54. Some Gift From Her?✅

981 90 38
                                    

Derap langkah milik Fano terdengar jelas diseluruh ruang yang sepi, hanya ada dirinya sendiri. Semua asisten keluarga Risalnodi diberi cuti 7 hari. Fano baru menyadari, rumah ini hidup dengan adanya Cassandra. Bertahun-tahun ia selalu menutup diri, tapi bisa di dengarnya keramaian yang gadis itu buat di ruang tengan atau dapur. Berdebat dengan Rifal sampai kejar-kejaran layaknya anak TK. Dulu, hal itu paling dibenci oleh Fano, namun saat ini begitu menyesalnya Fano tak bias merasakan moment-moment tersebut. Kesunyian seperti saat inilah yang dirasakan pria itu bertahun-tahun.

Fano berjalan menaiki tangga menuju kamar Sandra. Dibukanya pintu bercat putih yang tidak di kunci itu. Kamar Sandra terasa pengap. Fano berjalam membuka tirai dan mengizinkan cahaya masuk sehingga ruangan menjadi terang. Pintu jendela kaca ia buka serta tak lupa menghidupkan AC. Sejenak ia memandang isi kamar Sandra serta benda-benda yang menhghiasinya. Matanya terkunci pada satu titik. Terdapat banyak foto yang menggantung pada dinding atas cermin persegi pajang. Pemandangan itu membuat Fano terpaku.

Satu foto keluarga berada di peling atas pada titik tengah. Semuanya tersenyum kecuali Fano yang waktu itu memang terpaksa ikut jika tidak dibentak oleh Mahes. Di kedua sisi itu ada Foto bundanya dan ibu Sandra. Mata Fano berair melihatnya. Ternyata Sandra juga sangat menyayangi Bundanya, tidak seperti dirinya yang telah berani menghina ibu Sandra. Terdapat 3 foto berjajar. Foto Mahes yang diapit oleh fotomya dan Rifal, kemudian bagian paling bawah terdapat banyak foto palaroid yang digantung pada tali membentuk lengkung setengah lingkaran. Diantaranya adalah foto masa kecil Sandra bersama ibunya. Foto dengan teman-temannya dan yang paling banyak bersama Rachel. Fano tersenyum tipis, melihat betapa uniknya rangkaian yang disusun oleh Sandra.

Fano kembali fokus pada kunci yang diberikan Rachel tadi. Kunci apa ini? Dipandanginya segala sisi ruang ini dan benda-bendanya. Fano mencoba kunci ini pada almari dan loker -loker Sandra, tapi tidak ada yang cocok. Pandangan Fano jatuh pada dinding berwarna silver disebelah rak buku.

Semua dinding bewarna biru mudah, tapi kenapa hanya itu yang berbeda warna. Ketika lebih dekat, Fano memeganginya dan ternyata itu bukan dinding melainkan bahan logam. Fano membuka tirai bulu yang menutupi sisi itu, setelah terbuka ternyata benda berbahan logam itu adalah almari yang tingginya hampir menyamai tinggi Fano. Dan ya, kunci itu berhasil membuka almari yang cukup unik tersebut. Fano menggeser kedua pintu almari itu sampai terbuka lebar. Garis wajah Fano langsung berubah seketika melihat apa yang ada didalamnya.

Bermacam ukuran kado dengan bentuk yang bebeda, tertata rapi didalamnya. Satu sticky note tertempel, bertuliskan 'Happy Birthday My Elder Brother, Fano'. Tulisan itu terlihat kuno, menandakan sudah melekat pada alamri besi ini sejak lama.

Mata Fano beralih menatap kado paling kanan atas. Pandangannya lemah ketika terlihat di salah satu bagian terdapat tulisan tahun '2012'. Tangannya mengambil kado berbentuk kaos itu. Sebuah senyum tipis tercetak di wajahnya, bungkusan berbentuk kaos bewarna hitam itu benar-benar mirip dengan kaos favoritnya saat umur 11 tahun yang tepat di tahun 2012.

Fano membuka bingkisan itu, kertas kadonya sedikit berdebu. Namun setelah terbuka , isinya masih terbungkus plastik baru, sebuah boneka berbentuk bola voli yang tampak nyata disertai garis yang terbentuk dari perpaduan warna kuning tua dan biru tua. Jika tidak dipegang, hanya dipandang jauh mata, boneka bola ini seperti bola voli sungguhan. Fano meraih kertas yang berada disekitar bola itu. Ia membaca kata perkata tulisan tangan gadis yang pada saat itu berumur 10 tahun.

Selamat ulang tahun, Kak. Ini hanya kado sederhana dari Cassandra. Uang tabungan Sandra ternyata Cuma bisa buat beli ini. Ayah sering memarahi Kakak karena hobi Kak Fano bermain bola dan selalu membuat kerusakan benda-benda sekitar, dan sekarang Kak Fano dilarang keras bermain bola itu lagi. Jangan sedih ya Kak, Kakak masih bisa kok main sama boneka bola ini. Bola empuk ini tidak akan melukai benda-benda di rumah, serta tidak mengeluarkan suara yang dapat menganggu ayah bekerja. Kak Fano bisa memainkannya dimanapun Kakak mau. Tapi. Sandra harus simpan kado ini sampai Kakak mau sayang Sandra dan tidak marah lagi. Hari ini dan hari-hari berikutnya, Sandra janji tidak akan datang lagi ke acara ulang tahun Kakak kalau jika kehadiran Sandra mengganggu kenyamanan dan kebahagiaan Kak Fano. Sandra bahagia jika kak Fano bahagia. Semoga acara hari ini menggembirakan kakak. Sandra akan tetap disini. Janji! Sandra tidak akan muncul disana.

Cassandra (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang