30. melawan gengsi

8K 355 10
                                    

Selama diperjalanan, Bintang terus saja berbicara sendiri entah itu marah-marah atau menahan bibirnya agar tidak bertanya pada Angkasa. Kebiasaannya banyak tanya membuat sekarang merasa tersiksa karena harus selalu diam saat berada didekat Angkasa.

Angkasa juga cukup merasa aneh karena bawelnya Bintang mendadak hilang. Padahal waktu pagi Bintang masih bersikap manja padanya.

"hujaannn Saa ayo berhenti duluu" ucap Bintang sambil memukul bahu Angkasa kencang membuat Cowok itu langsung berhenti ditukang sate pinggir jalan. Untungnya hujan turun saat ia dekat dengan tukang sate yang sering Angkasa beli.

Angkasa melepas helmnya, lalu berjalan masuk kedalan kedai sate tersebut dan duduk didalamnya diikuti Bintang dibelakangnya.

"segala hujan sekarang, seharusnya hujan itu jangan turun bikin ribet saja" gumam Bintang membuat Angkasa menggeleng pelan.

"gak boleh ngomong begitu. Hujan itu rezeki dari Tuhan Bin" katanya.

Bintang berdecak sebal, lagi-lagi ia salah berbicara.

"mau pesen sate gak lo, satenya enak lho. Nyokap bokap gue sering beli disini, bahkan mereka suka banget" ceritanya pada Bintang.

"mau deh, laper juga sih hehe" balasnya sambil nyengir lebar pada Angkasa.

"mang, satenya ya" teriak Angkasa lalu dibalas jempol oleh tukang sate.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya sate mereka pun datang. Bintang bertepuk tangan dengan ria karena satenya sudah berada dihadapannya sekarang.

"yeaayyy udah dateeengg"

Jujur, Angkasa gemas melihat tingkah menggemaskan Bintang. Entah apa yang Bintang telah berikan dan lakukan padanya, sampai-sampai membuat cowo tampan itu jadi sangat menyukainya.

"abisin satenya, kalo ngga gue gigit" ucap Angkasa ketus.

Bintang mengembungkan pipinya lalu kembali berulah. "gigit bibirnya?" tanyanya membuat Angkasa tersedak lalu terbatuk-batuk.

"minum Sa" Bintang memberikan segelas air minum pada Angkasa, dengan cepat Angkasa pun meminumnya.

Setelah merasa baikan,Angkasa menatap Bintang tajam. "gila lo"

Bintang kembali mengerucutkan bibirnya. "aku kan Cuma bercandaa, kamu mah perasa" katanya sambil memainkan sate ayamnya.

Angkasa tak memperdulikan Bintang lagi, ia kembali menyantap sate ayam dihadapannya sampai akhirnya ia memberanikan diri menatap Bintang.

"sorry" ucapnya ragu-ragu.

Bintang mendongak, dengan wajah bingungnya. "sorry buat apa Sa, kan aku yang bikin kamu batuk kok malah kamu yang minta maaf" ucapnya polos.

"gue minta maaf pernah jahat banget ke lo, sekarang gue sadar kalo perlakuan gue kemren ke lo itu keterlaluan" kata Angkasa.

Bintang menggigir bibir bawahnya, lalu berkata. "gapapa Sa, dari dulu juga udah aku maafin kok, jadi kamu jangan minta maaf lagi sekarang"

"gue suka sama lo Bin, gue sayang sama lo. Gak tahu kenapa gue bisa kaya gini, gue gak tahu kenapa bisa suka sama cewek rese kaya lo. Tapi ini memang bener, gue sayang sama lo" ucap Angkasa dengan perkataan yang dibilang cepat bahkan sampai Bintang pun tidak jelas mendengarnya.

"kamu suka aku Sa? kamu sayang aku sekarang?" tanya Bintang membuat Angkasa kesal.

"budek dasar! Makanya kalo lebaran itu jangan beli baju, tapi beli kain kafan. Biar nanti tinggal dikuburin" ucapnya kesal

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang