29 Juli 2018, gempa mengguncang lombok dengan magnitude 6,4 SR. Tak hanya sekali, namun berkali-kali gempa susulan, tetapi dengan magnitude yang lebih rendah. Dan guncangan tersebut sudah mampu menghancurkan sebagian pulau kecil ini..
Berharap bencana ini hanya sampai disana.
Namun ternyata tidak. Semua tak hanya sampai disana. Tepat 1 minggu berikutnya tanggal 5 Agustus 2018 setelah isya', gempa kembali menggoncang pulau seribu masjid ini dengan magnitude 7,0 SR yang menyatakan berpotensi tsunami.
Dan disanalah untuk pertama kalinya aku merasakan situasi mencekam dan menegangkan. Masyarakat pesisir pantai berbondong-bondong menyelamatkan diri.
Dalam seketika jalan penuh menyala oleh kendaraan dari arah timur yang ingin pergi ke barat. Bahkan keributan mulai terdengar dari mulut kepanikan kami. Sungguh malam itu malam yang mengerikan. Gempa bumi, mati lampu, dan hujan mengiringi penyelamatan kami.
Mungkin ini adalah peringatan besar untuk kami, khususnya untuk lombok. 80-an korban seakan bayaran yang pantas atas dosa-dosa kami kepada Sang Maha Kuasa.
Kami ikhlas. Semoga dengan bencana ini Allah mau mengampuni kesalahan kami yang teramat besar.
***
Dan untuk para readers ku yang masih setia baca postingan ini, aku minta doanya ya. Doa yang tulus dari kalian, insyaallah mampu menolong kami, khususnya untuk para korban yang ada di Lombok, sumbawa, dan Bali.
Terimakasih 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband (Revisi)
Romance# 5 in Romance - 12 Mei 2018 (Private 76 sampai End) Aku mencintainya sangat mencintainya namun lelaki itu adalah guruku sendiri ~ Nina Entah mengapa, perlahan aku mulai mencintainya. Aku mencintai Istriku yang juga adalah muridku sendiri ~ Reyhan