PART 17

556 42 1
                                    


"eoh! m...maaf" hyura gugup, "jangan membuatku ingin menuntaskannya pada wanita lain" chanyeol singkat lalu melangkah pergi meninggalkan hyura, "maksudmu?", "aku tau kau sudah melihatnya makanya kau menangis" chanyeol tanpa membalikkan badannya, "melihat apa?", "melihat ini" chanyeol membalikkan badannya lalu menuding bekas ciuman2 di tubuhnya yang terjadi semalam, hyura pun langsung menundukkan kepalanya tidak ingin melihat itu.

"kau adalah suamiku, kau adalah pimpinan keluargaku, jika kau senang dengan wanita lain aku tidak memaksakan agar kau mencintaiku" hyura menunduk dan bersikap dingin lalu meninggalkan chanyeol di ruang tamu menuju balkon resortnya sambil mengambil nafas dalam agar perasaan sakit di hatinya bisa ikut keluar bersamaan dengan keluarnya nafas karbondioksidanya. hyura melihat bawah, disana sangat banyak pasangan yang sedang menjalani bulan madu mereka di tepi pantai, bukan hanya turis seperti hyura dan chanyeol pasangan asli indonesia juga terlihat jelas disana. benar2 sakit menurut hyura karena dia disini tidak sebahagia mereka yang melakukan bulan madu selayaknya.
chanyeol hanya bisa melihat hyura yang membelakanginya, "maaf hyura aku tidak tau apa yang harus kulakukan selain melampiaskannya pada wanita lain? aku tidak berani untuk melakukan itu dengan wanita baik sepertimu, apalagi tidak di dasari dengan cinta" batin chanyeol, tiba2 ponsel chanyeol berdering dan menghentikan lamunannya.

tertera jelas disana, 'ayah' ya ayah chanyeol menelpon, chanyeol bingung apa yang harus dia lakukan karena ayahnya menelponnya dengan video call, dengan cepat chanyeol menarik hyura dan menjatuhkannya di pangkuan chanyeol, hyura terkejut kenapa tiba chanyeol se agresif ini. "wae?! apa yang akan kau lakukan?!" hyura sedikit meronta, "ssstt ayah menelponku dengan video call, berektinglah seperti kau sedang bergelayut manja di pangkuanku, ku mohon" ucap chanyeol dengan wajah memelas, hyura hanya bisa mangut2 saja dan mulai merangkulkan tangannya memutari kepala chanyeol dan masih duduk di pangkuan chanyeol layaknya anak kecil.

dengan ekspresi yang di buat2 chanyeol menggeser tombol hijau dan wajah kedua orang tuanya kini terlihat jelas di ponselnya, "hallo ayah" ucap chanyeol sambil bergelayut manja di dada hyura, "kenapa kau mengangkatnya sangat lama eoh?" tanya ayah chanyeol penasaran sambil tertawa senang melihat chanyeol dan hyura sdang bermesraan, "ayah kenapa kau tidak mengerti? chanyeol oppa sangatlah agresif" hyura sambil tertawa dan mencium pipi chanyeol dengan mesra.
"jantungku bergetar lagi,bagimana ini?" tanya2 chanyeol saat hyura menciumnya, "padahal ini hanya akting, tapi kenapa seperti ini?" chanyeol gugup dan berkeringat dingin.

"ommo!!berarti kalian sudah membuat anak eoh? akan kami tunggu kabar baiknya" ibu chanyeol girang, "chanyeol jangan gugup seperti itu" ayah chanyeol mengejutkannya karena wajah chanyeol terlihat gugup, "ah tidak apa ayah hanya saja aku sudah tidak sabar untuk itu" ucap chanyeol bohong sambil memeluk hyura lebih erat dan membenamkan wajahnya di dada hyura *hemeh*.
hyura hanya bisa tertawa karena merasa geli karena tingkah chanyeol, hyura tertawa dengan lepas, "andai ini bukan akting" batin hyura sambil tertawa bahagia.....

It Hurts [End] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang