(25)-hancur

9.3K 375 20
                                    

mie ayam, bakso, bahkan batagor telah Bintang habiskan dengan semangat. Galaksi yang melihat itu hanya menatap tak percaya dengan apa yang Bintang masukan kedalam perutnya. Biasanya perempuan akan sangat berhati-hati dalam hal makan, namun Bintang tidak sama sekali.

"Gal, aku pengen siomay nya satu lagi boleh" ucap Bintang membuat Galaksi membulatkan matanya lebar-lebar.

"kamu belum kenyang Bin? kamu udah abis banyak" jawab Galaksi.

Bintang mngerucutkan bibirnya sebal, seraya meminum jus jeruknya lagi. "pelit dasar, aku kan masih laper Gal"

"yaudah deh iya, bentar ya tunggu" ucap Galaksi seraya menghampiri ibu Mina si penjual siomay.

Bintang berdecak, mengalihkan pandangannya dari punggung Galaksi ke seluruh sudut kantin. tak sengaja, mata miliknya bertemu dengan mata milik Angkasa. Bintang yang tadinya sedang berusaha melupakan kejadian di koridor sekolah tadi kini ia kembali mengingatnya.

rasa sakit kembali menjalar disekujur tubuhnya. ingin sekali ia menangis sekarang, berteriak bahwa ia sangat mencintai Angkasa. Namun ia sadar, Angkasa tidak pernah mencintainya.

"nih siomaynya" ucap Galaksi seraya menyimpan siomay dihadapan Bintang.

Namun Bintang tak mengalihkan pandangannya dari Angkasa membuat Galaksi pun mengikuti arah pandang Bintang.

Senyum Galaksi mendadak hilang, kini digantikan dengan raut wajah tidak suka. Semenjak Angkasa memperlakukan Bintang seperti tadi, Galaksi jadi sangat membenci Angkasa.

Galaksi berdecih pelan, kemudian kembali menoleh pada Bintang.

"Bintang, ini siomaynya" ucap Galaksi membuat Bintang menoleh dan mengerjapkan matanya berkali-kali.

"hah iya apa Sa? " menyadari ia salah menyebut nama, akhirnya dengan cepat Bintang meralat ucapannya. "Galaksi maksudnya"

Galaksi menghela napas panjang, tak terlalu memikirkan panggilan Bintang, dengan senyum kecil Galaksi menyodorkan sepiring siomay pada Bintang.

Namun entah kenapa selera makan Bintang mendadak hilang, kini ia mendadak kenyang dan tidak ingin makan lagi. Melihat Angkasa saja sudah cukup membuatnya kenyang, meskipun ia hanya makan hati.

"Gaaall... Aku kenyang" rengek Bintang.

"lohh, katanya tadi masih lapar, kok sekarang udah kenyang aja Bin"

"iyaa, aku mendadak kenyang Gal. Ke kelas aja yuk"

"tapi ini siomaynya? " tanya Galaksi melihat siomay yang tidak disentuh sedikit pun oleh Bintang.

Terlihat Bintang sedang berpikir, apa yang akan jadi nasib Siomay.

"aahhh iya, kan disana ada Arnold sama Alvi" ucap Bintang menggantung sambil menunjuk tempat duduk Angkasa dan kedua temannya membuat Galaksi ikut menoleh. "kita kasih aja siomaynya ke Alvi sama Arnold, soalnya mereka kalo makan suka banyak" lanjut Bintang.

Galaksi terkekeh. "yaudah ayo Bin"

Bintang dan Galaksi pun berdiri, berjalan menghampiri meja ketiga cowok tampan itu.

"hai"sapa Bintang membuat Arnold dan Alvi menoleh. Senyum cantik Bintang masih setia terukir dibibir nya.

"eehh Bintang, ada apa Bin? " tanya Arnold mencairkan suasana.

Angkasa tidak menoleh sedikit pun, melirik saja tidak. Angkasa masih fokus dengan ponsel miliknya, entah apa yang sedang ia lihat, namun Angkasa terlihat sangat fokus.

"mm, ini aku mau ngasih siomay. Tadi aku belii, tapi mendadak kenyang jadi kalian aja yang makan, mau? "

Dengan semangatnya, Alvi menjawab "mau Bin! "

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang