"Kamu mulai besok akan sekolah disini, jangan usil!" kata pak kepala sekolah pada keponakannya yang akan menjadi murid baru itu. Tapi yang di ajak bicara itu malah melihat ke arah jendela.
"Tunggu-tunggu, cewek itu yang kemarin kan?" monolog Dava pelan sambil melihat siswi yang berjalan di depan ruang kepala sekolah.
"OH YA! Dia cewek yang lempar botol ke kepala gue kemarin!" kali ini suaranya sangat keras setelah berfikir sejenak.
"Dava, kamu ngomong apa?" ucap pak kepala sekolah menyadarkan.
"O maaf, hehe, tadi paman mengatakan seauatu?" Dava menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ingat kamu jangan usil, jangan berulah sesuatu, paman kamu adalah kepala sekolah,ingat!"
"Dan ya, meski ayah kamu ada di Surabaya, dia akan mengetahui semua perilakumu disini melalui paman. Jaga nama baik ayah, paman dan sekolah ini!"
"Siap, Pak." hormat Dava.
***
Jam tangan hitam milik Fano menunjukkan pukul 15.15 WIB. Matanya mengarah ke jalan raya. Semua murid mulai meninggalkan sekolah.
"Sial!" Fano mendengus kesal. Ia tak tau bagaimana dia pulang sekarang. Motor kesayangannya masih ada di bengkel sampai besok. Sedangkan kedua temannya masih akan pergi ke Bar, tidak langsung pulang.
Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti tepat di depan Fano. Fano menatap tajam mobil keluarganya itu tanpa tersenyum sekalipun.
"Kak, ayo pulang!" ucap Sandra dari dalam mobil setelah membuka kaca jendela.
Jangankan menjawab, mendengar saja Fano enggan. Ia beralih melihat jalan dengan tatapan dingin.
"Aku lihat tadi kak Ciko sama kak Beki udah pergi, Kak Fano pulang sama siapa? Kalau mau nunggu kak Rifal kan masih nanti sore. " kata Sandra sekali lagi.
"Lo kalau pulang, sana! Gue gak sudi sama lo!" usir Fano dengan kasarnya.
Sebuah mobil hitam, berhenti di sebelah mobil milik Sandra. Mata Sandra bertemu dengan mata seseorang di dalam mobil tersebut. Dia adalah Lola, salah satu orang yang tidak suka jika Sandra bahagia.
"Kak Fano! Ayo Lola anter pulang!" teriak Lola, namun tatapannya masih pada Sandra
Wajah Fano yang tadinya masam sekarang tersenyum. Pria itu langsung jalan melewati mobil Sandra dan masuk kedalam mobil Lola. Lola bergeser dan memberi tempat untuk Fano di sebelahnya. Terlihat Fano mencubit pipi milik Lola, sifatnya sangat jauh berbeda jika sedang bersama Lola. Fano memberikan hati seorang kakak dari kecil hanya untuk Lola.
Lolalita Agista Ningrum, anak dari adik ke-2 ayah Sandra--Mahesa Risalnodi.Ia berada di kelas yang sama dengan Sandra. Bagi Lola, Sandra adalah musuh terbesarnyà. Lola sangat mendukung Fano yang sangat-sangat membenci Sandra.
***
Gerbang SMA Jaya Puspita hampir tertutup sepenuhnya. Namun karena teriakan seorang siswi, pak satpam menghentikan tangannya.
"Pak, tunggu...." Sandra buru-buru turun dan pamit pada kakaknya. "Kak, masuk dulu ya, daah!"
"Daah...."
Matang nih gue, kenapa lagi tadi harus bangun kesiangan, hari ini kelas gue masuk lebih awal lagi duhhh sialan, semoga aja bu Ririn belum masuk. Sandra ngedumel dalam hati, harap-harap cemas.
Sandra terus berlari sekencang mungkin, namun seseorang berjalan cepat dari jalur lain, dan...,
Brukk
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassandra (SUDAH TERBIT)
Teen FictionMenjadi pribadi yang ceria mampu menyamarkan rasa sakit dalam kehidupan. Pernahkah kalian melihat sosok yang tertutup namun sangat ceria? Cassandra, dia adalah sosok itu. Sandra tak bisa bahagia disaat salah satu bagian dari keluarganya begitu memb...