chanyeol lalu turun dari taksi untuk membeli baju dan celana yang hyura inginkan
-
sesampai diresort hyura lagi2 di bopong chanyeol untuk masuk ke dalam resort, orang tua chanyeol yang melihat kemesraan ini hanya berharap 1 minggu lagi di kabarkan jika hyura hamil.
"sayang" chanyeol memanggil hyura yang masih di pelukannya, "apa?" jawab hyura sambil mendongakkan wajahnya ke arah wajah chanyeol, "tidak hanya ingin memanggil saja, kini aku memanggilmu sayang, tidak kah kau juga harus memanggilku seperti itu?" chanyeol membuka suasana romantis meski sedang menggendong tubuh hyura masuk ke resort, "aigoo.... nanti akan ku pikirkan panggilan untukmu" hyura singkat, "pikirkan? kenapa harus memikirkannya? itu mudah sayang" chanyeol sambil mencium kening hyura dan menaruh hyura di ranjang panas mereka agar hyura kembali terbaring infuspun kembali di pasangkan dan hyura kini harus terbaring lagi seperti saat dia di rumah sakit kemarin dengan selang infus yang masih menempel di tanggannya.
"itu sulit menurutku chanyeol apalagi sebelumnya aku belum pernah pacaran jadi panggilan sayang untukmu belum terpikirkan" hyura polos, "belum pernah? jinjja?" chanyeol kaget, tapi dengan polosnya hyura menganggukan kepalanya, "tapi... lelaki sewaktu di bus itu siapa?", "bus? waktu kapan?" hyura bingung, "waktu pertama kali kita pertama bertemu dan ku ajak kau keluar walau hanya untuk membohongi ibu dan ayah" ucap chanyeol sedikit berbisik pada hyura karena takut jika sandiwaranya yang kemarin ketahuan.
"aahhh itu... dia penumpang bus biasa aku tidak mengenalinya" hyura singkat, "jinjja?", "hmm" balas hyura dengan senyuman manisnya.
mata mereka saling mengunci chanyeol yang melihat hyura terbaring lemah tapi masih memancarkan cantiknya hanya bisa menelan ludah, apalagi kini mereka berdua tidak lagi bersandiwara jadi chanyeol tau jika sebenarnya hyura mau jika chanyeol melakukan itu padanya, tapi tangan hyura saja masih di infus mana mungkin bisa melakukan itu sekarang.
-
"chanyeol" panggil ayah chanyeol saat niat chanyeol ingin menyentug bibir hyura lagi. "iya ayah" chanyeol menengok ke arah pintu kamarnya, "kemarilah", "apa ayah?" chanyeol, "lihat ibumu? dia sedang ingin kembali muda, dia ingin merasakan bulan madu seperti kalian disini" ucap ayah chanyeol, "apa? disini?!" chanyeol bingung apa yang harus dia katakan karena resort ini juga ingin chanyeol jadikan tempat malam pertamanya bersama hyura tanpa kedua orang tua mereka. "eehhh... bukan di resort ini chanyeol lagi pula resort ini hanya 1 kamar, ayah sudah memesan resort lain untuk ayah dan ibu. jadi tak apa kan jika kalian kami tinggal?" tanya sang ayah memastikan sambil meminta ijin pada chanyeol, "ayah... tentu saja aku tidak apa aku bukan anak kecil lagi ayah" chanyeol lega, "baiklah ayah dan ibu pergi ya? tapi kau.... tidak boleh berbuat seperti kemarin pada hyura, karena jika 1x kau begitu terpaksa ayah harus memisahkan kalian sementara" ancam dan perintah ayah chanyeol, "iya ayah aku tak akan melakukan itu lagi aku akan lebih giat membuat cucu untuk kalian" ucap chanyeol sambil tersenyum malu, "hahahahaha iya iya ayah mengerti jaga hyura dan lebih giat untuk membuat cucu ya, ayah tidak sabar menunggunya" ucap ayah chanyeol sambil tertawa lepas dan keluar dari resort chanyeol meninggalkan chanyeol dan hyura berdua saja di resort yang romantis ini.
-
chanyeol kembali ke kamarnya tapi hyura ternyata sudah tertidur mungkin karena reaksi obat tadi pagi sebelum keluar dari rumah sakit, dalam tidur hyura lagi2 chanyeol memperhatikan wajah manis hyura yang menutup mata, "hyura... cepatlah sembuh sayang, ayah dan ibu sudah tidak sabar menanti cucu dari kita, dan aku juga tidak sabar melakukan itu padamu mengingat tinggal beberapa hari lagi bulan madu kita disini" ucap chanyeol lalu tertidur di samping hyura sambil memeluk hyura dengan mesra....
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts [End] [Complete]
أدب الهواةCinta, menyakitkan Tak cinta, lebih menyakitkan "aku harus menikahi gadis yang tak kucintai! namun perlahan cinta tumbuh karena dia yang polos dan sangat pasrah dengan keadaan ini" chanyeol