"ANGKASA!"
Angkasa menoleh saat namanya dipanggil oleh seseorang. Alis kanannya terangkat saat melihat orang yang sedang berjalan ke arahnya sambil berlari kecil.
"bintang pingsan man! " ucap Arnold dengan napas terengah-engah.
Mendengar itu, Angkasa mengernyit bingung. "ngapain lo bilang ke gue? Apa urusannya sama gue?!"
Arnold memutar bola matanya malas. "Bintang cewe Lo Sa, lo pacarnya"
"ya tapi gue gak perduli" jawab Angkasa seraya membalikan badannya meninggalkan Arnold.
Melihat Angkasa yang berjalan menjauh, Arnold menarik lengan kanan Angkasa membuat Angkasa kembali membalikan badannya.
"Bintang butuh lo bego, dia sakit pas olahraga tadi. Harusnya lo temenin dia sekarang, sebelum ada cowo lain yang ngejaga dia" kesal Arnold
"ya kalo ada cowo lain gue mah bodoamat, mau dibikin nyaman cowo lain juga gue gak perduli"
"ya Allah Saa, lo gini² amat sih jadi cowok. Cepet ikut gue, jangan banyak alesan"
Arnold menarik Angkasa dengan sedikit berlari.
Sudah hampir seminggu ini Bintang tak lagi mendekati Angkasa, bahkan jika mereka bertemu pun tetap tak saling sapa. Bintang yang biasanya menghampiri Angkasa setiap harinya kini menjauh.
Jujur, Angkasa sangat senang sudah tidak diganggu lagi oleh Bintang. Namun, entah kenapa ia merasa sepi, ia merasa ada yang hilang.
Pandangan Angkasa menajam saat melihat Bintang yang sedang tertidur di brankar UKS, di sebelah kanannya terlihat Galaksi sedang duduk sambil terus tersenyum menatap Bintang.
Arnold pun yang melihat itu menoleh pada Angkasa, dengan tatapan bingung sekaligus malas.
"ayo Sa" ucap Arnold lagi, membuat Galaksi yang sedang duduk pun menoleh ke ambang pintu.
Tangannya yang tadi memegang tangan kanan Bintang ia lepaskan seraya berdiri.
"hei" sapa Galaksi pada Angkasa dan Arnold. "sorry Sa, gue cuma nemenin Bintang doang kok" lanjutnya.
Angkasa tetap dengan wajah datarnya, kemudian terkekeh pelan sambil berjalan menuju Galaksi.
"ngapain lo minta maaf? " tanya Angkasa dengan senyuman sinisnya.
Galaksi mengangkat sebelah alisnya.
"gue gak perduli dia mau ditemenin siapa juga, gue mah bodoamat! " ucap sinis Angkasa. "gue mau nanya"
Galaksi mengernyit heran, apa yang sebenarya mau Angkasa tanyakan padanya. "nanya apa? "
"lo suka sama tuh cewek manja? "
"maksud lo? "
"gue nanya bege, lo suka sama Bintang? "
"e-engga" elak Galaksi. Bukannya ia takut pada Angkasa, hanya saja ia tidak ingin membuat masalah karna dia masih berstatus sebagai anak baru di Sma Mestin.
Angkasa berdecih pelan. "jujur aja, gue tau lo suka sama tuh cewek"
Galaksi diam. Ia menoleh pada Bintang yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri.
"kenapa lo diem? Lo beneran suka kan?! Yaudah, pacarin aja tuh anak. Sekalian, suruh buat dia mutusin gue secepatnya"
Setelah mengatakan itu, Angkasa membalikan badannya berjalan meninggalkan UKS, diikuti Arnold dibelakangnya.
Galaksi yang mendengar itu memang senang, karna ia tidak usah susah-susah lagi untuk menjaga jarak dengan Bintang jika ada Angkasa.
"Angkasa! Maksud lo apa? " teriak Arnold karna langkahnya agak jauh dari Angkasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Teen Fictionini cerita tentang KEYVIEN ANGKASA ATHARIZ cowok tampan yang dingin. Saking dinginnya ia disebut oleh semua murid di SMA MESTIN adalah es batu berjalan. Bagaimana jika cowok dingin, irit ngomong seperti ANGKASA dikejar-kejar oleh cewek bawel dan jug...