44. penyesalan

5K 222 16
                                    


Angkasa menatap langit-langit kamarnya dengan gusar, sedari tadi Angkasa hanya diam setelah beberapa kali menelepon Bintang dan mengirim pesan pada Bintang. Namun ia tak mendapat jawaban telpon ataupun balasan chat dari Bintang.

Niatnya saat siang, Angkasa akan kerumah Bintang, namun memikirkan lagi situasinya Angkasa jadi mengurungkan niatnya itu dan memilih diam dirumah dan berusaha menghubungi Bintang.

“kenapa jadi gini sih, bego gue” ucap Angkasa sambil mengacak rambutnya kesal.

Dreeeetttt dreeettt dreeeetttt

Nada telpon itu membuat Angkasa langsung duduk dan mengambil poselnya dengan gerakkan cepat. Namun saat melihat si penelpon, Angkasa menarik napasnya.

“ada apa?” ucap Angkasa dingin.

Tharisa yang mendengar itu jadi meneteskan air matanya.

“aku minta maaf kalo aku salah Sa, aku tahu aku egois, aku tahu aku Cuma mikirin diri aku sendiri yang ingin milikin kamu seutuhnya.”

Angkasa diam tak menjawab sekata pun ucapan Tharisa.

“Sa, jawab aku. Aku mau nerima risiko apapun dari kamu. Please mafin aku”

“gue kecewa sama lo Tha, gue cowo terbego yang ada didunia ini. Bego karena gue mau selingkuhin cewe baik kaya Bintang dan selingkuh sama cewek egois kaya lo”

“aku minta maaf kalo aku egois, please jangan tinggalin aku apalagi benci sama aku Sa” ucap Tharisa sambil menangis.

“maaf kalo gue nyakitin lo karena ucapan gue yang ini, gue pengen putus sama lo”

Setelah itu Angkasa memutuskan sambungan telponnya. Dan menghapus kontak Tharisa dari hp nya.

Penyesalan memang datang di akhir, mungkin ini memang resikonya Angkasa karna telah menyakiti Bintang.







********






Disisi lain dijam yang sama, Bintang hanya diam memandang dirinya di cermin. Dengan mata sembab dan hidung yang merah, rambut yang berantakkan dan masih memakai seragam sekolah, Bintang melihat dirinya di cermin.

Betapa kasian dirinya. Bintang menyisir rambutnya, lalu mengusap air mata dipipinya menggunakkan tisu.

“kenapa cinta yang tulus selalu terbalaskan dengan kekecewaan” ucap Bintang lalu tersenyum kecut.

“rasanya ingin menyerah, berkali-kali aku ingin mengeluh lelah. Berhak ga sih kalo aku ngerasa lelah?” ucapnya.

“bintang, aku kira kamu tegar, ternyata ngga hahaha” Bintang terus saja mengejek dirinya sendiri.

Bintang berdiri lalu mengambil handuk berniat untuk mandi. Namun handpone nya kembali menyala, nama Angkasa tertera jelas di layar handphonenya.

Dan saat melihat nama Angkasa membuatnya kembali meneteskan air matanya. Betapa jahatnya Angkasa karna telah membuatnya kecewa.

“seharusnya kamu ga usah hubungin aku lagi Sa”





******







Bintang berangkat kesekolah tidak membawa kendaraan apapun, ia diantar oleh mamahnya karena merasa agak pusing. Mungkin ini efek dia menangis semalaman, makanya jadi pusing.

Tadinya Bintang tidak akan sekolah, namun karena ada tugas yang belum ia kumpulkan, jadi ia terpaksa bersekolah, karena menurutnya tugas lebih penting ya walaupun Bintang anak ips.

“nanti pulangnya mamah jemput jam 3 ya “ ucap mamah Bintang.

Bintang hanya mengangguk, ia sedang tidak mood untuk berbicara. Bintang mencium punggung tangan mamahnya lalu keluar dari mobil dan berjalan memasuki gerbang sekolah.

Bintang terus saja menunduk,  ia sedikit malu karna matanya sembab karena menangis semalaman.

Tangan kanan yang sedang memegang ponsel itu mendadak ditarik oleh seseorang, refleks Bintang menoleh dan mendongak.

Bintang menghela napas saat melihat orang itu adalah Angkasa, orang yang telah menyakitinya dan kini muncul didepan wajahnya.

Bintang menarik lengannya dengan kasar.

“Bin, kamu nangis?” tanya Angkasa saat melihat mata milik Bintang sembab.

“ngga, buat apa aku nangis hehe” ucap Bintang.

“aku minta maaf, aku tau aku salah aku tau aku udah nyakitin kamu. Please liat aku Bin, tatap mata aku” ucap Angkasa saat Bintang hanya menunduk tak berani menatap Angkasa.

“aku udah maafin kamu ko, aku maafin semua kesalahan kamu. Tapi, seharusnya kamu ga usah ganggu aku lagi, bahagiain aja Tharisa”

Angkasa mengangkat sebelah alisnya.

“kok ngomongnya gitu?” tanya Angkasa.

Bintang tersenyum kecut. “karena aku tau kalo kamu cinta sama aku ga mungkin kamu selingkuh, dan kamu selingkuh pasti karna kamu cinta sama cewe itu”

“dan sekarang, aku minta buat kamu bahagiain aja cewe yang kamu cinta, dan lepaasin aku” ucap Bintang

Angkasa menarik napas. “aku cintanya sama kamu Bin, dan aku Cuma mau buat bahagiain kamu bukan orang lain” ucap Angkasa.

“aku tau kamu boong.”

Angkasa menoleh kanan kiri, lalu kembali menatap Bintang. “hal apasih yang bakalan bikin kamu percaya kalo aku itu cinta nya sama kamu”

“gak ada”

“apa yang harus aku lakuin biar kamunya ga kaya gini” ucap Angkasa.

“lepasin aku”

“Binn.........”

“mencintai orang yang ga cibta sama kita itu kaya tunggu musim kapal bersandar di Bandara”

Angkasa diam, terus saja mendengarkan apa yang Bintang ucapkan.

“kamu benci sama aku?” tanya Angkasa lagi.

“aku gak benci sama kamu, aku Cuma sedikit kecewa dan gak percaya kalo kamu bener-bener ngelakuin ini sama aku”

Bintang tersenyum kecut, wajahnya yang biasanya sangat ceria kini mendadak menjadi Bintang yang tak bahagia. Ketika kemarin-kemarin ia berpikir bahwa dialah orang yang paling bahagia di dunia, dan hari ini ia kembali berpikir bahwa dialah orang yang paling sedih didunia ini.

Lihatlah, betapa kasian hidupya.

“oh iya Sa, aku punya satu pertanyaan buat kamu”

Angkasa memegang tangan Bintang, “apa?”

“kalo kamu cinta sama Tharisa, kenapa kamu bikin aku jadi sangat cinta kamu?”

“aku ga cinta Tharisa Bin, percaya sama aku”

“haha, sejak kapan punya hubungan sama dia? Sejak kapan juga kamu mulai tega boongin aku? Kamu ga pernah tau sih rasanya diterbangin terus tiba-tiba dijatohin tanpa dikasih pengaman”

Setelah mengatakkan itu Bintang membalikkan badannya menjauh dari Angkasa membuat Angkasa yang tadinya akan berbicara lagi jadi diam.

“gue harus gimana lagi sih Bin biar lo percaya kalo gue Cuma cinta sama lo”

Angkasa ikut melangkahkan kakinya menuju kelas, pikirannya sangat kacau. Bahkan semua anak di sma mestin sudah mengetahui bahwa Angkasa telah menduakkan Bintang dan pacaran dengan Tharisa.

Memang bodoh, ia menurunkan derajatnya dan menyakiti wanita yang dicintainya hanya untuk membahagiakkan sahabat lamanya yang sangat egois.

Seharusnya Angkasa menjauhi Tharisa dan ia tidak tergoda, namun apalah daya namanya godaan memang tidak bisa membuat orang tahan.

Penyesalan memang datang selalu di akhir, dan Angkasa sekarang hanya berharap bahwa waktu dapat di ulang, meskipun ia tahu bahwa itu tidak mungkin.













********







                        ANGKASA


@hnamlya

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang