Iya. Kemarin full Nina bareng teman.
Lagi-lagi ada yang kurang puas sama part sebelumnya 😢
Gpp deh. Yang penting Thor udah update buat yang selalu nungguin.
Dan buat yang masih belum puas dengan cerita ini, silahkan cari cerita yang lain aja yang sesuai selera kalian. Karena cerita ini hanya begini-gini saja. Kurang gereget, kurang ngena' di hati, dan ceritanya datar.
Awalnya gak mau update kalau votenya belum smapai 400 :D
Tapi berhubung Thor orangnya baik hati rajin menabung ya jadinya thor kasi bonus :D
Selamat membaca.
***
Reyhan berjalan melewati kelas Nina. Bukan tanpa disengaja, namun ia memang sengaja melewati kelas itu agar bisa melihat Nina yang sedang belajar.
Begitu keluar dari kelas usai mengajar, Reyhan dengan sengaja memutar arah melalui jalan yang sedikit menjauh untuk menuju ruangannya. Dengan tujuan ingin melihat Nina yang sedang belajar.
Disamping Reyhan ingin menyaksikan Nina sudah tidak sebadung dulu, Reyhan juga merindukan gadis itu. Dan benar saja. Ketika Reyhan berjalan tepat melewati kelas Nina, Ia melihat Nina sedang fokus memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.
Reyhan tersenyum. Ia bahagia melihat perubahan Nina yang semakin membaik. Dalam hati, Reyhan sedikit bangga pada dirinya. Sebab karena dirinyalah Nina sekarang tidak seperti dulu. (Iiih Reyhan PEDE. Ya karena Thor-lah Nina jadi gak nakal 😆).
Setelah menyaksikan Nina yang sedang belajar, Reyhan kembali melanjutkan perjalanan menuju ruang kerjanya. Namun ketika ia sampai dilantai pertama, tiba-tiba terdengar seseorang memanggilnya.
"Pak Reyhan!" Suara itu sedikit meninggi.
Perlahan Reyhan menoleh kesumber suara. "Pak Brata? Ada apa?" tanyanya begitu mendapati seseorang berdiri belakangnya.
Dengan langkah cepat laki-laki paruh baya itu menghampiri Reyhan. "Bisa kita bicara diruangan saya?" pintanya tanpa mengulur-ulur waktu.
Dan tanpa pikir panjang lagi Reyhan mengiyakan. "Iya." Angguknya cepat.
Laki-laki itu mengembangkan senyumnya begitu melihat anggukan Reyhan. "Baiklah. Mari, pak." Balasnya mempersilahkan.
**
Begitu guru keluar dari kelas. Nina dengan cepat memasukkan peralatan sekolah kedalam tasnya. Ia lelah. Ingin rasanya ia cepat sampai di rumah lalu menikmati empuknya ranjang.
Namun rencananya itu sedikit tertunda begitu Cika dan Amel dengan cepat menghadangnya.
"Nin. Buru-buru banget." Cegah Amel dengan menggandeng lengan Nina.
Nina menatap Amel dan Cika bergantian. Seolah sedang mencari suatu penjelasan. "Kenapa? Mau nebeng?" tebaknya asal.
"Enggak Nin." Balas Cika lembut.
Kalau bukan nebeng, lalu apa? Apa mereka berdua merencanakan sesuatu?
"Terus?"
"Nantikan malam minggu –." Belum usai penjelasan Cika, dengan cepat Nina memotong ucapannya.
"Lalu?"
Cika cemberut. Ia kesal ucapannya dipotong seperti itu. "Iiih Nina, makaknya dengerin dulu. Jangan main di potong-potong gitu." Omelnya.
Nina kerkekeh. "Iya iya sorry." Ucapnya menyesal.
"Biar gue aja cik." Amel dengan cepat mengambil alih untuk menjelaskna kepada Nina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband (Revisi)
Romance# 5 in Romance - 12 Mei 2018 (Private 76 sampai End) Aku mencintainya sangat mencintainya namun lelaki itu adalah guruku sendiri ~ Nina Entah mengapa, perlahan aku mulai mencintainya. Aku mencintai Istriku yang juga adalah muridku sendiri ~ Reyhan