Hari ini adalah hari senin, sudah satu jam Bintang berdiri ditengah lapangan sambil terus mencari keberadaan pacarnya, siapa lagi kalo bukan Angkasa. Sebenarnya upacara sudah dibubarkan, namun Bintang masih setia berdiri dibawah teriknya matahari. Keberadaan Angkasa masih belum ia temukan, bahkan Bintang sudah menanyakannya pada Arnold dan Alvi, namun mereka hanya menjawabnya dengan bercanda, membuat Bintang kesal setengah mati.
"Bin, ayo kekelas, gue pegel disini terus" keluh Rora disusul anggukan oleh Deeva.
"bentar Ra, gue belum nemuin Angkasa. Biasanya dia suka diem dikursi ngadep lapangan" kekeuh Bintang membuat Rora dan Deeva kesal.
"udahlah Ra, nanti juga ketemu" ucap Deeva
Bintang akhirnya mengangguk mengikuti kedua temannya dari belakang dengan langkah lemas. Biasanya ia akan bersemangat jika itu menyangkut kesekolah, tapi kali ini tidak.
Bintang memasuki kelasnya, keadaan yang tadinya ramai menjadi sepi karna kedatangan Bintang. Namun Bintang tak menghiraukan itu, ia hanya melanjutkan jalannya yang tadi sempat terhenti.
Saat Bintang duduk, ia dikejutkan oleh teriakan seorang cewek bule yang dikenalnya dengan nama 'Chelsea', Chelsea berlari kecil menghampiri Bintang.
Bintang mengenyit bingung, tidak biasanya Chelsea memanggil dirinya, paling tidak Chelsea hanya menanyakan hubungannya dengan Angkasa.
Chelsea memang baik, bahkan ramah pada siapa pun. Hanya saja ia tidak suka pada orang kepo atau selalu mengganggu dirinya.
"Lo tau gak Bin? " tanya Chelsea masih dengan napas ngos-ngosan.
"tau apa? "
"lo beneran gak tau? Satu sekolah juga udah tau kali Bin" ucapnya lagi semakin membuat Bintang bingung bukan main, bahkan Rora dan Deeva juga sama bingungnya dengan Bintang.
"tau apa Chels? Gue beneran gak tau. Dari pagi gue gak denger gosip apa pun, soalnya gue nyari Ang__"
Dengan cepat Chelsea memotong "nah itu dia, Angkasa itu gak masuk sekolah. Dia lagi sakit"
Bintang membulatkan matanya, ia benar-benar terkejut. Kenapa orang lain bisa tau tapi dirinya tidak?
"s-sakit? Sakit apa? " tanya Bintang.
Chelsea menghela napas, lalu kembali menatap Bintang "gue denger dari orang sih ya, semalam itu Angkasa pulang dari Minimarket, nah pas pulang ada mobil yang tiba-tiba nabrak belakang motor Angkasa"
"terus Angkasanya gimana? " tanya Bintang cepat
"ya jatoh, gue gak tau lagi keadaannya. Yang pasti, Angkasa pasti luka" ucapnya lagi.
Bintang menggebrak meja dengan cukup keras, seluruh murid didalam kelas menoleh padanya dengan tampang terkejut.
"makasih infonya" ucap Bintang pada Chelsea, setelah mengatakan itu ia pergi keluar kelas dengan langkah cepat. Rora dan Deeva pun langsung mengejar, tanpa memperdulikan Chelsea yang memanggil-manggil dirinya.
****
Bintang masuk kedalam kelas Angkasa dengan wajah ditekuk, seluruh murid didalam kelas menatap kearahnya dengan bingung, ada juga yang menatap tidak suka padanya. Namun Bintang tak memperdulikan itu, yang ada didalam pikirannya hanya Angkasa, Angkasa dan Angkasa.
Arnold menghentikan tawanya ketika Melihat Bintang berjalan kearahnya. Arnold menepuk beberapa kali bahu Alvi agar diam.
"apa sih lo?! "ketus Alvi
"ada Bintang bege! " balasnya tak kalas ketus.
Alvi menoleh dan langsung nyengir lebar membuat Bintang semakin mengerucutkan bibirnya. Rora dan Deeva baru saja sampai dibelakang Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Teen Fictionini cerita tentang KEYVIEN ANGKASA ATHARIZ cowok tampan yang dingin. Saking dinginnya ia disebut oleh semua murid di SMA MESTIN adalah es batu berjalan. Bagaimana jika cowok dingin, irit ngomong seperti ANGKASA dikejar-kejar oleh cewek bawel dan jug...