(3)-kata kasar

10.6K 430 2
                                    

Sudah hampir 1 bulan lamanya Bintang bersekolah di SMA Mestin, dan sudah 1 bulan pula Bintang mengejar Angkasa, namun masih belum bisa meluluhkan hati seorang keyvien Angkasa Athariz.

Angkasa si cowok dingin tetaplah dingin, tak bisa diubah oleh siapa pun. Seperti hari ini, Bintang terus saja memaksa Angkasa agar menemaninya kekantin, namun Angkasa tetaplah Angkasa, hanya diam tak menghiraukan keberadaan pacarnya itu.

"Angkasaaa aku lapaarr" rengek Bintang.

Sebenarnya sedari tadi Alvi dan Arnold sudah mengajak Bintang untuk kekantin, namun Bintang tetap kekeuh ingin bersama Angkasa. Entahlah terbuat dari apa gadis ini sampai-sampai tak pernah merasa lelah. Jadinya Arnold dan Alvi hanya berdua.

"gue gak mau" jawab Angkasa cepat.

Bintang mengerucutkan bibirnya, menghentakan kedua kakinya kesal. Setelah itu ia kembali tersenyum dan memeluk lengan kanan Angkasa.

"lepas! "ketus Angkasa seraya mendorong Bintang dengan sedikit kasar membuat Bintang langsung melepaskan lengannya dari lengan Angkasa.

"cepet kekantin Angkasa, aku lapar" rengek Bintang lagi.

Angkasa menghela nafas berat lalu mendongak menatap Bintang dengan tajam "gue bilang gue gak mau! Lo pergi aja sendiri apa susahnya sih?! Lo tuh ganggu banget tau gak! Lo cuma cewek centil, bawel dan gak tau diri! Lo gak liat gue lagi ngerjain tugas? Pergi sendiri bisa kan? Manja banget! "

Kata-kata yang Angkasa lontarkan benar-benar membuat Bintang bungkam. Baru kali ini Angkasa berbicara sepanjang itu padanya, dan sayangnya kata-kata terpanjang itu ia ucapkan dengan kata-kata tajam yang sudah membuat Bintang sakit hati.

Mata Bintang mulai memanas, ia menatap Angkasa dengan tak percaya. Apakah benar Bintang selalu mengganggu Angkasa? Tapi kan Bintang pacar Angkasa. Apa salah jika pacar meminta untuk ditemani kekantin? Apa salah jika Bintang manja pada Angkasa?

Satu tetes air mata mulai turun, dengan cepat Bintang menghapus air matanya. Bintang tidak ingin jika terlihat lemah dihadapan Angkasa. Bintang harus kuat.

"bisa kan lo pergi sendiri?!" ketus Angkasa membuat Bintang tersadar dan kembali menatap Angkasa.

"Sa? Apa aku gak berhak minta ditemenin kamu kekantin? Apa aku gak berhak minta kasih sayang kamu sedikit aja. Aku pacar ka__"

Dengan cepat Angkasa memotong "lo cuma pacar tantangan, lo harus tau itu! Dan sorry, gue gak sayang sama lo, dan gue gak cinta sama lo! " bentak Angkasa.

Bintang sudah tak bisa menahan genangan air dipelupuk matanya Bintang membiarkan pipinya basah karna air mata sialannya itu.

"aku tau aku pacar tantangan, tapi aku cuma minta sama kamu cobalah sayang sama aku sedikit aja, apa itu susah? " tanya Bintang dengan suara yang sedikit serak dan bergetar.

Angkasa tersenyum, sayangnya tersenyum miring.

"kalo gak bisa? "

Bintang menggigit bibir bawahnya, menahan isakkan agar tak terdengar oleh Angkasa "k-kamu pasti bisa, aku yakin itu. Suatu saat nanti kamu pasti sayang sama aku, bahkan kamu akan cinta sama aku"

Angkasa terkekeh pelan "tau banget lo ya tentang masa depan? "

Bintang semakin terisak "aku selalu berusaha buat kamu sayang sama aku, dan.... Dan aku percaya setiap orang akan ada balasannya jika berusaha"

"lebih baik sekarang lo ngaca, tanya pada diri lo sendiri, apa lo udah sangat-sangat sempurna bisa bikin gue sayang sama lo? Bisa bikin gue cinta sama lo? "

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang