42. Kesasar✅

1.7K 72 6
                                    

"Eh, Bentar. Itu bukannya.... " Diva menyipitkan mata memastikan dengan apa yang dia lihat saat ini. Dava, Sandra serta Rachel mengikuti arah pandangnya pula. Setelah itu, mereka berempat sama-sama terkejut

Begitu jelas, bahwa yang mereka lihat adalah Lola. Entah mengapa perempuan itu bisa disini. Mereka tahu jika nama Lola tidak tercantum dalam daftar peserta Piknik Bestari. Lola saat ini benar-benar terlihat lengkap dengan bawaan di tas yang tampak padat, hal itu menunjukkan bahwa dia memang mengikuti piknik ini.

Tangan Rachel tanpa sadar mengepal kuat. "Kenapa tuh cewek selalu aja ada di hadapan kita. Sekali-kali gue pengen hempas dia dah. Dia itu hama yang perlu di basmi!" kesal Rachel dengan tatapan masih pada Lola.

"Gue yakin, dia pasti memohon-mohon agar bisa ikut piknik ini." sahut Diva kemudian. Sedangkan Dava dan Sandra terdiam dengan pikiran masing-masing. Tak perlu di tanyakan lagi apa yang sedang ada di pikiran gadis berambut pirang itu. Yang jelas, Sandra merasa liburannya tak akan sebaik dengan apa yang di pikirkan, sayangnya Sandra selalu menyembunyikan bahwasannya ia terganggu dengan adanya Lola. Sebelumnya, Sandra sudah senang, tetapi terkikislah kesenangan itu dengan hadirnya Lola yang tak suka dengan kedekatan antara Fano dengan dirinya.

Terdengar suara speaker yang mengeluarkan suara dari Pak Wahyu. Dia mengintrupsi muridnya agar berkumpul dan mendengar apa yang disampaikan tentang jalur menuju Desa Ratenggaro, yaitu tempat dimana mereka akan menginap. Beberapa menit kemudian, Semuanya mulai berjalan melewati jalur hutan yang sudah di tentukan.

"San, tenang aja, gue gak akan biarin Lola ganggu lo kali ini." Ujar Rachel yang di balas senyuman hangat oleh Sandra.

"Loh, Dava kemana?"

"Dia ke toilet sebentar." Jawab Diva.

"Rachel!" panggil bu Sania dari arah timur. Rachel menoleh dan bu Sania melambaikan tangan padanya dengan maksud menyuruhnya datang ke sana.

"Gue ke bu Sania dulu ya." Diva dan Sandra menggangguk, kemudian Rachel menghampiri bu Sania yang sudah menunggunya.

"Div, gue ke kamar mandi dulu ya. Gue mau cuci muka." Kata Sandra yang ingin menyegarkan mukanya.

"Gue ikut deh, San."

"Tapi nanti Rachel malah cariin kita."

"Enggak deh kayaknya. Bu Sania bahas persiapan Rachel yang di cerdas cermat, dari di bis tadi udah bahas itu. Tapi bu Sania bilang nanti di sambung lagi sambil jalan ke desanya. Sekalian bu Sania mau nunjukin daerah-daerah yang mungkin saja akan keluar di soal nanti." Jelas Diva panjang lebar.

"Oh gitu ya. Yaudah deh, ayok!"

***

Rombongan SMA Jaya Puspita saat ini sudah berjalan bersama-sama menuju desa Ratenggaro. Semua guru berada di depan dan diikuti para muridnya di belakang. Seperti saat ini, Barisan paling belakang ada Lola dan Rika. Rika ini adalah anak 10 IPA 1 yang berkacamata dan penampilannya begitu lugu. Sebetulnya, Lola tidak nyaman dengan cewek yang penampilan seperti itu, namun ia hanya terpaksa berjalan beriringan dengan Rika. Cewek macam Lola akan gengsi jika harus berjalan sendiri.

"Kamu, Lola kan?" tanya Rika membuka percakapan.

"Hm." Gumam Lola ogah-ogahan.

"Bukannya kamu gak terdaftar di piknik Bestari ya? Tapi kenapa bisa ada disini?"

Kalimat Rika kali ini membuat Lola berhenti berjalan lalu menoleh tajam. "Eh, jaga omongan lo ya!" kata Lola tidak terima. "Oke, emang gue gak terdaftar. Tapi sekolah izinin gue dengan senang hati ikut piknik ini."

Rika mengangkat kedua alisnya sambil membenarkan kacamatanya. "Kok bisa, Lola?"

"Lo kenal gue anak siapa gak sih?" Tanya Lola kesal dengan nada logat alaynya, "Gue ini adalah anak salah satu pemilik sekolah ini. Gak akan ada guru yang berani gak ngebolihin gue ikut piknik ini. Lo faham?!"

Cassandra (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang