43. kejadian tak terduga

4.8K 199 36
                                    

"eh ada Bintang, kamu belum tau yaa, kan aku udah jadian sama ___"

Ucapan Tharisa terpotong karena Angkasa menoleh padanya dengan tatapan tajam.

"udah gapapa sayang, bilang ajaa daripada bohongin Bintang mulu kan kasiaan, mending kasih tau aja" ucap Tharisa dengan sedikit di tekan-tekan setiap kata-katanya sambol melirik terus menerus kw arah Bintang.

Bintang semakin menahan rasa sakitnya, sungguh sakit mendengar setiap omongan Tharisa.

"sebenernya aku sama Angkasa tuh udahh pacaran"

"Tha" ucap Angkasa kesal.

"sebenernya aku ga mau jadii selingkuhannya, tapi ya gimana lagii. Angkasa nyebelin tau ga Bin, masa cewe secantik aku dijadiin selingkuhan, mana kemaren ngajak aku ke mall tuh diem- diem lagi, kek yang mau maling kan" ucap Tharisa sedikit terkekehh menceritakan kemaren.

Namun tidak dengan Bintang, iaa menangis, Bintang terisak mendengar ituu.

Angkasa hanya menatap Bintang pasrah, ia ikut sakit hati melihat tangisan Bintang. Karna memang hati tidak bisa dibohongi, Angkasa sangat mencintai Bintang.

"Bin, aku bisa jelasin" ucap Angkasa pelan.

Untungnya tidak ada yang melewati koridor kelas 11 ini.

Bintang tak menjawab apapun, tangan kanannya terangkat mencoba menghapus air matanya dengan tangan kanannya saja.

Bintang membalikan badannya, tanpa berkata apapun ia berlarii meninggalkan Tharisa dan Angkasa.

Tharisa tersenyum, meskipun ia tidak tega melihat Bintang seperti itu, namun rasa sakit hatinya juga sama seperti itu.

"lo apa-apaan sih Tha, ga bisa jaga rahasia. Bilangnya bakalan jaga rahasia, bego lo" ucap Angkasa kesal.

Angkasa sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, ia menjadikan Tharisa sebagai pacarnya juga itu kan karena tidak tega saja kepada Tharisa, namun Tharisa malah tidak tau diri.

"lo harusnya sadar diri, lo cuma selingkuhan. Ga usah sok-sok'an mau rusak hubungan gue sama Bintang. Kecewa gue sama lo"

Setelah mengatakan itu Angkasa meninggalkan Tharisa, ia tidak menghampiri Bintang terlebih dahulu karena ia takut jika ia menghampiri Bintang, yang ada Bintang semakin sakit hati.

"maafin aku Sa, aku juga butuh keadilan" ucap Tharisa pelan.


****

Selama belajar Bintang tidak fokus sedikitpun, sampai sekarang jam pulang pun Bintang masih sering menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Ponselnya pun ia matikan karena Angkasa sedari tadi mengirimnya chat dan menelponnya.

Saat istirahat pun Angkasa datang ke kelas Bintang, namun Bintang tak sedikitpun mendongak, karena ya Bintang menidurkan kepalanya di kedua lipatan tangannya.

Dan kedua teman Bintang pun menyuruh Angkasa untuk kembali kekelasnya. Dan ya Angkasa hanya mengiyakan saja, lagian ia juga merasa bersalah karena telah menduakan Bintang.

Memang penyesalan datangnya di akhir, dan sekarang Angkasa menyesali ini semua.

Angkasa melihat Bintang sedang berjalan bersama dengan kedua temannya, ia berniat ingin menghampiri Bintang, namun Tharisa menghalangi jalannya.

Tharisa terus saja memegang lengan Angkasa agar tetap diam mendengarkan penjelasannya, dan Tharisa berniat untuk meminta maaf pada Angkasa.

"Key, bentaran aku pengen ngomong"

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang