Akhirnya kelar juga.
Ada yang masih bangun??
Yah, vote 1000-nya gak nyampe, sedih deh padahal readers-nya 3000an 😢
Minta vote 1000-nya lagi ya. Kalau nyampe 1000 aku update lagi 😆
Terimakasi.
Maaf ya jika part ini gak sesuai harapan kalian.
Selamat membaca.
***
Reyhan menyelimuti Nina dengan sayang. Setelah sebelumnya ia mandikan dan memakaikannya pakaian.
Benar. Reyhanlah yang memandikan Nina.
Ketika Yanti menyuruhnya mengangkat Nina menuju kamar mandi, Reyhan mengurai selimut yang membalut tubuh Nina. Dan saat ia melihat banyak tanda merah disekujur tubuh Nina akibat percintaannya, Reyhan dengan cepat mengatakan pada Yanti bahwa ialah yang akan memandikan Nina.
Yanti pun sempat menggoda putranya. Menggoda sampai Reyhan benar-benar tersipu malu. Bahkan Nina pun yang dalam keadaan lemas sukses dibuat malu.
"Kamu gak kerja?" Tanya Nina yang terlihat lumayan segar setelah dimandikan.
Reyhan tersenyum. Menghentikan jarinya yang sejak tadi mengelus pipi Nina. "Gimana aku bisa kerja kalau keadaan istri ku seperti ini."
Nina tersenyum mendengar ucapan perhatian Reyhan. "Aku baik-baik aja sayang."
"Tapi aku yang gak baik." Balasnya tanpa memperdulikan ucapan Nina yang mencoba terlihat baik.
Dan itu membuat Nina semakin melebarkan senyumnya. "Peluk." Pintanya manja.
Reyhan dengan cepat menarik pelan tubuh Nina agar semakin mendekat. Memeluknya penuh sayang bercampur kekhawatiran. "Jangan sakit lagi." Bisiknya.
Nina mengangguk dalam pelukan Reyhan. "Iya." Balasnya. "Besok kalau aku sembuh, ajakin liburan ya." Pintanya mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Reyhan yang paham situasi hanya tertawa kecil. "Iya. Mau liburan kemana hhmm?" tanyanya setelah mengurai pelukannya agar dapat melihat mata Nina.
Sejenak Nina berfikir. Mencoba memikirkan tempat mana yang akan dipilihnya.
"Spanyol?" sahutnya. Lalu mengedipkan mata imutnya.
Cup. Reyhan mengecup sekilas bibir Nina karena gemas. "Kan masih sekolah." Sanggahnya langsung.
Nina menjilat bibir atasnya. Lalu mengulumnya masuk. Ia harus menyembunyikan bibirnya agar Reyhan tidak mengecupnya tiba-tiba. "Kan aku sudah di D.O" ucap Nina enteng. Bahkan dengan ekspresi riang baik-baik saja.
Reyhan mengerutkan dahinya. "Aku bakal usahain kamu gak di D.O." Jelasnya tegas.
Nina cemberut. "Kok gak di D.O sih." Rajuknya. "Padahal ni ya, aku tu senang. Gak perlu pagi-pagi pergi sekolah. Gak perlu belajar. Gak perlu ketemu sama guru bawel, kayak buk Cinta." Paparnya panjang lebar, dengan menampakkan ekspresi kesal ketika menyebut nama cinta.
Reyhan semakin gemas. Disaat wanitanya merajuk kesal seperti itu, Reyhan melihatnya sangat lucu dan manis. "Kalau gak sekolah, gak lulus dong." Sahut Reyhan. "Terus kalau gak lulus, gak bisa kuliah. Masak seorang Reyhan Diandra istrinya hanya lulusan SMP." Sindirnya iseng.
Kini Nina menampikkan ekspresi datar tidak sukanya. "Kalau Cuma SMP kenapa? Malu?" Balas Nina nyolot dan tidak terima.
Tuh kan. Padahal Nina membalas dengan ketus. Namun Reyhan semakin merasa senang menggoda istrinya itu. "Gak malu –."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband (Revisi)
Romance# 5 in Romance - 12 Mei 2018 (Private 76 sampai End) Aku mencintainya sangat mencintainya namun lelaki itu adalah guruku sendiri ~ Nina Entah mengapa, perlahan aku mulai mencintainya. Aku mencintai Istriku yang juga adalah muridku sendiri ~ Reyhan