"Angkasa ayo kita kekantin, kan waktu pagi aku udah bilang ke kamu kalo kita harus kekantin bareng" rengek Bintang.
Angkasa hanya diam, dia hanya mendengarkan apa saja yang keluar dari bibir Bintang. Dari tadi bukannya pergi sendiri, Bintang malah sibuk merengek pada Angkasa.
"pergi sendiri aja Bin, gue males berisik" tolak Angkasa lagi, namun Bintang tetap pada pendiriannya, ia hanya ingin ditemani kekantin.
"please, kali ini ajaa. Ya mau ya Sa? Iihh Sa mau ya? " kali ini dihiasi dengan puppy eyes nya.
Angkasa menghela napas kesal, ia pun mengiyakan ajakkan Bintang. Bukan apa, Angkasa sedang tidak ingin Bintang merengek lagi padanya.
"yes makasih Sa, kamu terbaik makanya aku sayaaaaangg bangeettt" ucapnya.
"hmm" gumam Angkasa seraya berdiri dan melangkahkan kakinya berjalan mendahului Bintang.
Dengan semangat 45, Bintang sedikit berlari agar bisa mensejajarkan langkahnya dengan langkah Angkasa.
"Sa, tungguin. Orang-orang mah kalo jalan sama pacarnya tuh dipegang tangannya, di rangkul, lah ini malah ditinggalin"
Angkasa berdecak kesal. "itu orang-orang bukan gue bege"
"emang kamu bukan orang? " tanya Bintang dengan polosnya, membuat langkah Angkasa terhenti.
"iya, gue bukan orang. Makanya lo jangan deket-deket sama gue " setelah mengatakan itu Angkasa kembali melangkahkan kakinya.
"ya bodoamat, mau kamu manusia kek, setan kek, jin kek, aku mah tetep cinta kok"
"cewek aneh" gumamnya.
Bintang menunjuk tempat duduk dipojok kanan, lalu diangguki oleh Angkasa. Jika Angkasa tidak mengiyakan mungkin Bintang akan terus merengek manja padanya.
"kamu mau pesen apa?" tanya Bintang seraya kembali berdiri.
"jus jeruk aja, makanannya gakusah" jawab Angkasa
Bintang mengangguk, lalu berjalan menuju ibu kantin.
Angkasa mengambil ponselnya, banyak pasang mata yang kini sedang menatapnya heran bahkan ada yang menatapnya tidak suka. Bukan apa, tapi tidak biasanya Angkasa kekantin berdua dengan Bintang.
Namun Angkasa tetaplah Angkasa, ia tidak memperdulikanya, tetap fokus pada ponselnya.
"hei" suara yang cukup familiar membuat Angkasa mendongak.
"eh, ada apa pela?" tanya Angkasa pada Pelangi.
Pelangi tersenyum lalu duduk didepan Angkasa. "um, gue mau minta izin buat keluar dari eskul fotografer"
Angkasa mengernyit heran "alesannya? "
"gak ada alesan sih, cuma pengen keluar aja" jawab Pelangi.
Angkasa menghela napas panjang, lalu mengangguk "yaudah gapapa"
"tapi tenang aja kok, kalo ada apa-apa gue tetep bisa bantu" ucap Pelangi lagi.
Angkasa kembali mengangguk. "ok, btw nanti lo gak jadi dong kerumah gue"
"hehe, ngga deh kayaknya"
"Angkasa nih jus nya" mendengar itu, Pelangi dan Angkasa menoleh ke asal suara.
"simpen aja" ucap Angkasa
Bintang mengangguk lalu menyimpan jus jeruk Angkasa dihadapan Angkasa. Lalu Bintang duduk disamping kanan Angkasa.
"Pelangi, kemaren gue denger katanya lo mau jadi model majalah ya? " tanya Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Teen Fictionini cerita tentang KEYVIEN ANGKASA ATHARIZ cowok tampan yang dingin. Saking dinginnya ia disebut oleh semua murid di SMA MESTIN adalah es batu berjalan. Bagaimana jika cowok dingin, irit ngomong seperti ANGKASA dikejar-kejar oleh cewek bawel dan jug...