45. pilihan

5K 204 16
                                    

Di jam 10.00 lebih tepatnya di jam istirahat pertama, Angkasa tidak berniat untuk kekantin. Arnold dan Alvi pun merasa aneh dan akhirnya mereka bertanya pada Angkasa.

“lo kenapa sih Sa?” tanya Alvi seraya duduk di meja Angkasa.

Angkasa tak menjawab.

“cerita kali ke kita” ucap Arnold yang kemudian disusul anggukan oleh Alvi.

“gue ketauan selingkuh” ucap Angkasa datar.

“nahloh. Ko bisa?” tanya Alvi kaget sambil menoleh pada Arnold.

Angkasa mendongak lalu menaikkan sebelah alisnya. “menurut lo lo pada gue jahat banget gak sih?”

“menurut gue sih ga jahat, malahan kan cowo itu gapapa kalo misalnya punya banyak cewe”ucap Alvi ngasal, akhirnya mendapatkan pukulan keras dari Arnold.

“bego lo” umpat Arnold membuat Alvi terkekeh.

“menurut gue sih lo memang jahat Sa, masalahnya lo udah ngasih harapan lebih ke Bintang, tapi saat Bintang udah terbang lo maen jatohin gitu aja” ucap Arnold.

Angkasa menarik napas panjang. “terus gue harus gimana?” tanya Angkasa.

Arnold duduk di samping Angkasa, lalu menepuk pelan bahu sahabatnya itu. “menurut gue, kalo lo cinta sama dua orang di waktu yang sama, maka lo harus milih orang yang kedua”

Angkasa menoleh sambil menyernyit bingung. “gue gak cinta sama Tharisa”

Arnold terkekeh. “gini nih, kalo lo cinta sama orang pertama, ga mungkin lo jatuh cinta sama orang kedua”

Angkasa diam, tak menjawab. Memang benar apa yang Arnold bilang. Kalau Angkasa memang benar-benar mencintai Bintang mungkin ia tidak akan selingkuh.

“jadi maksud lo gue harus milih Tharisa?” tanya Angkasa polos.

Alvi menoyor kepala Angkasa dengan keras membuat Angkasa kesal bukan main. Tidak membantu seharusnya tidak mengganggu juga kan.

“diem anjing, lo gak bantuin apa-apa tapi lo bikin gue pusing.

“gue mau ngasih masukan eh malah di bentak, yaudah deng gak jadi” ucap Alvi merasa dirinya menjadi beban.

“yaudah lo mau ngasih saran apa?”

Alvi nyengir lebar. Lalu memajukan wajahnya kedekat telinga kiri Angkasa, Angkasa hanya diam dan mendengarkan saja.

“pilih dua-duanya, kalo bisa tambah lagi deh biar makin beuh” ucap Alvi.

Angkaa benar-benar kesal, akhirnya karena ada pulpen di mejanya, Angkasa melempar pulpen itu ke Alvi membuat Alvi lari sekencang-kecangnya keluar dari kelas.

Arnold hanya tertawa saja mendengar dan melihat kedua makhluk itu selalu bertengkar.

“gimana nih Nold” tanya Angkasa.

“menurut kata-kata gue tadi sih lo harus pilih Tharisa. Tapi balik lagi ke hati lo aja, hati lo cinta nya sama siapa. Dan kalo lo udah punya jawaban, perjuangin orang itu jangan sampai lo kasih longgar sedikitpun.”

Angkasa memikirkan ia cinta kepada siapa. Karena merasa bingung Angkasa akhirnya mengajak Arnold untuk kekantin saja. Siapa tau ia merasakan ketenangan dan tidak pusing-pusing lagi.





*********






Bintang sudah tak terlalu memikirkan kejadian tadi pagi atau bahkan kejadian kemarin. Ia kini terlihat bersenang-senang bersama dengan kedua temannya. Sesekali tertawa karena lelucon yang Rora berikan.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang