# 5 in Romance - 12 Mei 2018
(Private 76 sampai End)
Aku mencintainya sangat mencintainya namun lelaki itu adalah guruku sendiri ~ Nina
Entah mengapa, perlahan aku mulai mencintainya. Aku mencintai Istriku yang juga adalah muridku sendiri ~ Reyhan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy new year 2018 dari babang Rey.
Jangan lupa klik VOTE-nya dulu ya.
Selamat membaca.
**
"Saya ingin kamu menikahi Nina dua hari lagi." Putusnya.
"What?" teriak Nina tidak percaya.
"Apa?" sahut Reyhan tidak percaya juga.
Nina memang ingin menikah dengan Reyhan, namun tidak dalam waktu dua hari. Itu waktu yang sangat cepat baginya. Apa omnya gila menyuruh mereka menikah dalam dua hari? Astaga, itu diluar pemikiran seorang Anindia Nina Juanis.
Begitupun juga dengan Reyhan. Ia tidak menyangka Juna akan memberikannya waktu dua hari untuk mempersiapkan pernikahan? Bagaimana kalau orang tuanya tidak setuju? Bagaimana jika orangtua Nina juga tidak setuju? Dan bagaimana juga tentang Sonya wanita yang akan menikah dengannya kurang dari satu bulan lagi? Banyak masalah yang berputar-putar dibenak seorang Reyhan Diandra.
"Kenapa? Kamu tidak mau? Tanya Juna mengintimidasi melihat respon yang diberikan Reyhan.
"Apa gak terlalu cepat om?" Tanya Nina.
"Diam Nina. Ini urusan om sama dia." Sanggah Juna tanpa mengalihkan tatapannya dari Reyhan.
"Iya om." Jawab Nina pasrah.
"Apa kamu setuju, hhm?" Tanya Juna pada Reyhan yang masih menimang-nimang.
"Apa ini tidak terlalu cepat pak?"
"Saya rasa tidak." Tegasnya.
"Bagaimana dengan orang tuanya Anindia?"
"Anindia?" Tanya Juna menaikkan sebelah alisnya "Nanti saya yang akan bicara sama mereka.
"Kalau bisa, saya juga ingin berbicara dengan mereka."
"Baik, kalau itu mau kamu. Sekarang saya akan menelpon mereka." Mengambil ponselnya diatas meja.
Juna mendial nomor Juan. Sedangkan Reyhan sibuk dengan pemikirannya yang bergeyanyut dikepalanya. Ia bingung bagaimana ia akan menceritakan semua ini kepada orang tuanya sendiri dan juga kepada Sonya. Ia tidak tahu bagaimana mereka akan merespon jika mereka mengetahui semua ini.
"Hallo kak." Sapa Juna Juan disebrang telpon.
"Kenapa Juna?" Tanya Juan.
"Ada masalah mendesak, apa kak Juan dan kak Desi bisa pulang sekarang juga?"
"Masalah apa?" Tanya Juan masih dengan nada bicara pelan.
"Nina tidur dengan laki-laki." Ucap Juna ragu-ragu.
"Tidur dengan laki-laki? Nina kan memang sering tidur sama kamu." Balas Juan masih enteng. Pasalnya jika kemanjaannya Nina muncul, ia akan merengek pada Juna agar mendongengkannya atau menyanyikannya dan menyuruh Juna menemaninya tidur.
