakai....
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts [End] [Complete]
أدب الهواةCinta, menyakitkan Tak cinta, lebih menyakitkan "aku harus menikahi gadis yang tak kucintai! namun perlahan cinta tumbuh karena dia yang polos dan sangat pasrah dengan keadaan ini" chanyeol