Angkasa menatap jam dinding di kamarnya, ya Angkasa memang sudah keluar dari rumah sakit 2 hari yang lalu, sehingga sekarang Angkasa sedang berda di kamarnya, melihat jam yang masih menunjukkan angka setengah 5.
Angkasa masih mager atau dalam arti lain malas gerak, bayangkan saja kepalanya yang masih di balut perban itu ia lepaskan, dan yang terjadi adalah ia jadi sering pusing dan sakit sendiri, sok jago memang.
Angkasa menghela napas sebelum akhirnya dia mengetikkan sesuatu di roomchat nya dengan Bintang.
Angkasa :
Selamat pagi pacar, jangan lupa sarapan ya
Setelah memastikan pesannya sudah kekirim Angkasa beranjak ari kasur menuju kamar mandi, ia memaksakan dirinya untuk bersekolah. Selama dua hari ini Angkasa hanya diam di rumah, sungguh bete sehingga Angkasa memaksakan hari ini untuk bersekolah saja.
Setelah hampir 10 menit Angkasa keluar dari kamar mandi dengan di balut handut berwarna putih, Angkasa memakai baju seragamnya, lalu menyisir rambut kelimisnya itu. Tatapannya hanya datar menatap cermin, tidak ada yang berubah dari wajahnya setelah koma, Angkasa juga bersyukur karena kejadian saat malam itu tidak menyebabkan wajahnya tidak kenapa-napa.
Angkasa mengambil kunci motor dan tas gendongnya seraya berjalan menuju ruang makan berniat untuk sarapan terlebih dahulu sebelum menjemput Bintang untuk berangkat sekolah.
Selama menuruni tangga Angkasa melihat Anggi-bundanya sedang menyiapkan beberapa roti di lengkapi dengan selai di atasnya.
"selamat pagi Bundaa"
Angi mendongak melihat anaknya yang sudah siap sekolah itu dengan senyuman.
"mau sekolah aja?" tanya Anggi
Angkasa hanya mengangguk lalu duduk di kursi seraya mengambil roti yang sudah Bundanya siapkan.
"mau jemput Bintang bukan? Ko pagi-pagi banget berangkatnya" tanya Anggi
Angkasa kembali mengangguk.
"kamu berangkat pakai apa?"
"motor Bun"
"pakai mobil aja, jangan pakai motor pokoknya Bunda larang" tegas Anggi.
Angkasa berdecak, "Angkasa gak akan kenapa-napa Bunda"
"pokoknya bawa mobil aja Sa"
Anggi memang menjadi sangat khawatir pada Angkasa karena kejadian yang telah menimpa Angkasa beberapa hari lalu, dan hal itu membuat Anggi tidak membebasi apapun yang akan Angkasa lakukan.
Angkasa menghela napas, mengalah saja daripada ia menjadi anak durhaka karena tidak mengikuti apa yang bundanya katakan.
"iyaiya bunda"
Setelah itu Angkasa mengambil kunci mobilnya yang berada di tempat tv, ya, Angkasa memang jorok jika soal menyimpan barang yang penting ataupun bahkan yang tidak penting.
Angkasa menghampiri Bundanya lalu mencium punggung tangan Anggi.
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam, hati-hati ya"
*****
Angkasa memarkirkan mobilnya dihalaman milik Bintang . rumah besar berwarna putih itu masih terlihat seoi, sepertinya penghuni dalam rumah ini masih dalam keadaan tertidur.
Langit yang mulai terang dan matahari yang mulai melihatkan wujudnya kepada alam semesta ini membuat Angkasa tersenyum. Sudah lama ia tak menyaksikan keadaan alam yang indah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Teen Fictionini cerita tentang KEYVIEN ANGKASA ATHARIZ cowok tampan yang dingin. Saking dinginnya ia disebut oleh semua murid di SMA MESTIN adalah es batu berjalan. Bagaimana jika cowok dingin, irit ngomong seperti ANGKASA dikejar-kejar oleh cewek bawel dan jug...