"Angkasa, kalo kita gak satu sekolahan nanti bakalan pacaran kaya gini gak ya" tanya Bintang saat berjalan dikoridor sekolah bersama dengan Angkasa.
Angkasa menoleh lalu menjawab. "jelas pasti pacaran lah, lo kan emang udah ditakdirin buat jadi cewe gue"
Bintang meleleh mendengar jawaban Angkasa, ia kira Angkasa akan menjawab seadanya, ternyata tidak.
Setelah sampai didepan kelas Bintang, Bintang tak langsung masuk ia diam dahulu lalu berkata "belajar yang bener yaa komandan" terdengar kekehan kecil.
Angkasa ikut terkekeh, "siap bu ratu"
Angkasa melangkahkan kakinya menuju kelasnya, namun tak sengaja suara seorang perempuan memanggil nya membuat Angkasa menoleh karna sangat hafal suara itu.
Tharisa
Ya itu adalah Tharisa, seorang perempuan yang sangat Angkasa cintai dulu, bahkan Tharisa juga sangat mencintai Angkasa namun tak ada yang berani mengungkapkan.
"haiii Key" sapaa Tharisa saat sudah berada dihadapan Angkasa.
Angkasa melihat seragam sekolah Tharisa dari atas sampai bawah, sama dengan seragam sma Mestin.
Itu artinya, Tharisa bersekolah di sma Mestin bersama dengan Angkasa.
"lo pindah sekolah? " kata Angkasa dingin.
Tharisa mengangguk "iyaa, aku ga nyaman di Amerika aku maunya sekolah sama kamu aja, kangen tau sama sahabat aku yang satu iniii"
Angkasa tak memperdulikan itu, ia berjalan menjauh dari Tharisa, sungguh entah ini musibah dari mana Angkasa tidak tauu, yang jelas ini akan membuat hubungannya dengan Bintang sedikit terganggu.
"Keeeeeeyyyy, tungguin" rengek Tharisa. "aku sekelas loh sama kamu, masa ga mau bareng kekelasnya"
Angkasa berhenti mendadak. "kenapa lo harus sekelas sama gue? "
"yaa aku cuma pengen kita kaya dulu, sekelas bareng teruuss, kita kan sahabatan" jawabnya.
"ya tapi itu kan dulu, sekarang ya masing-masing aja" kata Angkasa, sedikit sakit sih jika Angkasa mengatakan seperti itu, karna ya perasaan memang tidak bisa dibohongi.
Tharisa mengerucutkan bibirnya, "hmm maaf deh udah ganggu kamu, aku duluan ya" setelah mengatakan itu Tharisa pergi.
Angkasa masih diam, memandang punggung gadis itu yang semakin tidak terlihat, jika Angkasa harus jujur Angkasa memang rindu sosok Tharisa yang sanhat manja pada dirinya, yang selalu ada setiap Angkasa butuh, yang selalu periang dan tidak cengeng.
Angkasa tersenyum membayangkan dirinya dulu bersama Tharisa yang sangat menyenangkan, bahkan bagi Angkasa Tharisa adalah hidupnya.
Namun sekarang berbeda, Angkasa harus kembali sadar bahwa Bintanglah yang sekarang ada dihidupnya, yang selalu ada saat ia butuh, dan Angkasa milik Bintang sekarang bukan Tharisa.
Angkasa menarik napas perlahan, kemudian melangkahkan kakinya dengan santai, tatapan kedepan seperti biasa. Meskipun gayanya seperti biasa, namun pikirannya tetap kemana-mana.
Angkasa masuk kedalam kelas, Tharisa tidak ada dikelas. Kemana perginya, Angkasa hanya duduk ditempatnya, tak melihat Tas ataupun Tharisa didalam kelas ini.
Angkasa mulai cemas, takut Tharisa menangis atau lainnya karna ucapan Angkasa tadi, namun ia membuang pikiran jelek itu jauh-jauh.
Bel sudah berbunyi, terlihat Alvi dan Arnold masuk sambil tertawa karena lelucon yang mereka buat.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Teen Fictionini cerita tentang KEYVIEN ANGKASA ATHARIZ cowok tampan yang dingin. Saking dinginnya ia disebut oleh semua murid di SMA MESTIN adalah es batu berjalan. Bagaimana jika cowok dingin, irit ngomong seperti ANGKASA dikejar-kejar oleh cewek bawel dan jug...