55

46.7K 2.1K 36
                                    

Nah yooo, adakah yang tebakannya benar??

Hihi maaf ya kalau alurnya mungkin diluar harapan kalian.

Dan maaf juga gak sempat balasin komentarnya satu-persatu.

Yaaah vote-nya kurang 500 loh, sedih deh 😭

Minta vote 500-nya lagi ya.

Selamat membaca.

***

"Apa gak bisa kalian ngelakuin itu di kamar aja?" teriak seseorang.

Mendengar suara familiar itu muncul, Nina dan Reyhan lantas menoleh kesumber suara. Namun betapa terkejutnya mereka ketika melihat seseorang yang berdiri disebelah Juna. Seseorang yang memandang mereka dengan tatapan terkejut dan tak percaya.

"Pak Reyhan?"

"Buk Anggun." Gumam Nina pelan hanya bisa didengar oleh Reyhan.

Reyhan dengan cepat menarik tangannya yang memegang dagu Nina. Lalu menampilkan wajah kikuk kepergok. Entah alasan apa yang akan ia karang untuk mengibuli Anggun. Yang jelas akan sulit baginya meyakini Anggun jika melihat kedekatannya dengan Nina yang seperti itu.

Mengetahui situasi yang dialami sang keponakan, Juna dengan cepat berinisiatif mengambil alih. "Gun, duduk dulu yuk." Ujar Juna mengintrupsi. Lalu menuntun Anggun untuk duduk disofa yang berhadapan dengan Nina dan Reyhan.

Anggun kembali menatap Reyhan dan Nina. Menatap keduanya dengan ekspresi negative. "Anda sedang apa disini pak?" ucapnya basa-basi, enggan untuk langsung ke inti. "Lalu maksud dari apa yang saya lihat tadi?" lanjutnya ragu-ragu.

"Buk. Ini gak seperti apa yang anda pikirkan." Reyhan mulai menjelaskan.

Anggun terlihat masih bingung. Ia melirik Juna sekilas yang hanya duduk manis membiarkan Reyhan untuk memberi penjelasan. "Lalu? Nina murid anda, kenapa anda melakukan itu dengan seorang anak dibawah umur?" papar Anggun dengan nada sedikit kesal.

"Ehem." Nina berdehem mengawali suara. "Nina udah tujuh belas tahun buk." Lajutnya mengoreksi ucapan Anggun yang dibawah umur.

"Buk, Nina akan jelasin." Kali ini gadis itu mulai serius.

"Anin diam." Sanggah Reyhan memperingati. Reyhan tidak ingin membawa Nina kedalam masalah. Biarlah ia yang akan menanggung. Tak apa jika Anggun menganggapnya seorang guru yang sedang melecehkan muridnya.

Nina menoleh menatap Reyhan. "Kamu diam! Aku yang akan jelasin." Perintahnya menuntut. Dan itu berhasil membuat Reyhan kembali duduk manis tanpa suara dan bantahan.

"Buk, kami udah menikah." Jelas Nina was-was tapi tegas. Namun sukses membuat ketiga orang dewasa didekatnya terkejut seketika.

Anggun terkejut dengan ucapan Nina yang menjelaskan tentang pernikahannya, sedangkan Reyhan dan Juna terkejut karena Nina berani mengakui pernikahan itu didepan Anggun. Padahal selama ini, Nina lah yang tidak mau mempublikasikan pernikahan mereka.

Anggun yang masih belum sepenuhnya mempercayai ucapan Nina, langsung menoleh kearah Juna. Mencoba mencari penjelasan yang sebenarnya dari laki-laki itu.

Mendapat tatapan menuntut dari Anggun membuat Juna mau tidak mau harus menjelaskan kembali. "Gun." Panggilnya lembut. "Mereka emang udah nikah." Kata Juna menegaskan.

Anggun mengernyit. "Kamu serius?" tanyanya masih tidak percaya.

Juna mengangguk pelan. Ia mendengus. Ternyata meski Juna yang menjelaskan, Anggun masih belum bisa mempercayainya.

My Teacher My Husband (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang