48

44.9K 1.9K 91
                                    

Lama nunggu ya? maaf.

Part ini garing ya? maaf.

Part-nya ngebosenin ya? maaf.

Apalah daya thor yang hanya mampu bikin part seperti ini.

Sekali lagi maaf kalau mengecewakan.

Selamat membaca.

***

Setelah usai melakukan kegiatan bakar-bakar, akhirnya waktu yang dinanti-nanti tiba. Yaitu sesi makan-makan.

"Kamu makan yang banyak." Ucap Yanti lembut kepada Nina yang duduk disebelahnya. Kemudian wanita itu mengambil beberapa steak untuk ditaruh diatas piring Nina. Perhatiannya :D

Nina membalas perhatian yang ditunjukkan Yanti dengan anggukan kepala. Karena saat ini mulutnya dipenuhi dengan makanan yang mengakibatkan gadis itu tidak bisa berbicara.

"Sayang makannya jangan dipenuhin gitu." Tegur Reyhan begitu mulut Nina terlihat kembung.

"Dia emang kebiasaan kayak gitu. Kayak orang gak pernah makan sebulan." Kali ini Juna berbicara sekaligus mencibir.

Mendengar ucapan Juna, Nina dengan cepat mengunyah makanan dimulutnya. "Om diem. Kita lagi musuhan." Balasnya cepat sambil menunjuk Juna dengan pisau makan yang dipegang.

Namun apa yang dilakukannya malah mendapat teguran dari Juan. "Nina, pisaunya nak." Tegurnya lembut.

Uppss. Sepertinya Nina melakukan kesalahan. "Maaf papi." Ucapnya menyesal, disertai dengan senyum menyesalnya.

"Rasain." Sahut Juna. Ia menampilkan ekspresi bahagia ketika Nina di tegur seperti itu.

Namun lain dengan Nina. Gadis itu langsung mencebik kesal mendengar ejekan Juna untuk kedua kalinya.

Entah kenapa menurut Nina semenjak ia menikah, Juna benar-benar bersikap menyebalkan. Padahal dulu laki-laki itu sangat bersikap dewasa.

"Oh ya sayang. Kamu udah periksa kandungan?" Tiba-tiba Yanti mengarah ketopik sensitive.

Dan sepersekian detik setelah Yanti berbicara, Reyhan seakan tersedak makanan. Seketika itupun pemuda itu terbatuk karena Yanti menanyakan masalah kehamilan palsu istrinya. Lagi-lagi ia harus berbohong.

"Rey pelan, nak." Desi yang duduk disamping Reyhan dengan cepat menepuk punggung menantunya itu. Memberikan segelas air untuk meredakan batuknya.

"Makasi, mi." Balasnya sopan.

"Belum, ma." Dan akhirnya Nina lah yang menjawab pertanyaan Yanti. Ini kesekian kalinya ia membohong mertuanya.

Dilain sisi, Sonya terlihat terkejut mendengar gadis yang tengah duduk didepannya itu sedang hamil. Sebelumnya Sonya memang mengetahui bahwa Reyhan membatalkan pernikahan mereka karena laki-laki itu akan menikah dengan wanita lain. Karena Reyhan tidak menceritakan yang sebenarnya. Namun Sonya tidak menyangka bahwa Reyhan akan menghamili muridnya sendiri.

"Nina hamil tante?" Tanya Sonya memastikan.

"Iya Sonya." Sahut Yanti dengan lantang. "Sebentar lagi tante akan punya cucu." Sambungnya.

Namun tanpa Yanti ketahui. Ucapannya itu kini membuat Nina dan Reyhan benar-benar merasa berdosa. Apalagi ketika melihat kebahagian yang tergambar diwajah Yanti begitu wanita itu menjawab dengan lantang dan bangga.

Dari bawah meja, Reyhan menggenggam erat tangan Nina. Mencoba menguatkan hati bersalah Nina dengan genggamannya.

Itu bukan salah Nina. Reyhan lah yang lebih dulu menciptakan kebohongan itu dan menarik Nina untuk masuk didalamnya.

My Teacher My Husband (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang