Menurut aku part ini drama banget :D
Sebenarnya geli-geli gimana gitu nulisnya, tapi gpp deh :D
Kalau mau ngebuli, buli tokohnya aja ya jangan buli author :'(
Selamat membaca.
***
Ini hari kedua Nina diabaikan oleh Reyhan. Sepulang kerja, Reyhan langsung pulang kerumah. Awalnya ia benerncana untuk tidak pulang seperti kemarin. Namun karena ia merindukan istri mungilnya itu, Reyhan memutuskan untuk pulang sebentar saja.
Begitu memasuki rumah, Reyhan mendapati Nina sedang asik menonton filem kartun dengan cemilan yang berserakan dimana-mana.
'Dasar bocah.' Katanya dalam hati.
Nina yang mendengar hentakkan sepatu Reyhan dengan cepat menoleh dan berjalan kearahnya.
"Kok pulangnya lama?" Tanya Nina sambil merangkul lengan Reyhan.
Reyhan diam. Ia tidak ingin membalas ucapan Nina.
"Sayang." Nina kesal, karena lagi-lagi ia diacuhkan.
Dengan pelan Reyhan melepaskan tangan Nina yang sedang merangkul lengannya.
"Iiiiiihh, masih marah? Aku kan udah minta maaf."
"Aku capek." Reyhan hanya mengucapkan itu saja, lalu ia dengan cepat melangkah menaiki anak tangga.
Nina cemberut mendapati sikap suaminya yang seperti itu. Walaupun tetap diabaikan, namun Nina tidak menyerah. Ia mengekori langkah Reyhan. Bahkan Nina harus berlari-lari kecil untuk mengimbangi langkah Reyhan yang lebar.
"Sayang tunggu." Rengeknya.
Namun percuma saja. Apapun yang diucapkan Nina tidak membuat Reyhan meresponnya. Reyhan masuk kedalam kamar. Melangkah menuju lemari pakaian. Mengambil beberapa lembar pakaian dan memasukkannya kedalam tas.
Nina yang melihat itu sedikit bingung. Ia mengedip-ngedipkan mata sembari melihat gerak-gerik suaminya yang sibuk mengepak.
"Kamu mau kemana?" Tanya Nina ketika Reyhan meresleting tasnya.
"Untuk sementara aku gak tinggal disini."
"Maksud kamu apa?" balas Nina sarkastik.
"Aku mau nenangin pikiran dulu." Ucapnya tanpa melihat Nina.
Begitu instingnya memerintah, Nina dengan cepat merebut tas yang kini ada dibahu Reyhan. "Apaan sih, gak kayak gini caranya." Bentak Nina.
"Ini yang terbaik." Reyhan menatap Nina tajam.
Nina merengkuh baju Reyhan "Gak! Masalah bisa diselesaikan baik-baik. Gak kayak gini Reyhan." Ucap Nina dengan suara yang mulai bergetar.
"Ini waktunya kita buat intropeksi diri Anin." Reyhan menatap mata Nina dalam. Menatap Mata itu yang kini mulai berkaca-kaca.
"Gak." Nina menenggelamkan wajahnya di dada bidang Reyhan "Please, gak usah kayak gini."
Reyhan tersenyum gemas tanpa Nina saksikan. "Kamu butuh waktu buat mikir Anin."
"Gak gak gak. Jangan pergi." Pintanya. Perlahan isakan tangisnya mulai terdengar. Hanya itu yang ia bisa lakukan agar Reyhan tidak pergi meninggalkannya.
"Anin." Ujar Reyhan memperingati.
"Sekali aku bilang gak ya enggak Reyhan." tegas Nina dengan nada suara yang terdengar lirih ditelinga Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband (Revisi)
Romance# 5 in Romance - 12 Mei 2018 (Private 76 sampai End) Aku mencintainya sangat mencintainya namun lelaki itu adalah guruku sendiri ~ Nina Entah mengapa, perlahan aku mulai mencintainya. Aku mencintai Istriku yang juga adalah muridku sendiri ~ Reyhan