(16)-kekirim duluan

7.3K 329 6
                                    

Angkasa memutar bola matanya malas saat kedua temannya terus saja merebutkan cewek-cewek cantik yang ada dilayar ponsel Arnold. Sedari tadi bukannya mengerjakan tugas, mereka malah sibuk ngestalk cewek cantik di instagram.

"ini cewek gue bego!" umpat Alvi.

Arnold pun menoyor kepala Alvi cukup keras. "lo manggil gue bego, tolol?"

"lo juga manggil gue tolol, gila"

"gue gak gila anjing!"

"gue bukan anjing, setan!"

"gue bukan setan, goblok!"

Sudah tak tahan, Angkasa pun dengan sangat kesal menoyor kedua kepala masing-masing, membuat kedua temannya itu mengumpat dengan keras. "SAKIT BEGO!"

"lebih bego mana gue apa kalian?" Tanya Angkasa dengan nada dingin seperti biasanya.

"lebih bego kita sih" ucap Alvi dengan sedikit pelan.

"makanya, bego tuh jangan dipelihara. Kalo mau melihara lebih baik melihara anjing, biar kembar sama lo berdua" cibir Angkasa

Alvi dan Arnold saling melempar tatapan sinis nya. "gara-gara lo sih" ucap Alvi menyalahkan Arnold.

Merasa tak terima Arnold pun membalas. "gara-gara lo!"

"diem, atau mau gue lempar lo berdua kerawa-rawa?" celetuk Angkasa membuat kedua sahabatnya langsung diam.

Disisi lain, dikelas yang berbeda Bintang sedang menggaruk pipinya yang tak gatal. Gara-gara tertidur jadinya sekarang dia yang terkena hukuman. Bayangkan saja jika diberi tugas matematika 20 soal, tanpa diberi tahu contohnya, benar-benar membuat Bintang pusing bukan main.

Rora dan Deeva sedang berbahagia, mereka sedari tadi membicarakan fashion, sedangkan Bintang sedang menderita. Terkadang sahabat memang yang paling biadap.

"bantuin gue kek, ngobrol mulu" gumam Bintang namun masih bisa didengar jelas oleh kedua sahabatnya.

"kita juga gak ngerti Bin" balas Rora.

Bintang menghela napas lelah, sudah hamper 1 jam, dan ia baru mengerjakan 3 soal dari 20 soal. Bintang memang sangat pintar dalam pelajaran apapun, namun ia sangat anti dalam pelajaran matematika dan olahraga.

"Bintang sudah belum?" dan lagi-lagi Bu Rosa menanyakan tugasnya.

"belum Bu" jawab Bintang

Bu Rosa geleng-geleng kepala. "cepat selesaikan, waktu kamu tinggal 5 menit lagi"

Bintang menggaruk pipinya. " iya bu"

Bintang pun kembali melanjutkan berpikir, meski pikirannya tetap tidak pokus Bintang tetap mengerjakan.

Kring!Kring!kring!

"ya sudah, kamu kerjakan saja dirumah. Besok kumpulkan" ucap Bu Rosa seraya membereskan buku-bukunya.

Bintang beryes ria, untung saja diPRkan, jika tidak bisa-bisa mati ditempat dia. Setelah Bu Rosa keluar dari kelas IPS 3 diikuti oleh murid lainnya, Bintang, Rora dan Deeva pun membereskan bukunya masing-masing.

"Bin, ayo pulang" ajak Deeva disusul anggukan oleh Rora.

"duluan aja, gue belum beres" balas Bintang.

"yaudah kita pulang ya Bin, bye" setelah mengatakan itu, kedua sahabatnya pun pergi, dan kini tinggal Bintang seorang didalam kelas.

"tugas lagi, tugas lagi, kapan sih murid terbebas dari yang namanya tugas, perasaan hampir tiap hari nugas terus, bikin otak gue pusing" gerutunya berbicara sendiri.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang