Chapter 27 yang udah di revisi total ya :D
Yang minta partnya diperbanyak muncul Reyhan dan Nina nih udah aku buatkan.
Sebenarnya dari tadi imajinasi zonk, dan aku rencananya gak update, tapi karena banyak yang minta buat aku update malam ini, ya jadinya seperti ini. Ditambah lagi internet aku lelet banget gak jelas, diih bikin BT.
Maaf ya kalau chapter ini agak garing dan sedikit dipaksakan. hehehe
Yuk sebelum dibaca, klik VOTE-nya dulu.
Satu vote dari kalian merupakan kebahagiaan luar biasa bagi author.
Selamat membaca.
***
Sepulang sekolah Dava, Amel dan Cika langsung menuju ke rumah sakit untuk melihat keadaan Nina, setelah sebelumnya mereka bertanya rumah sakit tempat Nina dirawat kepada Anggun. Namun karena kondisi Nina masih belum sadar, akhirnya Juna menyuruh mereka untuk pulang dan datang besok ketika Nina sudah siuman.
"Loh mereka mana?" Tanya Reyhan kepada Juna karena tidak menemukan ketiga siswanya itu.
"Siapa?" Juna sedikit bingung.
"Temannya Anin." Reyhan berjalan menuju sofa. "waktu mereka datang gue ketemu di parkiran."
"Ouch. Udah gue suruh pulang." Balasnya cuek.
"Loh kok?"
"Orang yang dijenguk belum sadar," Jedanya "Dan gue gak mau mereka tahu kalau lo ada hubungan sama keponakan gue."
Reyhan mendecis sambil tersenyum "Emang kenapa?"
"Lo gak inget ucapan Nina waktu kalian belum nikah?"
Reyhan menyandarkan kepalanya disandaran sofa, memejamkan matanya tanpa berniat merespon perkataan Juna.
Juna melangkah mendekati ranjang Nina, ia mengelus rambut keponakannya itu dengan sayang, mengecup keningnya kemudian melangkah kembali kearah Reyhan.
"Gue titip Nina ya." Pinta Juna.
Reyhan yang mendengar itu lantas membuka matanya "Lo mau kemana?"
"Ada yang mesti gue urus," jedanya "sekalian gue mau jemput kak juna sama kak Desi di bandara." Sambung Juna.
Reyhan mengangguk setelah mendengar penuturan dari Juna.
"Oh iya, nyokap lo kapan datang?"
"Bentar lagi kayaknya, tadi katanya lagi on the way."
"Hhmm, oke gue pergi." Juna menepuk pundak Reyhan.
"Ok." Balas Reyhan simple.
Begitu Juna pergi, berbagai macam pikiran yang menari-nari di benak Reyhan. Dari kejauhan ia menatap tubuh Nina yang terbaring lemah. Ia merasa kasihan kepada gadis yang ia nikahi 2 hari yang lalu. Reyhan seakan dapat merasakan apa yang dialami Nina selama ini. Dari sikap badungnya Nina, sikap seolah-oleh ia sedang mencari perhatian dari kenakalannya. Itu ia simpulkan karena hari ini ia menyaksikan sendiri, Nina terbaring lemah namun keluarganya saat ini tidak ada disampingnya.
Anak yang malang. Itu kata yang bisa menggambarkan apa yang dialami Nina.
Ketika ia sibuk dengan pemikiran-pemikiran dikepalanya, tiba-tiba saja Reyhan dikejutkan dengan suara wanita paruh baya.
"Reyhan." teriaknya.
Reyhan lantas menoleh kearah sumber suara.
"Mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband (Revisi)
Romance# 5 in Romance - 12 Mei 2018 (Private 76 sampai End) Aku mencintainya sangat mencintainya namun lelaki itu adalah guruku sendiri ~ Nina Entah mengapa, perlahan aku mulai mencintainya. Aku mencintai Istriku yang juga adalah muridku sendiri ~ Reyhan