50. Koma

4.9K 166 7
                                    

Bintang menatap Angkasa yang sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Dengan air mata yang terus keluar dari matanya.

Bintang mengambil tangan Angkasa, lalu memegangnya erat seraya di tempelkan ke pipi kanannya.

"aku minta maaf Ya Sa,  karena aku kamu jadi kaya gini" ucap Bintang.

Diruangan memang hanya ada Bintang sendiri, tidak ada siapapun selain Bimtang dan Angkasa.

Bunda Angkasa tadi menitipkan pada Bintang karna akan pulang untuk membawa beberapa bajunya dan beberapa keperluannya.

Maka sekarang, di ruangan Melati no 13 itu hanya ada Angkasa dan Bintang.

Bintang menoleh ke jam tangannya, "biasanya sekarang kita lagi main atau pulang bareng"

Bintang masih mengenakkan seragam sma nya, selepas sekolah Bintang langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Angkasa, bahkan di sekolah pun sudah banyak gosip bahwa yang menyebabkan Angkasa kecelakaan itu karena Bintang.

Bintang menjadi sangat sedih sehingga sekarang Bintang berada di rumah sakit untuk mengeluarkan unek-uneknya pada Angkasa.

"di sekolah banyak yang ngomongin aku yang jelek-jelek" ucapnya lagi, sambil terus memainkan tangan Angkasa.

"kata mereka, yang nyebabin kamu kecelakaan tuh aku, aku minta maaf ya Sa. Memang benar kata mereka, aku yang bikin kamu jadi koma kaya gini, ga seharusnya aku nyuruh kamu buat ke Cafe dan ga boleh telat"

Bintang menghapus air matanya menggunakan tangan kirinya, karna tangan kanannya tak lepas dari tangan Angkasa.

"kamu tau ga, selama beberapa hari ini aku kesepian karena ga ada kamu di samping aku"

"aku minta maaf juga ya karena aku udah salah paham sama kamu"

Suara pintu terbuka membuat Bintang menoleh ke pintu, terlihat seorang Tharisa datang dengan membawa buah-buahan dan beberapa makanan lainnya.

"haiii" ucap Tharisa sambil tersenyum seraya menghampiri Bintang.

Bintang tersenyum kecut, "haii jugaa"

"kamu udah makan Bin? " tanya Tharisa

"ummm belum sih, tapi ga laper ko" jawabnya

Bintang tersenyum, lalu dibalas senyuman oleh Tharisa.

"aku sama Angkasa tuh dari bayi udah kenal, kita udah temenan lama banget dari kecil, bahkan kemana-mana kita bareng. Sebenarnya aku kaget pas tau Angkasa koma, karena ngerasa hal itu adalah hal yang ga akan mungkin dialamin sama cowo kuat kaya Angkasa"

Bintang hanya diam saja mendengarkan Tharisa.

Tharisa duduk di sopa.

"kamu tau gak? Duluu Angkasa pernah jatoh dari sepeda, kepalanya berdarah kena batu, tapi dia ga bilang sama aku, nutupinnya pake ketawa-ketawa sampe aku percaya kalo Angkasa emang ga kenapa-kenapaa"

"terus? " tanya Bintang penasaran.

Tharisa terkekeh. "abis itu kita pulang kerumah, sebelum masuk kerumah aku sempet ngobrol sama Angkasa, mukanya udah pucet memang, kaya nahan sakit tapi dia tetep nutupin dari aku. Sampe pas dia balik badan untuk pulang kerumahnya, kepala belakangnya bocor, aku kaget dong, langsung teriak sambil nangis karena waktu itu kita kelas 6 sd"

Bintang semakin penasaran.

"aku teriak-teriak sambil nangis karna aku takut sama darah, Angkasa malah ketawa pas liat aku nangis, ya aku kesel doong"

Bintang ikut tertawa. "hahahaa terus? "

"ya aku langsung nyuruh Angkasa pulang kerumahnya, terus pas dirumah dia baru bilang sama mamahnya kalo dia pusing"

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang