25

45.1K 1.8K 64
                                    

Sebelum dibaca, yuk klik VOTE-nya dulu.

Selamat membaca.


***

"Keluarkan PR kalian. Yang tidak mengerjakan, maju sekarang juga." Perintah Bu Cinta.

Murid-murid yang sudah mengerjakan PR langsung mengeluarkan buku mereka dan meletakkannya di atas meja, begitupun juga dengan Nina.

Satu persatu murid yang tidak mengerjakan PR lantas maju kedepan.

"Mau kemana lo?" Tanya Nina ketika Dava akan melangkah.

"Majulah. Lo mau ikut?"

"Ogah, gue kan anak murid teladan." Lagi-lagi ia pamer. "emangnya lo, Cuma menuh-menuhin kelas." Ejeknya.

"Sialan lo." Umpat Dava kemudian melangkah kedepan kelas sesuai dengan perintah Bu Cinta.

"Eh Cik, ngapain lo?" Tanya Nina begitu melihat gerak gerik Cika.

"PR gue belum jadi." Bisiknya.

Mendengar ucapan Cika, Nina dan Amel menepuk keningnya bersamaan.

"Kan tadi lo udah buat." Sahut Amel bisik-bisik.

"Iya, tapi belum jadi karena gue gak konsen gara-gara kalian ngobrol terus." Ucap Cika membela diri.

"Siapa lagi yang tidak membuat PR?" Tanya buk Cinta dengan lantang.

Ketika Cika akan melangkah maju, Nina langsung menarik baju Cika dari belakang "Cik, lo pakai punya gue aja nih." Nina menawarkan tugasnya sembari menyodorkan bukunya.

"Tapi Nin.....lo gimana?"

"Tenang aja, gue lagi malas belajar jadi ada alasan gue kalau dihukum." Ujar Nina beralasan. Ia tidak tega melihat temannya dihukum. Ia sudah menganggap Cika dan Amel sebagai sahabatnya, jadi jika sahabatnya dalam kesulitan, ia rela berkorban. Uuuuhhh manis banget sih lo Nin. Andai di dunia real ada sahabat kayak lo.

"Nin." Ucap Cika merasa tidak enak.

"Gakpapa Cik." Nina mencoba meyakinkan. Nina pun kemudian melangkah maju.

"Ngapain lo?" Tanya Dava bisik-bisik begitu Nina sudah berdiri disampingnya.

"Mau nyanyi." Balas Nina malas.

"Eh curut, gue serius." Dava tidak terima dengan jawaban yang diberikan Nina.

"Ya buat nerima hukumanlah," jeda Nina "Kok lo gak pinter sih." Ejeknya.

"Tugas lo mana?"

"Ceritanya panjang. Gak kelar kalau gue ceritain sekarang."

"Serah lo deh." AKhirnya Dava menyerah untuk mengorek-ngorek informasi dari Nina.


**


Siang ini Reyhan akan bertemu dengan Juna. Ketika Reyhan akan berangkat kerja, Juna menelponnya dan ingin bertemu dengan Reyhan.

"Semalam Nina telpon gue." Kata Juna.

Reyhan mengangkat sebelah alisnya "Heemm." Gumam Reyhan sembari menyeruput kopinya.

"Lo berdua ada masalah?"

"Enggak. Kenapa?"

"Gue denger suaranya habis nangis."

Reyhan terlihat sedang memikirkan sesuatu "Semalam juga dia bilang ke gue, apa gue mau ceraiin dia." Jelasnya.

"Terus lo jawab apa?" Kali ini suara Juna terdengar serius.

My Teacher My Husband (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang