51

45.9K 2K 78
                                    

Akhirnya kelar juga 😀

Niatnya sih gak update, tapi thor mau kasi hadiah malam minggu buat kalian 😚 dan akhirnya kelarnya sekarang 😊

Maaf lagi ya kalau part-nya gak sesuai dengan harapan 😔

Maaf juga gak sempat balas komentar kalian 😢

Selamat membaca.

***

"Sekarang kamu jelasin!" Terdengar dari nada bicara itu seakan menuntut dan mengintimidasi tajam.

Begitu mendengar pemaparan dari Bella, Nina tidak membuang waktu lagi. Ia ingin detik itu juga Reyhan menjelaskan kepadanya. Dan dengan kode tatapan tajam, Nina mengarahkan Reyhan agar menjauh dari teman-temannya. Awalnya Reyhan pura-pura tidak mengerti. Namun, dengan cepat Nina mengancamnya melalui pesan singkat. Pesan singkat berisi ancaman yang membuat Reyhan mau tidak mau harus menurut.

Dan disinilah mereka, di dapur. Setelah sebelumnya Reyhan beralasan akan ketoilet kepada teman-teman Nina.

Mendapati kedua ARTnya sedang asik memasak didapur, Nina lantas menyuruh keduanya pergi. Karena ia hanya ingin berbicara empat mata dengan laki-laki yang kini tengah berdiri dihadapannya.

"Pak Reyhan Diandra." Ucapnya dengan penekanan disetiap katanya. "Apa yang mau anda jelaskan?." Sambungnya langsung keinti.

Reyhan yang mendapati bahasa formal Nina, seketika membuatnya bergidik ngeri. Entah kenapa mendengar Nina berbicara formal seperti itu terasa begitu mencekam bagi Reyhan. Padahal sebelumnya ketika mereka baru menikah, ia selalu menegur Nina jika gadis itu tidak menggunakan bahasa yang formal kepadanya.

Dengan perlahan Reyhan melangkah maju. Menghapus jarak diantara mereka. Mendekap Nina. Lalu menempelkan dahinya dipundak gadis itu.

"Aku capek sayang. Aku lapar." Keluhnya sok manja tanpa memperdulikan pertanyaan dan raut wajah Nina. "Kasi aku makan." Lanjutnya.

Astaga.

Jika sikap Reyhan seperti ini, bagaimana Nina akan marah. Laki-laki itu sungguh manis dan menggemaskan. Ingin sekali Nina membalas pelukan itu. Lalu menepuk-nepuk punggungnya agar laki-laki itu merasa nyaman.

Tidak!

Dengan cepat Nina menggelengkan kepala. Ia tidak boleh semudah itu luluh. Dengan sedikit kasar Nina mendorong tubuh Reyhan agar menjauh. Dan akibat dekapan Reyhan yang tidak begitu erat, pelukan itu dengan cepat terlepas.

Reyhan cemberut mendapat perlakuan begitu. "Udah gak mau dipeluk lagi?" tanyanya sok sendu.

Nina diam. Ia tidak membalas. Dengan waktu yang terus berputar tidak ada yang bersuara diantara keduanya. Mereka hanya saling menatap satu sama lain. Hingga Reyhan lah yang kembali bersuara.

"Iya aku salah." Jedanya sebentar untuk menyusun kalimat selanjutnya. "Seharusnya aku ngomong sama kamu dari kemarin."

Nina menghela nafas kasar. "Kita bahas ini nanti." Putus Nina dengan ekspresi datar. Lalu melangkah akan meninggalkan Reyhan.

Namun baru Nina akan melangkah, dengan cepat Reyhan menarik tangannya. "Sayang." Ucapnya lirih.

Dan seketika itu pula Nina menepisnya. Kemudian pergi berlalu mengabaikan panggilan Reyhan.

Reyhan mengacak rambut prustasi. "Aakkkh." Keluhnya. "Mampus lo Rey." Gumamnya kesal.

**

Akibat alasan les yang diucapkan asal, kini Reyhan harus terjebak untuk memberikan les yang sebenarnya kepada keenam remaja itu. Dan benar saja, keenam remaja itupun akhirnya belajar bersama Reyhan.

My Teacher My Husband (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang