Bintang memang kesal, namun masih dengan senyum-senyum sendiri. Membayangkan apa yang Angkasa lakukan padanya barusan, sungguh baru pertama kali ia merasakan diperlakukan manja oleh Angkasa, meskipun wajah datarnya masih saja ada, namun menurut Bintang ini lebih dari cukup.
Bintang melangkahkan kakinya ceria masuk kedalam kelas, masih dengan senyum cantiknya ia duduk dikursinya. Rora dan Deeva berhenti tertawa saat melihat Bintang sedang bersenandung sambil terus tersenyum.
Rora menyodorkan tangannya pada kening Bintang, memastikan bahwa gadis cantik itu sedang sakit apa tidak.
Setelah puas, Rora kembali menarik tangannya lalu bertanya. "lo gak sakit kan Bin?"
Bintang menggeleng pelan, masih setia dengan senyumnya.
"tapi lo kaya orang yang gak waras" timpal Deeva
Rora akhirnya berpikir, dan kemudian ia jadi teringat pada Angkasa. Karena Rora tahu jika Bintang sudah seperti ini pasti bersangkutan dengan Angkasa.
"nahloh, pasti lo abis dibikin baper sama Angkasa ya" tebak Rora
"hehe, iyalaahh" jawab Bintang sombong.
"diapain lo sama tu orang?"
"dibikin terbang yeeeaayyy"
"terus lo ngerasa jatoh gak?" tanya Rora lagi
"nggalah, ini buktinya aku gak kenapa-kenapa, malah lagi terbang"
"gue heran deh sama si Angkasa, maunya apa sih. Kemaren ngelepasin lo, bikin lo selalu nangis, tapi sekarang saat lo sudah mulai jauh dia malah kaya narik lo lagi buat jadi milik dia" ucap Deeva merasa sebal.
"ok,Bin sekarang lo ikutin cara gue"
Ucapan Rora berhasil membuat Bintang langsung terfokus menunggu ucapan yang akan Rora keluarkan.
"apaan itu?" tanya Bintang
"lo cuekin dia, bikin dia berjuang buat lo. Kalo misalnya Angkasa malah balik cuek ke lo, berarti dia gak serius. Tapi___" ucapnya menggantung.
"tapi apa?"
"tapi kalo misalnya Angkasa tetap berusaha buat dapetin lo, dia memang serius udah cinta ke lo"lanjutnya.
"tapii kalo nanti dia malah gak suka dicuekin aku bagaimana?" tanya Bintang merasa ragu dengan saran Rora.
"percaya ke gue, tunggu aja gimana reaksi Angkasa nanti pas lo cuekin"
Bintang mengangguk "yaudah deh siap"
****
Angkasa memperhatikan siswa siswi yang melintas dihadapannya. Ya Angkasa sedang duduk didepan kelasnya, ditemani dengan dua cowo rese. Sungguh Angkasa lebih menyukai jika kedua anak tersebut tidak berada didekatnya, sungguh membuatnya pusing karena selalu mendengarkan keributan yang sangat tidak masuk akal.
Seperti sekarang, jika Angkasa sedang diam tak bersuara sambil terus memperhatikan orang-orang yang melintas, tidak dengan Alvi dan Arnold. Mereka sedari tadi merebutan kakak kelas yang bernama Angel yang sedang duduk dipinggir lapangan bersama kedua temannya.
Angkasa mengenalinya, wanita seksi itu selalu menjadi topik Alvi dan Arnold. Angel pernah menyukai Angkasa, bahkan sangat meyukai cowo tampan itu. Namun Angel menjauh karena perkataan Angkasa yang menyakiti hatinya. Namun sayang, Angkasa tidak pernah merasa bersalah karena telah membuat wanita itu menangis dan bahkan Angel pernah melukai tangannya sendiri.
"itu cewek gueee" ucap Arnold dengan sangat kencang.
"cewek gue bego, cewek lo itu ada dikelas Bintang" balas Alvi tak kalah nyolot.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Genç Kurguini cerita tentang KEYVIEN ANGKASA ATHARIZ cowok tampan yang dingin. Saking dinginnya ia disebut oleh semua murid di SMA MESTIN adalah es batu berjalan. Bagaimana jika cowok dingin, irit ngomong seperti ANGKASA dikejar-kejar oleh cewek bawel dan jug...