"Aku tak punya alasan untuk mencintai mu. Rasa Cinta itu datang entah dari mana, dan aku hanya bisa mencintai mu seorang" Woojin.
"Begitupun dengan ku, aku juga tak punya alasan untuk mencintaimu. Hatiku tak memperdulikan siapa kamu, hatiku hanya t...
"Istri anda baik-baik saja, namun dia tertidur setelah kami beri obat tidur karena dia terus-terusan kesakitan" ucap dokter itu tersenyum kearah Woojin.
Setelah mendengar perkataan dari dokter itu Woojin bangkit dan menerobos masuk kedalam ruang operasi dimana istrinya berada.
"Maudy" lututnya kembali melemas saat melihat Maudy didalam.
"Terimakasih" Woojin memejamkan matanya dan meneteskan air mata lagi. Namun kini air mata bahagia.
"Terimakasih sudah berjuang dan selamat" ucap Woojin.
Woojin berjalan dan duduk berdiri disamping Maudy, dia menggenggam erat tangan istrinya itu namu istrinya masih tertidur karena efek obat.
"Ini pak mau liat?" seorang perawat yang sedang menggendong bayi itu mendekati Woojin.
"Boleh saya yang gendong?" tanya Woojin. Perawat itu memberikan bayi nya ke Woojin. Lagi-lagi air mata Woojin jatuh namun kini senyuman terambang di wajah nya melihat sosok bayi laki-laki yang sedang di gendong nya.
"Bagaimana keadaan nya?" Woojin menanyakan keadaan bayi ini yang nampak sehat.
"Sehat pak. Sangat sehat" sahut perawat itu. "Kami akan membawa istri anda dan anak anda ke ruang rawat inap" lanjut nya. Woojin pun memberikan bayi itu lagi ke perawat lalu dia keluar dari ruang operasi, sebelum keluar dia menyempatkan diri untuk mencium kening istrinya yang sedang tidur.
"Cepat bangun sayang" Woojin merapikan rambut Maudy yang melindungi wajah orang itu.
"Bagiamana?" tanya ibu Woojin saat melihat Woojin keluar penuh air mata.
"Bayi nya baik-baik saja bu, laki-laki. Maudy tertidur karena obat" sahut Woojin.
"Hhhh syukurlah"
Tidak lama kemudian lewat kasur Maudy dan anak nya yang akan dibawa ke ruang rawat inap.
Woojin dan kedua orang tua nya pun mengikuti sampai ke salah satu ruangan VIP yang memang juga sudah dipesan Woojin beberapa Bulan lalu untuk persiapan jika hari lahiran datang.
"Terimakasih dok" ucap Woojin setelah dokter sudah selesai memeriksa Maudy diruang inap.
"Kami pulang dulu" pamit ibu dan ayahnya setelah melihat keadaan Maudy dan bayi nya.
Woojin menyalakan ponselnya lalu menelpon para sahabat nya Jinyoung dan Jihoon yang tak lama kemudian mereka datang.
"Woojin jadi ayah juga yeeee" antusias Jihoon.
"Selamat ya bro" ucap Jinyoung.
"Eh" Woojin kaget saat liat Jinyoung bersama Somi.
Jinyoung cuma membalas senyum ke arah Woojin yang kaget. Mereka pun pasti tau ending nya akan kaya gini karena Jinyoung pernah bilang kalo ia pasti akan mendapatkan Somi bagaimana pun caranya dan sekarang dia sudah mendapatkannya.
"Kapan young nyusul" tanya Jihoon. Mereka bertiga duduk di sofa yang ada diruang ini.
"Kapan Som?" tanya Jinyoung ke Somi.
"Yee dia pasti nunggu cowo yang ngelamar dia lahh" timpal Woojin diiringi dengan gelak tawa mereka.
"Woojin" Woojin segera berdiri dan menghampiri Maudy setelah mendengar suara itu.
"Sayang kamu baik-baik saja kan?" tanya Woojin dengan tampang khawatirnya.
Maudy hanya membalas anggukan sembari memberi senyum nya yang menandakan dia baik-baik saja sekarang.
"Hhh syukurlah" Woojin mengambil kursi lalu duduk disamping Maudy dan menggenggam tangannya. Dia tidak peduli dengan para tamu yang sedang berbincang disofa itu.
"Aku mau melihat bayi nya" ucap Maudy masih dengan suara parau nya.
"Sebentar ya" Woojin pun berdiri dan menggendong bayi itu lalu membawakan nya ke Maudy.
Woojin meletakan bayi nya disamping Maudy tiduran, Maudy miringin kepalanya dan menengok bayi itu secara dekat, sama hal nya seperti Woojin kini senyum juga terukir dibibir Maudy. Maudy menatap Woojin sekilas lalu kembali menatap bayi ini lagi.
"Terimakasih ya sayang" ucap Woojin lalu mengelus pelan rambut istrinya.
Kyaaa! Satu chapter lagi setelah ini END guys:((( Tapi ada dua bonus chapter setelahnya👌
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
selamat ujin jadi ayah dari anak-anakq😁😁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
but, gue ga kuat sama dedek satu ini.shock berat w.
