Gue sangat bersyukur dia kembali ke kehidupan gue dan akan membuat hidup-hidup gue semakin berwarna.
Entahlah harus bersyukur bagaimana lagi bisa memiliki seorang Park Woojin yang mungkin banyak perempuan diluar sana yang menginginkan nya, tetapi lelaki itu sekarang hanya menatap ke arah gue untuk memberikan cintanya.
Hari-hari kedepan harus gue lalui bersama dengannya untuk membalas kerinduan yang cukup lama waktu itu.
Mungkin hari kedepan rutinitas gue akan selalu sama. Tidur dengan nyenyak setlah bertemu dengan nya lalu bangun dari mimpi indah dengannya, mandi dan dandan cantik sebelum bertemu dengannya, kemudian menghabiskan hari bersama nya untuk membuat sebuah kenangan yang tak akan terlupakan dihidup gue.
Hari ini gue diajak sama dia ke suatu tempat yang ternyata adalah tempat kesukaannya, pantai.
Disepanjang perjalanan menuju pantai yang cukup jauh dari kota, gue dam Woojin menghabiskan perjalanan dengan mengobrolkan segala hal tentang perpisahan kita yang cukup lama itu.
"Eh jin sebenarnya kamu waktu hilang itu pernah mikirin aku ga sih?" tanya gue, sebenarnya gue ragu-ragu menanyakan hal-hal seperti ini, tapi yaa mulut ini kebablasan.
"Bukan pernah, tapi selalu" jawabnya singkat, tapi begitu menggetarkan hati ini sampai ke titik terdalam.
"Ga nanya balik?" tanya gue, yaa dia ga penasaran gitu apa selama ini gue mikirin dia atau engga.
"Ngapain nanya, aku tau lah tiap hari kamu selalu ngangenin aku.
Aku kangen kamu ih! Kapan dia balik aja gatau kenapa gue nunggu-nunggu yang ga pasti sih" ucap nya dengan nada mengolok-ngolok manja. Gemes sihh saat dia kaya gitu."Paan sih ga segitunya kali!" ucap gue dengan nada sok ngambek.
"Mau bukti hmm?" tanya nya sambil mengangkat dagu nya seolah-olah dia punya bukti kuat.
"Mana buktinya?" tanya gue nantang.
Gue pikir dia cuma mancing gue doang buat jujur, tapi ternyata dia beneran punya bukti dari screenshot insta story punya gue. Astagaaa gue malu tak terkira lah.
Dan insta story gue itu sanga persis sama 100% sama perkataan nya sebelumnya. Tapi nada gue saat bikin insta story sih ga sealay olokannya Woojin.
Gue pikir sifat Woojin sudah mulai berubah dari sifat nya waktu kami masih sekolah. Mungkin dulu sifatnya dingin, dikit-dikit berantem, bolos, pacarannya kaku banget. Tapi sekarang dia sudah mulai bersikap dewasa, bahkan dia mulai terbuka sama gue.
"Maudy" tanya nya saat kami sudah duduk ditepi pantai.
"Hmm?"
"Kamu pernah dekat sama orang lain selama aku ga ada?"
"Engga tuh, kenapa?"
"Emm nanya aja sih, kali aja kan kamu bosan waktu itu terus cari pengganti aku gitu"
"Ya enggalah! Kau juga tau kan kalo kerjaan aku selama kamu ga ada tuh cuma galauin kamu doang"
"Hee iya iyaa sih percaya" sahutnya sambil ngelus rambut gue. Rasanya ga ada elusan senyaman ini setelah elusan orang tua gue.
"Kenapa kamu nanya itu?" tanya gue.
"Penasaran aja"
"Apa gara-gara kamu sering liat foto cowo di insta story aku?" tanya gue.
"Hmm kalo itu siapa?" tanyanya. Kan benar firasat gue kalo dia penasaran akan hal itu.
"Lah itu mah kakak sepupu aku, yang udah dianggap keluarga kandung sama aku, mama, papa juga" jelas gue.
"Ini bukan sih?" tanya gue sambil nunjukin foto sepupu gue.ya gue memang sering jalan terus bikin insta story sama dia, biar buat temen-temen gue yang demen ngiri. he he.
"Oh iya ini,ganteng ya" ucapnya.
"Yaiyalah ganteng, sepupunya aja cantik kaya gini" ucap gue sambil masang wajah sok cantik:)))
"Iyaa iyaa kamu cantik sayang" ucap nya sambil senyum mandang kearah gue.
Dan kata sayang dari nya itu terlalu gue rindukan sampai rasanya ini semua masih mimpi dan gue belum terbangun dari mimpi terindah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life | PARK WOOJIN
Fanfiction"Aku tak punya alasan untuk mencintai mu. Rasa Cinta itu datang entah dari mana, dan aku hanya bisa mencintai mu seorang" Woojin. "Begitupun dengan ku, aku juga tak punya alasan untuk mencintaimu. Hatiku tak memperdulikan siapa kamu, hatiku hanya t...