Selamat malam..
Ada yang masih nungguin gak nih? wah sepertinya gak ada ya 😔
Hem,, gak papa deh.
Kecewa deh, vote 1k-nya gak tembus. Sepertinya readers ku makin berkurang yak 😢
Gak terima bulian gak terima bulian, hahaha
Habis update, aku kabur loh ya.
Maaf jika part ini gak sesuai harapan kalian.
Selamat membaca...
***
"ANIIIIIIIIN......"
Terdengar jelas nada keputusasaan keluar dari bibir pemuda tampan itu. Pasalnya semua lorong dan ruangan yang ada disekolah tersebut telah ia telusuri, namun nihil. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Nina ada disana.
Kemana lagi ia harus mencari Nina?
Bahkan sejak tadi pemuda itu semakin dihantui rasa takut. Takut akan terjadi apa-apa dengan istri dan calon buah hatinya.
"Anin, kamu dimana?" Lirihnya kemudian.
Reyhan menyandarkan tubuhnya di salah satu tiang gedung disekolah itu. Sambil sesekali ia mengambil nafas untuk menenangkan perasaan kacaunya.
Ia mendesah kasar. Memejamkan matanya, seraya mendengarkan suara Nina yang terdengar diseluruh penjuru sekolah seperti sebuah pengumuman.
"Anin."
"Ya gue Anin. Anindia Juanis. Anak yang berusia 7 tahun, yang lo dan teman-teman lo sekap di gudang sekolah karena guru selalu muji gue. Itu yang lo bilang dulu."
"Walaupun terlambat, gue minta maaf, Anin."
Dari posisinya saat ini, samar-samar Reyhan mendengar percakapan Nina dengan Bella. "Ya Tuhan, berikan petunjuk-Mu." Lirihnya. Kemudian mengacak rambutnya frustasi.
Ia tidak boleh menyerah. Reyhan kembali menegakkan tubuhnya. dan berlari kembali menyusuri sekolah besar itu.
"Sayang...ini aku, kamu dimana?" Teriakan Reyhan kembali menggema. Ia sudah tidak perduli apa yang tengah dipikirkan orang lain saat ini. Terlebih lagi para siswa dan beberapa guru sudah mulai berbisik-bisik tidak jelas.
"Tenangkan dirimu, nak." Pinta Rudi, yang saat ini sudah berada didekat Reyhan.
"Bagaimana aku bisa tenang, pa! Istri dan anak ku sedang dalam bahaya." Sungutnya membalas. Karena yang ia butuhkan saat ini keberadaan Nina, bukan ketenangan seperti permintaan Rudi sebelumnya.
Rudi menghela nafas gusar. Ok, tak seharusnya ia berkata seperti itu. Karena Rudi paham betul, menasehati seseorang dalam keadaan kacau seperti ini percuma saja.
Rudi menepuk pelan bahu putranya itu. "Iya papa tahu. Kita cari sama-sama, kita pasti akan menemukan Nina." Ucap Rudi, mencoba menenangkan putra sematawayangnya tersebut. "Coba kalian berpencar, cari disemua gedung sekolah ini." Perintah Rudi kembali mengintrupsi bawahannya.
Pencarian dimulai lagi. Bahkan polisi sudah mulai bergabung mencari keberadaan Nina.
Selang beberapa menit, tak lama setelah itu, ditengah keputusasaan seorang Reyhan, tiba-tiba sebuah motor Ninja menghampiri Reyhan yang kala itu sedang berdiri dipinggir lapangan.
"Cepat naik, bapak ikut saya." Teriak Dava setelah membuka kaca helemnya.
Entah dari arah mana pemuda itu datang, yang jelas Dava sudah berada didepan Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband (Revisi)
Romance# 5 in Romance - 12 Mei 2018 (Private 76 sampai End) Aku mencintainya sangat mencintainya namun lelaki itu adalah guruku sendiri ~ Nina Entah mengapa, perlahan aku mulai mencintainya. Aku mencintai Istriku yang juga adalah muridku sendiri ~ Reyhan