Tiga tahun kemudian-
Tadi malam gue dapat sms penerbangan atas nama gue dari Indonesia ke Korea besok malam. Wow! Gue kaget dan bingung dalam waktu bersamaan. Bagaimana tidak, gue ga ada mesan tiket penerbangan atau apapun itu dan tiba-tiba gue dapat sms kalau gu harus berangkat besok.
Gue terlalu sibuk selama tiga tahun belakangan ini, sibuk kuliah, setelah selesai kuliah, gue sibuk kerja disebuah perusahaan penerbangan internasional, dan itu membuat gue ga punya waktu buat mikirin hal-hal lain. Tapi jangan salah kalau setiap malam gue nangis karena selalu keinget tentang Woojin.
Sampai sekarang gue masih ga bisa lupain dia dan kenangan nya, meski banyak cowo yang deketin gue, yang jauh lebih ganteng dibanding Woojin, tapi bagaimanapun hati gue nolak mereka semua. Hati gue masih diisi oleh sosok Woojin yang entah sekarang ada dimana.Besok pagi nya gue kembali kerja dan langsung menanyakan ke pihak penerbangan Indonesia Korea, tentang sms yang gue dapat tadi malam. Ternyata tiket atas nama gue dipesan oleh seseorang langsung dari Korea. Bukan hanya tiket pesawat, melainkan lengkap dengan akomodasi dan transportasi. Gue takut itu penipuan atau hal buruk lain nya, tapi kata pihak penerbangan data dari sang pemesan tiket sudah terkonfirmasi bahwa itu orang baik. Entahlah.
Setibanya dirumah gue langsung packing barang siap-siap berangkat malam ini.
Dengan rasa takut yang menghantui gue memberanikan diri untuk benar-benar berangkat ke Korea tanpa mengetahui siapa pengirim tiket itu. Karena gue juga kangen sama Korea, ya sekalian aja gitu tiket gratis.
Gue ngambil cuti satu minggu untuk liburan di Korea.
Rasanya penerbangan kali ini lebih lama dari sebelum nya, mungkin karena sudah lama gue ga terbang ke Negara ini. Negara yang dulu gue gatau sedikit pun tentang budaya dan isinya, tapi sekarang Negara ini terlalu berisi banyak kenangan tentang gue dan dia. Dan akhirnya gue bisa kembali ke tempat itu. Mungkin jika memang takdir mempertemukan, gue yakin bisa ketemu dia kali ini, atau mungkin dia adalah orang yang memesan tiket itu. Siapa tau kan.
Dengan selamat, akhirnya gue tiba di Negara yang sudah sangat gue rinduka ini, Korea.
Gue liat kesekeliling, ga ada orang yang nyambut gue selain papan nama dari seorang supir "Welcome back Maudy" kenal aka engga sama supirnya, mungkin orange Yang mengirim supir ini kenal sama gue.
Sepanjang perjalanan gue liat Korea sudah banyak berubah, beda dari Korea saat pertama kali gue kesini.
Gue juga sempet nanya ke pak supir saat dijalan.
"Pak, siapa yang ngirim bapak?" tanya gue.
"Manusia" jawabnya. Ngelawak si bapak supir ini.
"Yang bener lah pak"
"Saya harus merahasiakan nya nona"
"Beritahu saya pak, saya akan berpura-pura tidak tau setelahnya"
"Nanti nona akan tahu sendiri setelah bertemu dengannya"
"Ahhh! Sudahlah" jawab gue prustasi.
Setibanya dihotel, gue juga menanyakan hal yang sama kepada pelayan hotel, tapi mereka semua tutup mulut untuk memberitahukan gue identitas pemesan ini.
Gue sempet mikir dalang dibalik semua ini adalah Woojin. Kenapa? Karena kalau gue liat dari kamar hotel yang akan gue diami selama satu minggu ini memungkinkan dipesan oleh Woojin. Kamar hotel ini sangat berkelas dan terlalu mewah untuk gue nikmati. Siapa yang bisa mesan kamar hotel kaya gini selain Woojin diantara teman-teman lain gue di Korea.
Gue berharap pemesan ini benar-benar Woojin.
Jin, gue kangen!
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life | PARK WOOJIN
Fanfikce"Aku tak punya alasan untuk mencintai mu. Rasa Cinta itu datang entah dari mana, dan aku hanya bisa mencintai mu seorang" Woojin. "Begitupun dengan ku, aku juga tak punya alasan untuk mencintaimu. Hatiku tak memperdulikan siapa kamu, hatiku hanya t...