Memandang layar ponsellah yang sedang Bintang lalukan saat ini. Menunggu pesan masuk dari Angkasa yang sedari tadi belum ada. Bintang tersenyum membaca chat yang dulu, 564 pesan yang telah ia kirim pada Angkasa, hanya ada 5 balasan dari Angkasa, dan itu pun balasannya sangat ketus dan sangat membuat Bintang sakit hati.
Dan harapannya sekarang adalah, ia menunggu pesan manis dari Angkasa, ia tak mengharapkan ucapan pahit,ketus dan menyebalkan Angkasa, yang ia butuhkan sekarang hanya pesan yang membuatnya senang.
Sudah hampir satu jam lamanya ia menunggu, namun belum ada pesan masuk sama sekali, akhirnya Bintang mengetik sesuatu disana,lalu mengirimnya.
Bintang : Angkasaaaaaaaaaaa.....
20.34
“Bin, ada temenmu itu dibawah” suara mamanya membuatnya langsung duduk.
“siapa Ma?” tanya Bintang.
“turun aja dulu, bawa banyak makanan dia” setelah mengatakan itu mamahnya Bintang menutup pintu lalu turun kebawah.
Merasa penasaran akhirnya Bintang pun berdiri dan berlari menuju lantai bawah, ia tak memperhatikan pakaiannya yang hanya memakai piyama tidur, karena ia pikir yang datang kerumahnya itu adalah temannya, namun ternyata salah.
“Angkasaa, apa kesini?” tanya Bintang seraya duduk disamping Angkasa.
“gak boleh?” hanya itu yang Angkasa ucapkan, dengan wajah datarnya seperti biasa.
“bolehlah, masa pacar kerumah gak boleh” balas Bintang dengan cengirannya.
“gue bukan pacar lo bego” kata Angkasa seraya memalingkan wajahnya dari Bintang.
“yahhh”
“tapi masih calon” lanjut Angkasa membuat Bintang salting. “ini gue bawain cemilan buat lo, sama martabak juga, nasi padang sama sate yang tadi lo sama gue beli.
Ya, Angkasa memang segaja datang kerumah Bintang hanya untuk membawakan makanan agar Bintang tak lagi menahan lapar seperti yang selalu ia lakukan setiap hari. Angkasa tahu itu.
“banyak amat Sa, nanti akau gendut gimana?” tanya Bintang dengan manjanya.
“gapapa, lo ini yang gendut, nanti gue katawa puas kalo lo gendut, soalnya nnti gak bakalan ada yang suka ke lo” kata Angkasa dengan nada mengejek.
“kecuali kamu ya?” ucap Bintang percaya diri.
Angkasa mengerutkan keningnya. “kepedean lo” kata Angkasa sambil mencubit kedua pipi Bintang.
“sakitt Saaa” rengek Bintang.
Angkasa melepaskan tangannya dari pipi Bintang saat mamah Bintang datang membawakan minuman jeruk lalu menyimpannya dimeja.
“minum dulu, mamah gak punya stok makanan buat tamu, maaf ya” kata Mamah Bintang.
Angkasa tersenyum sopan, lalu berkata. “gapapa kok bu, lagian Angkasa bawain makanan buat ibu sama Bintang”
“aduuhhh repot-repot bawa makanan” balas Mama Bintang dengan nada suara khas ibu-ibu.
“bilang saja seneng sih, basa basi banget” kata Bintang pelan namun masih bisa didengar jelas oleh Selly dan Angkasa.
“mamah denger kali Bin” ucap Selly dengan nada jengkelnya.
“yaudah sok saja pacaran, mamah mau kekamar dulu ngantuk abis cape” pamitnya seraya berjalan menjauh dari ruang tamu.
“alhamdulillah” kata Bintang sambil mengelus dadanya.
“kenapa lo?”
“bersyukur mamah pergi” jawab Bintang membuat Angkasa heran.
“bersyukur kenapa?” tanya nya
“bersyukurlah, kan kita jadi bisa bebas pacaran”
Angkasa menggeleng-gelengkan kepalanya. “lagian gue udah mau pulang kalii, males gue kalo lama-lama deket sama lo, bikin otak bengkak”
“yaaaahhhh Angkasaa masa mau pulang ajaa, baru juga dateng, lagian masih sore ini baru juga setengah 9, nanti aja ya pulangnyaa, plesee” ucapnya memohon dengan wajah menggemaskan membuat Angkasa jadi sangat gemas ingin mencoret wajahnya dengan spidol.
“gak usah sok manis gila” cibirnya
“memang manis kalii, apalagi kalo cantik sudah pasti itu mah” balasnya kepedean.
“bete banget, rumah lo sepi” katanya sambil melihat rumah Bintang.
“papa lagi kerja diluar kota, jadinya aku Cuma sama mamah dirumah”
Angkasa menganggukan kepalanya.
“Angkasa” panggil Bintang membuat Angkasa menoleh.
“kok kamu belum jadiin aku pacar kamu sih, lama banget perasaan, katanya sayaang katanya suka, kok belum nembak juga”
“belum waktunya BinBin” jawab Angkasa
“cowok kalo sudah suka biasanya langsung nembak, soalnya takut si cewenya diambil cowok lain. Tapi kok kamu kaya yang santai terus, kamu gak takut aku diambil cowo lain?” tanya Bintang.
Angkasa tersenyum, lalu mengangkat tangannya mendarat tepat diatas kepala Bintang. Mengelusnya pelan sambil menjawab. “lo sayang gue kan? Kalo lo sayang gue, lo gak mungkin mau sama cowok lain meskipun cowo nya niat ngambil lo dari gue”
Angkasa melepas tangannya dari rambut Bintang, lalu turun ke pipinya. “lo cantik, pasti banyak yang suka, tapi kalo lo nya Cuma ingin sama gue mau segimana lebihnya cowo lain lo gak bakalan bisa kegoda”
Bintang tersenyum manis, dengan pipinya yang merona seperti kepiting rebus. “kalo akunya malah mau sama cowo lain karna cape nunggu kamu bagaimana?”
“berarti lo gak serius sama gue” jawab Angkasa sambil mencolek hidung Bintang.
“aku pengen peluk kamu boleh?” tanya Bintang polos.
“gak boleh lah, ogah gue dipeluk sama cewe nyebelin kaya Lo”
Lagi-lagi, sifat menyebalkan Angkasa keluar. Baru saja romantis-romantisan, sekarang sudah menyebalkan lagi, sungguh Bintang darah tinggi jika lama-lama seperti ini.
“nyebelin dasar kamu itu” kesal Bintang kemudian berdiri berniat pergi kedapur. Namun sebuah tangan yang melingkar di perutnya membuatnya jadi diam tak berkutik. Jantungnya berdetak melebihi ritme yang biasanya, ia benar-benar deg-degan sekarang.
“biasanya cewek suka kalo dipeluk dari belakang” bisik Angkasa tepat ditelinga sebelah kiri Bintang.
Bintang benar-benar tidak bisa berkata apapun sekarang, bibirnya sangat susah digerakkan badannya pun susah untuk bergerak.
“gak usah jadi kaku juga kali” kata Angkasa lagi dengan suara yang membuat Bintang mati berdiri.
Angkasa melepaskan tangannya, lalu membalikkan tubuh Bintang agar menghadap padanya. Setelah Bintang menghadap padanya, ia menatap Bintang dengan intens.
“kenapa diem aja?” tanya Angkasa.
Bintang menggeleng cepat.
“katanya tadi pengen meluk, pas gue kasih kesempatan kok malah kaya yang mau mati” godanya lagi
Bintang masih diam.
“yaudah kalo gak mau”
Saat Angkasa akan kembali duduk, Bintang dengan cepat memeluk Angkasa dengan erat.
“jangan keseringan bikin kaget deh Sa” katanya.
Angkasa tersenyum, lalu membalas pelukan Bintang.
“dulu kamu marahin aku pas aku meluk kamu” ucap Bintang sambil mendongak.
“kamu pengen aku marahin lagi sekarang hah?”
“gak mauu ah gak mau aku mah” jawabnya cepat.
Angkasa melepas pelukannya, lalu menarik napas panjang. “yaudah makan sana martabak, nasi padang sama cemilannya. Gue mau pulang, besok sekolah juga” ucapnya.
bintang mengerucutkan bibirnya. “masa mau pulang”
“bodoamat, gue maunya pulang kok lo yang ribet” kata Angkasa dengan ketus lagi, namun kali ini berbeda, diiringi dengan kekehan kecil karna melihat Bintang mengerucutkan Bibirnya.
“gak mau pamit dulu ke mamah?” tanya Bintang.
“gak usahlah,kasian lagi tidur. Yaudah gue pulang ya” pamitnya lalu berjalan keluar dari rumah Bintang.
Bintang mengikuti Angkasa dari belakang, lalu berhenti diambang pintu melihat Angkasa yang sedang memakai helmnya.
“dadaaahhhh” kata Bintang namun tak dibalas oleh Angkasa.
Bintang mengeluarkan napasnya lalu menutup pintu saat Angkasa sudah menghilang dari pandangannya.
****
-ANGKASA-
hnamlya
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Teen Fictionini cerita tentang KEYVIEN ANGKASA ATHARIZ cowok tampan yang dingin. Saking dinginnya ia disebut oleh semua murid di SMA MESTIN adalah es batu berjalan. Bagaimana jika cowok dingin, irit ngomong seperti ANGKASA dikejar-kejar oleh cewek bawel dan jug...