17

43.2K 1.8K 17
                                    

Sebelum membaca, yuk mari klik VOTE-nya dulu.

Selamat membaca.


**

"Om..." Gumam Nina melepas pelukan bik Isah. Nina sangat terkejut melihat keberadaan Juna.

"Apa maksud omongan kamu?" Tanya Juna. Juna mendengar pembicaraan Nina dengan bik Isah.

"Nina salah om. Pak Reyhan gak salah, Nina yang salah." Ucapnya jujur.

"Maksud kamu?" Juna belum memahami penuturan Nina.

"Pak Reyhan gak ngapa-ngapain Nina om." Jelas Nina menundukkan kepalanya.

Juna mendekat dan memegang dagu Nina agar Nina menatapnya "Apa ini kamu lakukan agar mami sama papi kamu marah dan pulang?" tebaknya.

Nina menggeleng. Hanya gelengan kepala tanpa membalas ucapan Juna.

"Lalu?"

Nina diam, ia belum berani untuk mengatakan alasannya kepada Juna.

"Apa kamu mencintai Reyhan?" sambung Juna. Dan kali ini tebakannya benar.

Nina menangguk pelan sambil menatap juna dengan mata berkacar-kaca.

Juna memejamkan matanya, menghirup udara untuk menenangkan diri, ia perlahan memeluk Nina. Dikecupnya puncak kepala Nina dengan penuh kasih sayang.

"Om harap, dengan bersama Reyhan kamu bisa menemukan kebahagiaan kamu yang hilang sejak dulu." Ujar Juna yang terasa menenangkan bagi Nina. Hanya Juna yang mengerti apa yang diinginnya oleh Nina.

Mendengar perkataan Juna, Nina langsung membalas pelukan Juna dengan erat.

"Nina sayang sama om Juna."

"Om juga sayang sama keponakannya om yang bandel ini." Juna mengurai pelukannya dan menatap mata Nina "Lain kali, jangan buat om jantungan kayak gini, kamu harus cerita dulu ke om."

"Kalau Nina cerita, apa om bakalan setuju?"

"Gak akan!" Tegasnya.

Nina mencebikkan bibirnya mendengar jawaban Juna "percuma dong Nina cerita." Jawabnya malas.

Mendengar ucapan Nina, Juna hanya tertawa meledek.

"Oh iya, besok kamu sama Reyhan pergi cari cincin dan baju pengantin"

"Jadi Nina beneran nikah om?" tanyanya antusias.

"Iya. Kan itu mau kamu."

"Nina sayang om..." Nina langsung mencium pipi Juna dan memeluknya dengan manja.

**

Nina berjalan memasuki gerbang sekolah. Hari ini ia sekolah diantar oleh Juan. Di antar sekolah untuk pertama kali oleh papanya membuat Nina merasa sangat bahagia, karena itu adalah salah satu keinginan terbesar Nina. Ia selalu iri melihat anak seumurannya yang diantar jemput oleh orang tua mereka. Tidak hanya sampai disana, kebahagiaan Nina pun langsung bertambah ketika matanya menangkap keberadaan Dava.

"Dava." Teriak Nina.

Ia berlari mengejar Dava dan langsung bergelayut manja di lengan kiri Dava.

"Jauh-jauh lo." Omel Dava namun tidak berontak dengan rangkulan Nina.

"Jangan galak-galak sama cewek sendiri."

"Dih ngaku-ngaku."

"Hehee, kan kemarin lo yang ngaku sendiri. Lupa hhmm?? Nina membela diri.

My Teacher My Husband (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang