59- Bahagia itu sederhana

6.3K 607 16
                                    

Saat gue terbangun dipagi hari dengan keadaan yang tak seperti biasanya gue langsung mau bergegas menuju kamar mandi, tapi sayangnya tangan gue ditahan oleh seseorang yang ada disamping gue.

"Hmhh" dengkurnya.

"Apa Jinn?" tanya gue selagi merapikan rambut Woojin yang menutupi sebagian wajahnya.

"I love you" ucapnya dengan mata terpejam.

"I love you to" sahut gue lalu gue kecup singkat bibirnya sebelum gue tinggalkan dia kekamar mandi.

Setelah selesai mandi gue merias sedikit wajah gue didepan meja rias yang ada dikamar. Gue lihat Woojin masih terbaring disana, sepertinya dia sangat lelah akibat tadi malam.

Karena perut gue mulai lapar, akhirnya gue memutuskan memasak untuk sarapan.

Sekarang diatas meja makan hanya ada dua mangkuk bubur panas, tak seperti kemarin meja makan penuh dengan makanan yang tak jelas.

Selesai menyiapkan sarapan, gue bangunkan Woojin yang masih tertidur dikamar.

"Sayang bangun" bisik gue ditelinganya.

"Hehhhh" ditariknya tubuh gue sampai gue jatuh didadanya.

"Bangun sudah siang" ucap gue lagi.

"Cium dulu" ucapnya masih dengan mata terpejam.

"Manjanya kau" sahut gue.

"Yasudah aku akan tidur seharian" sahutnya.

Cupp gue cium sekilas pipinya lalu dia membuka matanya dan tersenyum memandang gue.

"Gomawo" ucapnya singkat lalu dia bergegas kekamar mandi.

Gue menunggu nya diruang makan sambil sesekali memainkan ponsel.

"Lama?" tanya nya setiba diruang makan ditambah dengan betapa kerennya dia saat sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Sangat lama" sahut gue.
"Ayo buruan makan sebelum ini dingin" lanjut gue.

"Iya sayang" ucapnya lalu dia mulai menyantap bubur yang ada didepannya.

"Emmmm,ini sangat enak" puji nya.

"Berlebihan" sahut gue.

"Jinjjayo" ucapnya.

Setelah selesai makan kami berdua duduk diruang keluarga yang lumayan besar ini.

"Apa rencana mu hari ini?" tanya gue.

"Hmm berdua dengan mu sehari penuh" sahutnya.

"Baiklah! Awas kau pergi bekerja" ucap gue.

"Tenang saja, pekerjaan ku sudah selesai kemarin" sahutnya.

"Bagaimana jika nanti sore kita jalan-jalan ke sungai han?" tawar gue.

"Oke tanpa penolakan" jawab nya.

"Sebaiknya kita menonton film saja sekarang" ucap gue.

"Dimana?" tanyanya.

"Ya disini lah"

"Ku pikir dibioskop" sahutnya.

"Aku punya satu film Indonesia terbaru yang sedang ramai diperbincangkan" ucap gue.

"Film apa?" tanyanya.

"Dilan" sahut gue.

"Apa itu? Action?" tanyanya lagi.

"Kali ini genre yang akan kita tonton bukan action lagi tapi romance" jawab gue.

"Oke baiklah. Tapi aku tak mengerti bahasanya" ucapnya.

"Tenang saja, aku sudah menambahkan Korean sub disana" sahut gue.

"Wahh yasudah ayo" ucapnya.

"Sebentar aku ambil flashdisk ku dulu" ucap gue lalu beranjak menuju kamar tempat gue menyimpan flashdisk itu.

Setelah menemukan flashdisk nya gue langsung pergi keruang keluarga lagi dan langsung mencolok kan nya ke TV lalu bersiap menonton disamping Woojin yang sudah mengambil posisi nyaman diatas sofa besar itu.

"Cantik" gumamnya setelah melihat pemeran wanita yang menjadi Milea itu muncul dilayar. Cemburu engga ya...

"Tampan" ucap gue tak mau kalah saat melihat sosok pemeran Dilan muncul.

Kami berdua sangat fokus menonton film ini, meski ini adalah kedua kalinya gue menonton tapi keunikan film ini membuat gue tak bosan menontonnya.

"Bagaimana?" tanya gue padanya mengenai film yang barusan kami tonton.

"Unik" sahutnya singkat.

"Apa yang unik?" tanya gue lagi.

"Caranya mendekati wanita" sahutnya.
"Apa cara ku mendekati mu dulu mengerikan dibanding unik?" lanjutnya.

"Emm lebih mungkin untuk dibilang mengerikan" sahut gue sambil menahan ketawa.

"Mendekatimu dengan cara menendang pisau yang menodong mu, membuat mu diculik, membuatmu berada dalam masalah, lalu aku seolah-olah menjadi pahlawan yang datang menyelamatkan tuan Putri" ucapnya panjang.

"Itu lah kau Park Woojin yang ku cintai, bukan Dilan yang Milea cintai. Kan kalian berbeda" sahut gue.

"Jika kau dapat memilih aku atau Dilan, kau pilih siapa?" tanyanya.

"Mungkin jika aku bertemu dengan Dilan sebelum bertemu dengan mu, maka aku akan jatuh Cinta padanya. Tapi karena aku bertemunya dengan mu, maka aku jatuh Cinta kepada mu" jawab gue.

"Beruntung nya aku" ucapnya singkat.

"Ya beruntungnya kau" sahut gue.

"Kenapa kau mau padaku?" tanyanya.

"Hmmmm... Kau sendiri, kenapa kau mau padaku? Padahal sebelumnya kau seolah-olah sama sekali tak tertarik pada wanita" sahut gue.

"Aku tak punya alasan untuk mencintai mu. Rasa Cinta itu datang entah dari mana, dan aku hanya bisa mencintai mu seorang" sahutnya.

"Begitupun dengan ku, aku juga tak punya alasan untuk mencintaimu. Hatiku tak memperdulikan siapa kamu, hatiku hanya tahu cara mencintaimu" ucap gue.

"Saranghae" ucapnya singkat lalu mencium pipi gue sekilas.

"Nado saranghae" sahut gue lalu tersenyum memandang kearahnya yang juga memandang gue.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
New Life | PARK WOOJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang