58- Hari pertama kami

6.2K 620 10
                                    

Pernikahan outdoor yang kami laksanakan di Korea berjalan lancar sesuai rencana.

Setelah selesai acara pernikahan gue dan Woojin langsung menuju kerumah yang sudah dimiliki Woojin untuk ditinggali bersama gue. 

Rumah ini yang terbilang sangat nyaman untuk hidup berdua dengan orang yang juga membuatgu gue nyaman, dan tempat yang begitu strategis.

Tapi ada hal yang membuat gue sedikit sedih. Dia harus pergi kerja dihari pertama kami tinggal bersama.

"Sayang maaf ya aku harus pergi bekerja, tapi aku janji ini hanya sebentar. Aku hanya harus menyelesaikan satu masalah saja" jelasnya panjang lebar.

"Emm pergilah" sahut gue singkat. Karena meski gue memaksa nya untuk tidak pergi, gue yakin dia akan tetap pergi.

"Aku akan menebus kesalahan ku nanti malam, byeee!" ucap nya sebelum benar-benar keluar dari rumah.

Setelah dia pergi, tersisa gue sendiri didalam rumah ini.

Karena gue bingung apa yang harus gue lakukan akhirnya gue memutuskan untuk belajar memasak lebih banyak, biar bisa menyajikan berbagai makanan buat suami gue tercinta.

Saat gue lagi sibuk belajar ada salah satu chat masuk diponsel gue.

Gue lihat pesan itu dari Woojin, tanpa pikir panjang gue langsung membukanya.

Mr.park❤
Sayang kau mau ku belikan apa?

Tak usah beli apa-apa,aku memasak banyak makanan dirumah.

Mr.park❤
Benarkah?

Benar! Sebaiknya kau pulang cepat.

Mr.park❤
Aku sedang dalam perjalanan.

Baiklah. Hati-hati sayang😘

Laki-laki ini memang yang terbaik untuk membuat gue bahagia. Tapi karena sedari tadi gue lagi belajar memasak alhasilnya banyak bekas hasil makanan gue tersisa, dan kalo tidak dimakan itu akan sia-sia kan, jadi lebih baik gue suruh Woojin untuk menghabiskan kan.

Sekitar sepuluh menit setelah itu Woojin tiba dirumah.

"Mandi dulu sana, kau terlihat lelah" suruh gue dan dia langsung mencium dahi gue lalu pergi untuk mandi.

Selama dia mandi gue menyiapkan makanan diatas meja makan. Benar-benar terlihat seperti sedang ada acara makan besar. Sekarang meja makan penuh dengan berbagai macam makanan yang tadi gue buat, mulai dari ada yang memang benar enak, bahkan sampai ada yang tidak memiliki rasa sama sekali, semuanya akan gue sediakan untuk Woojin.

"Wahh banyak sekali" serunya setibanya diruang makan.

"Habiskan yaa" ucap gue.

"Sepertinya besok aku akan gemuk seperti Jihoon jika harus menghabiskan seluruh makanan ini" tunjuknya keseluruh makanan yang ada diatas meja sambil memegang perut nya.

"Aku akan bahagia jika kau habiskan semua makanan ini" ucap gue.

"Apa yang akan kau beri padaku jika ku dapat habiskan ini semua?" tanya nya sambil menunjuk meja makan.

"Aku akan beri apapun yang kau mau" sahut gue.

"Yasudah.  Akan ku habiskan semuanya" ucapnya lalu menyatao satu persatu masakan gue, begitupun gue.

"Heyyy apa ini tak ada rasanya" komentar nya disela makan. Karena dia adalah orang yang jujur, dia tak akan bohong jika makanan itu tidak enak. Tak seperti lelaki yang lainnya yang berpura-pura menyukai makanan dari perempuannya meski makanan itu tidak enak.

"Tak usah dimakan kalo tak ada rasanya" sahut gue berpura-pura kesal.

"Tak apalah! Akan ku habiskan semua ini tenang saja" sahutnya sambil mengunyah makanan tak berasa itu, meski sekali-kali raut wajah nya melihat masam kearah gue.

Setelah berbagai macam ekspresi dan komentar yang diberi Woojin kepada hasil masakan gue, akhirnya semua makanan yang tadi ada diatas meja sudah habis.

"Ah kenyang nya" ucap nya sambil bersender di kursi dan mengelus perut nya.

"Besok mau lagi?" tawar gue.

"Mau, tapi jangan sebanyak tadilah" sahutnya.
"Dan jangan buat yang hambar seperti tadi ya cantik" lanjutnya.

"Hambar karena kau tak ada disamping ku saat ku memasak" ucap gue.

"Kalau begitu tunggu aku saja baru memasak" sahutnya.

"Memangnya kau bisa memasak lalu membantu ku?" tanya gue.

"Tidak" jawabnya lalu nyengir-nyengir ga jelas dengan gingsul nya itu.

"Apaan sih gajelas kau Jin" ucap gue.

"Emm peluk dulu" ucapnya manja lalu meluk pinggang gue yang duduk disamping nya.
"Enak ya punya kamu jadi istri aku" lanjutnya.

"Kenapa enak?" tanya gue.

"Enak buat dipeluk, pas!" sahutnya lalu dia mengencangkan pelukannya.
"Eh ingat kan katamu tadi jika ku habiskan semua makanan kau akan beri apapun yang ku minta" lanjutnya.

"Hmm"

"Kalau begitu aku mau minta sesuatu" ucapnya.

"Mau apa tuan park?" tanya gue sambil ngelus rambutnya.

"Mau kamu" sahutnya.

"Mau aku? Aku milik kamu kok" jawab gue.

"Ya mau main sama kamu" ucapnya.

"Main?" tanya gue bingung.

"Ya main itu sayang, yuk kekamar" sahutnya, lalu gue langsung diangkat nya kekamar tanpa aba-aba. Dan ternyata dia lebih gesit dibanding dugaan gue sebelumnya.


















Ya ya ya yaaaa



Lanjutkan sendiri lah didalam khayalan kalian😂😂

New Life | PARK WOOJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang