Woojin (s)

3.7K 483 38
                                    

Woojin pov

Hari ini adalah hari terakhir gue bisa nemenin Maudy sebelum gue harus berangkat ke China.

Sebenarnya sangat berat bagi gue buat ninggalin Maudy apalagi sekarang dia sedang hamil. Tapi mau bagaimana lagi gue harus tetap bekerja untuk memberi Maudy kehidupan yang lebih layak.

Dibandara gue memutuskan untuk memberinya dua bucket bunga satu untuknya dan satu lagi untuk bayi yang ada diperut nya.

Seperti biasanya Maudy menangis disaat-saat seperti ini. Gue hanya bisa memeluknya dan menenangkannya. Seandainya gue bisa untuk tidak pergi tapi sayang nya gue harus tetap pergi.

Setibanya diChina gue langsung dibawa sekertaris gue menuju perusahaan untuk melihat keadaan nya.

Gue benar-benar tekrkejut melihat keadaan perusahaan yang benar-benar berantakan. Ini sudah sangat malam dan para pegawai berlarian kesana kemari mengumpulkan berkas atau sekedar mengangkat telpon yang terus berbunyi.

Gue mengacak-ngacak  rambut gue prustasi karena ini akan menjadi urusan yang sangat melelahkan dan sangat mustahil untuk menyelesaikannya dalam waktu sebentar.

Setelah mengurangi sedikit kekacauan diperusahaan akhirnya gue bisa istirahat dihotel dan ini sudah benar-benar tengah malam

Gue langsung membuka ponsel dan melihat pesan dari Maudy. Gue langsung memutuskan untuk menelpon nya, meski sebenarnya gue takut menganggunya tidur tapi menurut gue lebih baik untuk menghubunginya untuk mengurangi rasa khawatir nya disana.

Setelah berbincang sedikit ditelpon dengannya dan menyanyikan hampir sepuluh lagu untuknya sampai gue mendengar dengkuran kecil dari ponsel gue.

Gue memasang earphone dan tidak memutus sambungan telpon kami, gue masih ingin mendengar dengkurannya dan gue melanjutkan menyusun berkas-berkas untuk meeting besok.

Paginya gue bangunkan dia dengan telpon yang masih terhubung.

Dan gue langsung khawatir saat dia mencurigai gue bangun sepagi ini. Padahal gue tidak tidur semalaman.

Tapi ternyata dia hanya menggoda gue dan gue hanya mengiyakan kalau yang membangunkan gue adalah sekertaris gue meski sebenarnya gue begadang semalaman untuk menyusun berkas. Tapi setidaknya gue mendapatkan semangat pagi karena Maudy.

Hari-hari yang gue lalui diChina semakin sibuk dan itu membuat gue semakin susah untuk menghubungi Maudy.

Sampai akhirnya ada perusahaan yang menawarkan untuk bekerja sama. Meski awalnya gue memiliki keraguan untuk bekerja sama dengan perusahaan ini tapi setelah meningat bahwa gue harus menyelsaikan masalah ini secepat mungkin karena ada istri yang menunggu gue pulang.

Besok adalah hari pertemuan besar itu.

Malam itu tepatnya tengah malam gue mencoba untuk melepon Maudy tapi gue takut menganggu tidurnya karena sudah terlalu tengah malam, akhirnya gue memutuskan untuk mengirim pesan saja. Gue bilang bahwa gue akan menyelsaikan ini secepatnya tapi urusan ini akan lebih rumit.

Dan ternyata firasat gue tentang itu benar.

Hari ini adalah harinya. Semua perusahaan yang bekerja sama dengan gue juga hadir diacara ini. Bahkan Guanlin ada disana, Xie juga.

Setelah penyambutan dari perusahaan yang mengajak gue bekerja sama kini giliran gue. Ini adalah kesempatan gue untuk menyelesaikan semuanya.

Disaat gue sedang berbicara didepan tiba-tiba dua orang dari peserta meeting hari ini berlari kearah gue dan menodongkan pisau nya.

Keadaan ruangan meeting berubah menjadi sangat kacau.

Sekertaris gue langsung berlari mengejar gue yang ada diatas panggung.

Meski gue sudah lama tidak berkelahi tetapi gue masih mempunyai jiwa itu.

Gue melawan dua orang dengan pisau itu meski beberapa kali gue mendapat sayatan dari pisau mereka. Entah lengan dan kaki gue sudah berapa kali Terkena sayatan itu sampai gue lihat Guanlin berlari kearah gue dan membantu gue melawan dua orang ini.

Sedangkan sekertaris gue dia sibuk mengedarkan pandangan nya mencari siapa penyebab kekacauan ini.

Gue dan Guanlin berusaha sekuat mungkin melawan dua orang yang sangat pro dalam menggunakan pisau nya ini. Bahkan Guanlin juga sudah mulai terkena beberapa sayatan karena membantu gue.

Saat sibuk melawan orang ini dipikiran gue tiba-tiba terlintas sosok Maudy yang meminta gue pulang cepat dan saat itu gue langsung bertekad untuk menghabisi orang-orang ini.





Tapi




















Kenapa ada sesuatu yang sangat menyakitkan baru saja masuk kedalam dada gue.

Gue memegang dada gue yang ternyata sudah penuh dengan darah.

Gue meringis menahan sakit. Gue melihat orang itu memegang pistol dan orang itu berdiri disamping Xie?

Sekertaris gue langsung berlari menghampiri gue sebelum badan gue terjatuh kelantai.

Gue lihat Guanlin langsung berlari mengejar orang-orang itu begitupun dengan sekertarisnya.

"pakkk h-hub-bungi nenekk dan jaa ahhh janngan bilhh argghhh paada Maudy" hanya itu kata yang mampu gue ucapkan sebelum akhirnya hanya kegelapan yang dapat gue lihat.

New Life | PARK WOOJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang