di masa yang akan datang bersama chanyeol.
dengan langkah gontai hyura kembali mendekati chanyeol melepas sepatu yang chanyeol gunakan lalu menutupi tubuh chanyeol dengan selimut, hyura melakukan itu hanya ingin mencobaa menjadi seorang istri yang baik dan setia kepada sang suami.hyura pergi meninggalkan chanyeol lalu pergi mandi di kamar mandi lain. dalam guyuran shower yang mengguyur tubuhnya hyura menangis kencang karena hatinya terus saja menderita, setelah mandi hyura kembali memakai pakaian yang tembus pandang tapi kini warnanya berbeda dengan yang kemarin, dengan telaten hyura lagi2 memasak sesuatu tapi kini dia juga memasak makanan untuk chanyeol juga tanpa senyum tanpa wajah ceria hyura memasak itu untuk suaminya,wajahnya muram dan penuh dengan kesedihan, mungkin jika di lihat seperti wajah manequin hanya saja ini hidup.
hyura menonton Tv dan hanya menunggu chanyeol bangun agar mreka bisa makan bersama, meski sudah lapar dan mungkin masakan hyura kini sudah dingin tapi hyura tetap menunggu agar sang suami bangun, "hoaaammmm....." chanyeol dengan wajah tanpa dosa, jam 8pagi kini dia terbangun dan melihat sekelilingnya "sudah di resort ternyata" chanyeol tersenyum, chanyeol pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya karena sehabis bercinta semalam, meski tadi malam adalah malam chanyeol bersenang2 tapi kini chanyeol sadar jika dia sudah mengkhianati istrinya dan janji suci yang sudah dia ucapkan pada penghulu kemarin.
"tak apa itu bukan salahmu chanyeol tapi salah istrimu yang tak mau melakukan itu" ucap chanyeol membenarkan dirinya padahal sudah salah, selesai mandi chanyeol keluar dari kamar, "oh kau sudah bangun? aku sudah membuatkan sarapan untukmu, ayo kita sarapan" ajak hyura tanpa ekspresi meski wajahnya menghadap chanyeol tapi tatapan kosong terlihat jelas disana, "baiklah" chanyeol singkat, "akhirnya dia mau mencicipi masakanku" batin hyura sedikit lega.
sedari tadi hyura melihat chanyeol yang sedang sarapan, tapi batin hyura sedikit sakit hati setelah melihat leher chanyeol yang di penuhi bekas ciuman, "tapi bagaimanapun sifatnya kini dia adalah suamimu" batin hyura sambil mencoba tersenyum, "bagaimana masakanku?" hyura, "biasa saja" chanyeol dengan datar."chanyeol maukah kau mengantarku membeli pakaian tidur? aku tida suka memakai pakaian yang terbuka seperti ini" pinta hyura pada sang suami, "kau pergi sendiri saja aku masih lelah" dinginnya kembali muncul, "oh ya kenapa? kau tidak mau memakai pakaian seperti itu di depan suami mu sendiri eoh? toh aku tidak menyentuhmu" lanjut chanyeol sambil tersenyum sinis pada hyura, "jawaban chanyeol menyindirku?" tanya2 hyura, "baiklah aku tidak akan membeli pakaian baru, aku tidak malu lagi memakai seperti ini di depan suamiku" ucap hyura pada chanyeol, "ck! terserah kau saja, aku tidak ada nafsu untuk menyentuhmu" chanyeol singkat lalu berlalu pergi meninggalkan hyura di meja makan sendirian, hyura hanya bisa menelan ludah karena memang dirinya bukanlah selera chanyeol.
"tak apa hyura tak apa terbiasakanlah perlakuan suamimu" ucap hyura sendiri agar dia kembali semangat menghadapi suaminya yang dingin dan juga kasar. "apa aku memperlakukan dia kasar?" ucap chanyeol dan menghentikan langkahnya lalu mengintip apa yang di rasakan hyura setelah dia mengatakan hal itu, "sebenarnya aku juga tidak ingin seperti ini tapi aku tidak tau sikap bagaimana untuk mempeelakukan seorang istri sepertimu" batin chanyeol dengan mata sedikit menyesal dia kini memandang hyura yang akan mencuci piring, tapi piring yang hyura pegang tiba2 jatuh begitu saja karena hyura masih melamunkan sikap chanyeol padanya tadi, chanyeol pun langsung menghampiri hyura yang sedang berjongkok di lantai untuk membersihkan pecahan piring yang sudah dia buat pecah.
kedatangan chanyeol membuat hyura terkejut, "maaf aku sudah membuat keributan" ucap hyura karena hyura kira dia akan kena marah chanyeol tapi tidak, chanyeol malah menggenggam tangan hyura lalu membawanya menjauhi ruangan dapur, "kenapa?" hyura polos, "kau tidak tau? tanganmu itu...." chanyeol sambil mengulum jari hyura yang terkena goresan dari pecaham piring tadi, hyura pun ingin menarik jari tangannya dari tangan chanyeol tapi tidak, chanyeol malah menahanjari tangan hyura karena tenaga chanyeol lebih besar dari pada hyura, mata chanyeol mengunci mata hyura agar hyura tetap diam karena luka di tangannya sedang chanyeol obati dengan mulutnya...
hyura pun hanya bisa diam karena perlakuan sang suami
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts [End] [Complete]
Fiksi PenggemarCinta, menyakitkan Tak cinta, lebih menyakitkan "aku harus menikahi gadis yang tak kucintai! namun perlahan cinta tumbuh karena dia yang polos dan sangat pasrah dengan keadaan ini" chanyeol